Katanya,
waktu bisa menyembuhkan luka.
Tapi kemanakah waktu?
Saat aku terpuruk dan terluka.
Ia tak kunjung menyembuhkan luka-ku.Katanya,
Seiring berjalannya waktu,
aku akan lupa.
Tapi kemanakah waktu?
Saat aku tak kunjung lupa tentangnya,
Seperti,
Dia terus dan selalu memasuki ingatanku.
Atau datang ke kepalaku saat aku hendak terlelap.
Wahai waktu,
Kemanakah kamu?
Saat aku membutuhkanmu.Untuk waktu, tak bisakah kau datang dan sembuhkan luka-lukaku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetesan Pena
PoetryAku memilih berkata-kata walau tak mengucap sepatah katapun. Aku memilih kertas dan pena, sebagai sahabatku. Aku memilih sajak dan puisi untuk mengekspresikan perasaanku. Dan, aku memilih, tetesan-tetesan pena sebagai air mataku. #74 dalam Poetry 30...