B. 28

8K 600 19
                                    

Hari berganti hari dan berganti bulan, sudah genap bulan ketiga pernikahan Bumi dan Bintang. Keduanya begitu menikmati perjalanan awal pernikahan mereka dengan suka cita dan penuh cinta. Keduanya tak lagi malu mengumbar kemesraan hingga membuat Revan dan Rehan sering kabur dari rumah dan memilih menginap di rumah ayah bunda.

Bumi dan Bintang sama-sama belajar mengerti satu sama lain dan Bumi harus lebih bisa mengontrol diri jika masa period Bintang menyerang. Yah sampai bulan ketiga kehamilan belum terlihat membuat Bumi lagi-lagi menjadi bahan bullyan mama, mami, dan bunda.

Padahal Bumi sudah gatal ingin menampik tuduhan dan bullyan para mom jaman old itu, "bagaimana mau hamil kalau ibadah aja belom."

Tapi Bumi memang tak pernah memaksa Bintang, lagian mereka menikah bukan hanya untuk kepuasan surga dunia tapi untuk saling berbagi suka, duka, pelajaran hidup. Bintang selalu merasa beruntung jika sahabat-sahabatnya bertanya bagaimana Bumi memperlakukannya selama ini, ungkapan kata tak bisa mewakili itu.

Dengan Bumi ia merasakan indahnya masa remajanya, ia lebih dekat ke Sang pencipta, lebih cinta dan hormat kepada orang tuanya, banyak kebaikan yang ia dapatkan saat bersama Bumi.

Tapi semua baru awal, kehidupan keduanya masih sangat panjang dan banyak batu, kerikil, jurang, gunung yang akan menguji seberapa kuatnya hubungan keduanya. Setidaknya mereka bersama untuk menjalani ujian tersebut.

Bintang akhir-akhir ini lebih sering membaca buku yang bergenre agamis, minatnya pada agama menjadi lebih besar melihat Bumi, Revan dan Rehan yang juga punya wawasan luas tentang agama. Hingga batin Bintang bergejolak begitu mendapati Firman Allah SWT yang memerintahkan untuk wanita menutup auratnya.

"Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu,anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin:" Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. AlAhzab[33]:59).

"Hai anak Adam sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupiauratmu dan pakaian indah untuk perhiasaan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yangdemikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat." (QS. AlA'raaf[7]:26).

"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya,dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) nampak daipadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka atau putra-putra saudara laki-laki mereka atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." (QS. AnNur[24]:31).

Lagi ia kembali membaca firman tersebut, terpaku hingga tak menyadari jika sang suami telah berada di sampingnya. Bumi mendekati Bintang yang terpaku dengan buku di genggamannya, ia tahu jika istrinya akhir-akhir ini selalu membaca tapi ia tak tahu menahu tentang apa yang dirasakan Bintang.

  "Hey kamu kenapa?" Bintang tersadar dari lamunannya dan cemberut melihat Bumi yang duduk hanya dengan handuk yang menutupi bagian bawah tubuhnya. Pemandangan yang tiap hari selalu di pertontonkan padanya sejak mereka berdua saling mengungkapkan cinta.

  "Aku boleh berjilbab?" mata Bumi membulat tak percaya, sungguh ini hal yang di inginkan Bumi.

Bumi mengangguk senang menampakkan senyum yang seketika membuat hati Bintang tenang dan mendorong kepercayaan dan tekadnya untuk menutup aurat.

Bintang bangkit dan segera bergegas menuju lemari, "ya udah ayo shopping," dan Bumi hanya bisa cengo tak percaya, perempuan dan dunianya.

***

Seharian menemani Bintang shopping, Bumi akhirnya tumbang karena kelelahan. Revan dan Rehan awalnya bingung melihat Bumi tapi setelah melihat Bintang datang dengan kantong belanjaan yang lumayan banyak, semua terjawab.

  "Gue makin ngeri sama kaum hawa," ujar Rehan.

Bintang tersenyum manis dan lebar menyambut Revan dan Rehan, "welcome home boys," yang membuat keduanya malah meringis ngeri.

  "Lo shopping sebanyak itu Bie?" tanya Revan yang memperhatikan Bintang sibuk membongkar isi kantong belanjaannya.

Tanpa menoleh pada Revan Bintang mengangguk, Revan dan Rehan menggeleng dramatis menaruh simpati pada Bumi yang selalu di kelilingi wanita yang memiliki hobi yang sama, belanja. Revan dan Rehan kini sibuk menikmati acara televisi, membiarkan Bintang sibuk dengan urusannya. Setengah jam berlalu, Bumi akhirnya membuka mata meregangkan badannya karena tertidur di sofa.

  "Bintang mana?" tanyanya begitu tak mendapati sang istri.

Rehan menengok padanya, "lah tadi di sini, di kamar kali."

Bumi cuma bergumam dan memilih mendekat ke Revan dan Rehan yang duduk melantai di atas karpet, mendudukkan dirinya di antara keduanya.

  "Gue kangen," dengan lebaynya Bumi merangkul Revan dan Rehan.

Ketiganya semakin jarang menghabiskan quality time bertiga, Revan dan Rehan harus menemani bunda melewati masa kehamilan yang ngidamnya selalu ingin tidur berempat dengannya ayah. Salah satu alasan utama kenapa Revan dan Rehan menginap di rumah bunda, yang malah membuat ayah kalang kabut karena bunda di kuasai oleh anak kembarnya.

Rehan membalas rangkulan Bumi, Revan cuma ngangguk-ngangguk setuju sama Bumi. Jarang banget mereka pisah lama-lama dan semingguan lebih mereka gak sama kecuali di sekolah. Kan Bumi kangen meluk Revan Rehan kalau tidur.

Bintang yang baru saja muncul dari kamar hanya maklum melihat ketiganya berpelukan teletubbies, Revan Rehan tak tahu semingguan ini Bumi selalu mengigau nama mereka saat tidur. Bintang awalnya cuma anggap itu bercandaan sampai akhirya melihat Bumi menangis dalam tidurnya. Maka dengan kekuatan handphone kekinian, Bintang menghubungi bunda untuk meminta kedua putranya untuk pulang.

  "Tingki wingki, dipsy, lala, pooooh!" seru Bintang yang membuat ketiganya segera melepas pelukan teletubbies mereka.

Revan dan Rehan di buat terperangah melihat perubahan penampilan Bintang, dengan piyama pink dengan tambahan jilbab instan yang menutupi kepalanya. Bumi tersenyum bahagia, diam-diam memanjatkan doa agar sang istri istiqomah dengan hijrahnya.

  "Masyaa Allah," ujar keduanya pangling.

Bintang salah tingkah karena respon ketiganya, "kalian bantu gue istiqomah berhijrah ya!" ini bukan permintaan tapi perintah yang dengan suka cita di setujui ketiganya.

***

Masku kembali, sebenarnya mau up dari kemarin tapi moodku hancur. Dan kemarin-kemarin bener-bener ngerasa down banget.

Ngeliat vote B. 27 ngelebihin target bikin tanganku gatal buat ngetik dan akhirnya bisa update.

Next? 150 lagi ya dear 💋

Ku percepat alurnya yaa, vote comment adalah mood booster.

Selalu positive thinking, karena Allah selalu ada dan tahu yang terbaik untuk kita.

Assalamualaikum

Ya' 💋

(BS #1) BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang