Detik
Kau petik
Tak kau hiraukan hatiku berjentik
Aku tak ingin semuanya jadi pelik
Sebab hatiku masih tergelitik
Padahal aku sibuk menelisik
Tentang hatimu yang antik
Kau buta akan rintik
Kau tuli akan gemericik
Kapan kau mau dengar aku berbisik?
Padahal rinduku tak pernah menitik
Tuan, jangan berbalik.
Bagiku, kamu yang terbaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetesan Pena
PoetryAku memilih berkata-kata walau tak mengucap sepatah katapun. Aku memilih kertas dan pena, sebagai sahabatku. Aku memilih sajak dan puisi untuk mengekspresikan perasaanku. Dan, aku memilih, tetesan-tetesan pena sebagai air mataku. #74 dalam Poetry 30...