Bintang, Annabeth juga Lizzy tengah sibuk menyiapkan sarapan. Sebenarnya hanya Lizzy dan Annabeth, Bintang hanya sibuk meletakkan piring, gelas dan menuangkan susu.
"Mereka sudah damai?" tanya Lizzy pada Bintang yang sudah duduk anteng.
"I don't know. Tadi kita gak ketemu, aku kan telat bangun," jawab Bintang.
"Menurut kamu mereka sekarang bagaimana?"
"Aku sih yakin kalau mereka udah damai, tap.." ucapan Bintang terhenti begitu melihat Bumi dan Rehan saling berangkulan mendekat ke arahnya, di ikuti Revan mengekori mereka.
"Morning girls." sapa keduanya kompak. Mereka kini duduk di kursi masing-masing di ikuti Lizzy dan Annabeth yang membawa piring berisi kebab.
"Kalian udah baikan?" tanya Bintang penasaran. Bumi dan Rehan saling bertatapan dan tak lama mereka tertawa membuat Bintang, Lizzy dan Annabeth semakin bingung dengan keduanya.
"Memangnya kita kenapa?" bukannya menjawab Rehan malah ikut melontarkan pertanyaan.
"Kalian diam-diam-an kayak orang pacaran yang lagi berantem." jawab Bintang yang ikut di angguki oleh Lizzy.
Lagi tawa keluar dari mulut Bumi dan Rehan. "Kita emang gitu," ucap Bumi di sela-sela tawanya.
"Gitu apaan? Jangan ambigu, gue mikir kalau kalian emang pacaran." Bintang menatap Bumi kesal.
Dan kini semua orang ikut tertawa minus Bintang, sungguh pemikiran Bintang sangat tak masuk akal. Bagaimana bisa dia berfikir jika Bumi dan Rehan berpacaran.
"Ya Allah maafkan istri Bumbum yang menyangka Bumbum dan Rehan berpacaran." ujar Bumi berdoa yang langsung di hadiahi Bintang dengan pukulan di lengannya.
"Makanya jangan membicarakan sesuatu yang bersifat ambigu." ucap Bintang kesal.
"Sudah-sudah, sebaiknya kita sarapan. Hari ini kalian harus menemani kita berdua keliling Jakarta yeayy." ucap Lizzy bersorak bersama Annabeth.
"Kalian mau kemana?" tanya Revan yang ikut tersenyum melihat keduanya bersorak.
"Keliling Jakarta." jawab keduanya kompak membuat Bintang geleng-geleng kepala.
"Oke." sorakan kembali terdengar dari keduanya setelah Revan mengiyakan.
וו×
Mereka berenam kini tengah berada di tengah keramaian di salah satu pusat wisata di Jakarta yaitu Dufan. Para gadis Bintang, Lizzy dan Annabeth begitu menikmati setiap wahana yang tersedia, para lelaki Bumi, Revan dan Rehan hanya mengekori ketiganya menjaga dan mengawasi layaknya barisan bodyguard. Tak jarang beberapa pasang mata memperhatikan mereka yang terlihat begitu serasi satu sama lain, mereka terlihat sangat akrab satu sama lain minus sentuhan fisik dari masing-masing mereka kecuali Bintang dan Bumi yang beberapa kali terlihat berpegangan tangan atau Bumi yang secara tiba-tiba mengecup pipi Bintang.
"Habis ini kita berburu kuliner, yah yah?" Bintang menatap Bumi, Revan dan Rehan memelas.
"Kita ke Jakarta Night Festival, di sana ada berbagai macam kuliner yang ada di Indonesia." ucap Revan yang di ambut sorakan meriah dari para gadis.
Para lelaki hanya diam dan menyunggingkan senyum melihat tingkah mereka.
Mereka berenam tiba di tempat di mana Jakarta Night Festival di gelar, senyum dari para gadis semakin lebar begitu melihat jejeran booth makanan berbagai jenis dari Sabang hingga Merauke. Raut antusias tak lepas dari wajah ketiganya, para cowok hanya bisa mengulum senyum melihat tingkah mereka. Mereka berjalanan menyusuri booth-booth dan berhenti di area yang di khususkan untuk para pengunjung menikmati makanan mereka. Tempat tersebut terlihat ramai, untungnya mereka dengan mudah mendapatkan meja kosong yang memuat mereka berenam.
KAMU SEDANG MEMBACA
(BS #1) B
Teen Fiction| status: selesai | Bumi suami Bintang, Bintang istri Bumi. Mereka harus menikah di usia 17 tahun. Ini bukan hanya cerita tentang Cinta, tapi di sini juga ada beberapa cerita tentang keluarga.