Bumi dan Bintang masuk bersama ke dalam rumah, Bintang menghentakkan kaki kesal. Bumi malah tersenyum geli melihat Bintang yang kesal karena ulahnya. Bintang berbalik tiba-tiba sehingga Bumi mau tak mau berhenti mendadak sebelum ia menabrak Bintang dan membuat Bintang kembali menimpukinya dengan pukulan di sertai cubitan kecil.
"Lo tidur di luar malam ini," ujar Bintang kesal.
"Lah kenapa?" protes Bumi.
"Pake nanya segala, lo tuh tukang nyosor gue takut pas gue tidur nanti lo apa-apain gue." Bumi tertawa geli Bintang semakin kesal melihatnya.
"Bie sayang gue itu suami lo, jadi gue berhak untuk apa-apain lo. Lagian nih yah kalau gue sentuh lo kita dapat pahala, lo mau dapat pahala?" Bumi memasang raut serius membuat Bintang mau tak mau mengangguk polos.
"Jadi lo harus turutin semua ucapan gue, okey?" lagi Bintang mengangguk polos, entah apa yang telah di lakukan Bumi hingga membuat Bintang menurutinya.
"So lo harus cium gue sekarang!" Bumi tersenyum devil, ia begitu senang mengerjai Bintang yang kadang-kadang suka polos tapi kadang-kadang menjadi galak.
"Ouch.." bukannya mendapatkan ciuman, Bumi malah di hadiahi cubitan panas di perutnya hingga membuat dia mengaduh kesakitan.
Bintang berjalan naik ke lantai atas meninggalkan Bumi yang masih mengaduh kesakitan, Bintang tersenyum puas bisa membalas Bumi. Bintang masuk ke dalam kamar, ia berbaring sebentar di atas kasur dan setelahnya bangkit mengambil baju kaos putih dan membawanya ke dalam kamar mandi.
Bumi masuk ke dalam kamar, ia menggerutu tentang cubitan Bintang yang beringas itu. Ia sekilas menatap pintu kamar mandi yang tertutup dan terdengar suara air dari shower yang menandakan Bintang sedang melakukan ritual mandinya. Bumi membuka seragam sekolahnya lalu ia juga membuka baju kaos hitam yang membalut tubuhnya tak lupa celana panjang yang membalut kakinya, setelahnya ia menyimpan seragam, celana juga baju kaos ke dalam keranjang cucian kotor. Kini dirinya berbaring di kasur dengan keadaan setengah telanjang dengan celana pendek membalut tubuh bagian bawahnya, matanya tertutup menikmati sapuan angin yang berhembus dari ac yang menimpa tubuhnya.
Tak lama Bintang keluar dengan baju kaos putih hingga lutut membalut tubuhnya, matanya membulat mendapati Bumi tengah berbaring terlentang dengan kondisi tubuh yang sangan terbuka. Andai Bintang tak terbiasa dengan pemandangan seperti ini, ia pasti sudah berteriak kencang seperti yang ada di dalam drama Korea.
Bintang mendudukkan dirinya di sofa yang secara tidak langsung membuatnya melihat tubuh Bumi yang terpampang jelas. Ia kembali mengingat sahabat-sahabatnya di London yang begitu menggilai cowok yang memiliki tubuh menggoda iman seperti Bumi, sama seperti dirinya yang begitu terpesona dengan laki-laki bertubuh sixpack ataupun eightpack.
Tak di pungkiri jika teman sebayanya telah melakukan hubungan intim dengan pacar mereka, bagi mereka melakukan hubungan intim itu adalah pendewasaan diri. Ada juga yang mengatakan jika belum melakukan itu, berarti kau belum merasakan indahnya surga juga kau akan di katakan aneh dan jaman dulu.
Tapi ia bersyukur karena sahabat-sahabatnya tidak menjauhinya karena hanya dia seorang yang sama sekali belum melakukan hubungan itu. Jika teman-temannya melihat posisi Bumi sekarang, sudah pasti Bumi menjadi santapan lezat mereka. Sahabat-sahabatnya bahkan tak pernah malu untuk menceritakan pengalaman mereka melakukan itu, tapi tetap saja ia masih polos jika menyangkut hal itu.
Bintang mengambil iPad yang berada di nakas, ia akan menghubungi sahabatnya dan menceritakan bagaimana kehidupannya di sini. Karena selama ia di Indonesia, baru sekali ia menghubungi sahabat-sahabatnya melalui skype. Dewi fortuna sepertinya sedang berpihak pada Bintang, karena sahabatnya Lizzy yang juga blasteran Indonesia sedang online. Deringan pertama panggilannya sudah terjawab, kini wajah Lizzy terpampang di layar iPad nya.
"Hai Lizzy, I miss you."
"Hy Bie, miss you too."
"Are you busy right now?"
"I am not, kamu apa kabar? Kita di sini kangen sama kamu."
"I miss you Bie," layar menampilkan wajah Annabeth, salah satu sahabat Bintang.
"I miss you too Beth, aku juga kangen sama kalian. Sepertinya kalian sedang quality time bersama tanpa aku," Bintang mengerucutkan bibir, di layar Lizzy dan Annabeth tertawa melihat ekspresi Bintang.
Fyi Annabeth paham dengan bahasa Indonesia, karena sejak bersahabat dengan Bintang dan Lizzy saat umur 7 tahun ia selalu mendengarkan orangtua Bintang ataupun Lizzy berbicara bahasa Indonesia pada mereka. Jadilah Annabeth tahu tentang Indonesia.
"Ya, kita lagi quality time tanpa kamu. Bie kamu tahu kan kita sedang libur musim panas?" Bintang mengangguk menjawab pertanyaan Annabeth.
"We've plans, kita akan ke luar negeri hanya berdua. Right Beth?" Lizzy mengajak Annabeth untuk bertos ria.
"See, kalian melupakanku. Kalian akan ke Negara mana? LA? Italia? Paris?" ujar Bintang kesal.
Lizzy dan Annabeth kembali tertawa mengabaikan Bintang yang terlihat kesal.
"Anyway itu rahasia kita." ujar Annabeth tertawa kecil, tawa Lizzy dan Annabeth terhenti dan kini memasang tampang bodoh.
Bintang mengerutkan kening heran dengan tingkah kedua sahabatnya itu, sebenarnya Bintang masih memiliki sahabat dua orang lagi yang bernama Hannah dan Rebecca. Tapi kedua sahabatnya itu sedang menjalani liburan ke Dubai bersama keluarganya.
"He's so damn hot." Lizzy dan Annabeth mengucapkan kata itu bersamaan yang lagi-lagi membuat Bintang tambah heran.
"What do you mean girls?"
"Bie mereka siapa?" suara serak mengagetkan Bintang.
Bintang berbalik dan mendapati Bumi yang sedang berdiri di belakangnya dengan keadaan menggoda iman, rambut Bumi acak-acakan khas orang bangun tidur.
"Dia siapa?!" seruan atau bisa di bilang teriakan dan Lizzy dan Annabeth kembali menyadarkan Bintang jika saat ini bukan hanya dirinya yang menikmati tubuh Bumi, tapi ada dua orang lagi yang dengan gratis menikmatinya siapa lagi jika bukan Lizzy dan Annabeth. Dengan refleks Bintang bangkit dari karpet bulu dan segera memeluk tubuh Bumi.
"No!!!" teriakan kembali menguar dari layar iPad.
Bumi tersenyum bahagia karena di peluk oleh Bintang, ia pun tak segan melambaikan tangannya pada yang kembali membuat Lizzy dan Annabeth berteriak histeris.
"Berbalik dan segera pakai baju, jangan pamer badan lo ke mereka." ucap Bintang tegas masih memeluk tubuh Bumi atau lebih tepatnya melindungi tubuh sexy Bumi dari pandangan kedua sahabatnya.
"Kenapa?" Bumi menatap Bintang heran.
"Lo gak liat mereka sudah seperti singa lapar yang sedang menemukan mangsanya." Bumi tertawa dan mengacak rambut Bintang gemas.
"Tapi guenya cuma mau di terkam sama Hyena kayak lo." Bumi berbalik dan masuk ke dalam kamar mandi. Bintang juga kembali ke depan iPad nya.
"Itu siapa? He's so damn sexy, can I kiss him Bie?" raut wajah Annabeth begitu penuh damba sama halnya dengan Lizzy.
"No, he's mine. Kalian tidak boleh mencium bahkan menyentuh jarinya. Bye, see you guys." Bintang memutuskan sambungan skype, dirinya begitu kesal mendapati Lizzy dan Annabeth menatap tubuh Bumi dengan penuh damba.
COMMENT PLEASE HIKS
![](https://img.wattpad.com/cover/88030760-288-k124989.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
(BS #1) B
Teen Fiction| status: selesai | Bumi suami Bintang, Bintang istri Bumi. Mereka harus menikah di usia 17 tahun. Ini bukan hanya cerita tentang Cinta, tapi di sini juga ada beberapa cerita tentang keluarga.