B. 24

7.7K 516 32
                                    

Dalam hati mami tersenyum puas, see hanya dengan air mata suami playernya menangis bombai memohon padanya. 'Makanya jangan macam-macam sama mami.' batin mami.

Mami menggeleng pelan, "aku gak tahu," papi kembali menangis begitupula Bumi. 'Bumbum jangan nangis nak, kan mami jadi gak tega. Maafkan mami nak, ini demi harga diri.' batin mami, ia sangat merasa bersalah baru kali ini melihat sang putra menangis terisak.

Mami terkejut saat papi bersimpuh di kedua kakinya, masih dengan tangis dan juga kata maaf yang di ucap berulang kali.
'Kenapa jadi drama kayak gini ya? Ampuni mami ya Allah.' batin mami.

"Bangun!" perintah mami yang di sambut gelengan kepala oleh papi, "papi gak akan bangun sampai mami tarik ucapan mami."

Karena tindakan papi itu membuat mami bimbang tetap melanjutkan dramanya atau sudahi. Mami mengedarkan pandangannya melihat semua orang menatapnya memohon, bahkan Bumi ikut bersimpuh bersama papi.

Mami pura-pura menghembuskan nafas kasar seolah ia akhirnya memutuskan pilihan, padahal mami lagi menahan sesuatu iya sesuatu yang bikin perut mami kembung.

"Oke akan aku pertimbangkan," ujar mami yang membuat papi memeluk paha tembem mami yang tersembunyi di balik daster rumahan. Bumi juga ikut memeluk mami, senang dan lega akhirnya orangtuanya tak jadi berpisah.

Padahal mah mami tidak akan minta cerai bagaimanapun kelakuan papi, termasuk sifat playernya yang bikin mami pengen jadi badak -kuat dan tahan banting. Kapan lagi mami punya suami yang tampangnya oke banget buat di pamerin di kondangan, yang bikin teman sekolahan mami gak percaya kalau mami punya suami kayak papi. Jangan salah papi juga bangga lho pamerin mami di kondangan, mantan player nikah sama anak pesantren dan menghasilkan Bumi yang uh patut di beri jempol.

Papi berulangkali mengucap terima kasih dan juga rasa syukur, mulai saat ini papi janji untuk mengabaikan segala godaan dari Salma si janda bohay dan Salma lain di luar sana. Kan gak lucu masa papi harus korbankan pernikahannya yang sudah duapuluh tahun hanya karena sifat playernya yang masih tersisa dikit.

Semua orang di ruang dapur ikut ucap syukur, diam-diam Bintang berdoa pada Allah agar rumah tangganya dengan Bumi di jauhkan dari kata perceraian dan Bumi tak mewarisi sedikitpun sifat player papi.

"Ya sudah kalian para lelaki sebaiknya keluar, kita mau masak." ucap bunda yang buat para lelaki -cie sebutannya lelaki keluar menyisahkan Bintang, mami dan bunda.

Bunda menghampiri Bintang membawanya kedalam pelukannya, "bunda kangen Bintang," Bintang ikut membalas pelukan bunda, "Bie kangen bunda juga."

Setelah puas berpelukan, bunda akhirnya melerai pelukan mereka. Dan kini menatap mami yang baru saja mengunci pintu dapur yang lagi nyengir pada bunda.
"Akting kakak benar-benar hebat ya, aku gak nyangka lho si player itu bisa nangis kayak gitu." kata bunda yang bikin Bintang bingung, mami cuma nyengir.

"Tadi aku gak tega lho pas Bumbum ikut nangis berasa pengen berhenti, tapi kok rada takutnya pas liat tatapan maut kamu." kata mami yang bikin bunda ketawa-ketiwi.

Mami sama bunda menatap Bintang yang terlihat bingung, mami menepuk pundak Bintang.

"Tadi mami cuma akting, biar papi taubat nasuha jadi player."

Bintang menatap keduanya terkejut, tak menyangka kalau ternyata semua yang terjadi tadi adalah sandiwara.

Bintang menunjuk keduanya "Mami sama bunda.."

Bunda mengangguk, "kita kerja sama untuk drama tadi." Bintang speechless tak menyangka mami dan bunda bisa kayak gitu.

Bunda menuntun Bintang ke kursi dapur, "itu trik istri untuk buat suami patuh." Bintang cuma mengangguk wah bisa jadi refrensi untuk Bintang ke depannya.

"Bukannya kita gak boleh main-main sama kata cerai ya?" Mami dan bunda mengangguk bersamaan.

"Tadi sebenarnya mami gak ngucapin kata cerai lho," Bintang mulai menggali ingatannya tentang kejadian tadi, betul sih mami gak ucapin kata cerai sebelum Bumi ucap lebih dulu.

"Mami gak akan main-main sama kata keramat itu sayang, tapi satu-satunya cara buat papi tobat ya hanya dengan itu." kata mami yang akhirnya buat Bintang mengerti, setiap pasangan punya kisah perjalanan mereka dan Bintang percaya mami dan papi tak akan sampai di pernikahan mereka saat ini jika tak melalui banyak rintangan.

"Okay semua clear kan? Ayo masak!" seru bunda dengan semangat, membuat Bintang ikut bersemangat hingga akhirnya lupa diri saat membantu mami mengiris bawang bombay dan berakhir dengan pekikan keras Bintang dan membuat mami dan bunda kaget.

"Aaargh.."

***

150 lagi yaaah 💋
Lagi-lagi diriku di gebet brondong >o<

Gatal pengen up dari subuh tadi. Vote comment jangan lupa, itu mood booster yaaa. Makasih

Assalamualaikum

Ya' 💋

(BS #1) BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang