Warning; ada adegan dewasa, mohon kebijakannya. Jika tak suka silahkan tutup cerita ini dan kembali buka untuk part selanjutnya.
Ketiga adam itu ikut bergabung setelah melakukan ritual mandi dan bersih-bersih juga melaksanakan shalat ashar. Bintang meninggalkan mereka untuk segera bebersih dan beribadah.
Baru saja mendaratkan bokongnya di kursi bullyan sudah terdengar untuk Bumi, lagi-lagi ketiga mom jaman old itu menyemburkan bullyannya.
"Anak muda jaman now gak sama dengan jaman kita, sebulan nikah udah isi aja kita. Lah ini udah berbulan-bulan belum isi," ujar mama menyinggung Bumi.
"Mereka masih muda dan masih merasakan indahnya pacaran, lagian mereka masih sekolah." bela revan yang segera mendapat ucapan terima kasih tanpa suara dari Bumi.
"Bintang bisa home schooling kalau udah isi, emang kamu sama Bintang ibadahnya berapa kali?" tanya mama dengan lancang, Bumi menghela nafas pelan, sangat pelan dan berat.
Sebelum Bumi menjawab Rehan dengan seenaknya memyerocos, "Hampir tiap hari mi, siang pun mereka babat." ketiga mom jaman old itu berkoar penuh binar dan mengacungkan jempol pada Bumi.
Bumi hanya bisa meringis dan mendelik kesal ke arah Rehan yang tengah tersenyum puas, dasar otak gesrek Rehan.
'Nasib nasib, kagak emak, mertua, tante, sepupu sama aje gesreknya.' keluh batin Bumi.
Mba' yang kebetulan ikut nimbrung mulai bingung dengan pembicaraan mereka, "kalau tiap hari kenapa mba' nyuci sepreinya bersih mulu ya?" (Jangan bully aku karena bahasannya dewasa!)
"Wah berarti mereka tipe yang bersih banget yah?" celetuk Bunda.
"Stopped please, Revan masih di bawah umur gak boleh denger beginian." kata Revan menutup kedua telinganya secara dramatis.
Bunda bukannya berhenti malah meledek si sulung, "makanya kewong."
"nikah bun, bukan kawin." Revan merengut protes.
"Sama aja Epan," dan bunda yang begitu keras kepala.
"Beda lah."
Pembicaraan mereka terhenti begitu Bintang kembali bergabung, mereka akhirnya menyegerakan makan bersama. Dengan telaten Bintang menyajikan makanan untuk Bumi yang menarik perhatian ketiga mom jaman old itu, padahal udah sering melihat Bintang seperti itu. Lagi-lagi ketiga mom jaman old itu berkoar menyerukan kata 'so sweet'.
Mama menatap Bintang dengan mata berkaca-kaca, "mama gak nyangka anak mama udah dewasa banget." Bintang senyum malu.
Rehan yang sedang mengambil lauk ikut berceloteh, "ya iyalah tiap malam reka adegan dewasa mulu, jelas dewasa dong ma."
Bumi refleks menggetok kepala Rehan, bukannya marah Rehan malah meringis dan menggumamkan kata 'sorry'. Sedang Bintang malah berfikir keras dengan omongan Rehan, reka adegan dewasa. Ia mulai mengingat apa saja ritual malam yang ia lakukan, dimulai dari setiap malam setelah melaksanakan shalat isya bersama mereka –Bumi, Bintang, Revan dan Rehan.– akan belajar bersama di ruang keluarga lantai atas, tempat favorit mereka. Lalu setelah belajar bersama ia dan Bumi akan masuk ke dalam kamar, Bumi akan bermain games di handphonenya selama menunggu Bintang yang melakukan rutinitas malamnya dengan skin care and etc. Setelahnya ia dan Bumi akan berbaring bersama sambil berpelukan dan mulai menonton film-film romantis juga komedi dan keduanya akan tertidur pulas, ya dengan sebelumnya saling berbagi good night kiss. Hanya itu.
Bintang mulai mendekatkan diri pada Bumi berbisik pelan di telinga sang suami, "Mas, reka adegan dewasa itu cuddling and kissing?" tak ingin memperpanjang obrolan Bumi hanya mengangguk dan ikut berbisik, "iya sayangku."
Bintang mengangguk dan mulai bersuara, "iya kita setiap malam reka adegan dewasa."
Bumi melongo dengan mata membulat, ekspresinya antara gak percaya. Bisa-bisanya Bintang berucap demikian yang sangat jauh dari fakta di lapangan.
'Kalau beneran mah enak, kan ini gak beneran, eh tapi enak juga sih.' batin Bumi.
Mami sudah memasang wajah serius, "ibadah itu memang bagus dan menyehatkan sayang-sayangku, tapi harus selang seling."
Dengan polosnya Bintang bersuara, "selang seling? Kenapa?"
"Nanti mami bisikin, di sini masih ada dua bocah yang belum cukup umur, jomblo dan ngenes."
Revan dan Rehan kompak berteriak, "aku gak ngenes."
"Dasar kembar!" seru mereka semua.
***
Dikit ya? Sorry.
Karena dikit aku jadi up part selanjutnya dengan 120 vote aja.
Tanganku gatal buat bocorin ini.
"So ceritain apa yang lo rasain!" Titah Bumi.
"Yang tadi gue bilang, gue ngerasa jantung gue berdetak tidak normal. So nanti gue mau ke dokter jantung buat periksa, karena sepertinya gue terkena gejala penyakit jantung." jelas Rehan yang kembali mengundang tawa dari ketiganya. Revan mendekat ke arah Rehan, menepuk bahu kembarannya.
"Selamat karena akhirnya lo merasakan yang namanya jatuh cinta." Revan menjabat tangan Rehan begitupun Bumi.
Pesan buat hari ini, jangan nanya udah nikah? Kapan nikah? Karena nikah itu ibadah, nikah cuma sekali, jodoh akan datang tanpa terduga. Saat kau bertemu jodohmu kau akan merasakan ketenangan yang luar biasa.
Gak nyambung? Oke lupain.
Assalamualaikum
Ya'

KAMU SEDANG MEMBACA
(BS #1) B
Genç Kurgu| status: selesai | Bumi suami Bintang, Bintang istri Bumi. Mereka harus menikah di usia 17 tahun. Ini bukan hanya cerita tentang Cinta, tapi di sini juga ada beberapa cerita tentang keluarga.