Bagaimana bisa?
Bagaimana bisa ada cinta yang tak harus terbalaskan?
Bagaimana bisa kau tersenyum?
Saat Kau tau bahwa,
Dia mencintai perempuan itu.
Bagaimana bisa kau bilang,
Kau bahagia?
Padahal hatimu hancur tak berbentuk.
Bagaimana bisa
Kau bilang dirimu baik-baik saja?
Padahal entah sudah berapa kali,
Dia menoreh luka di luka lamamu yang belum sembuh.Cukup.
Cukup sudah dengan kemunafikanmu.
Jangan munafik!
Kau berharap.
Kau berharap cintamu terbalaskan.
Kau ingin.
Kau ingin dia mencintaimu.
Kau tau sendiri.
Kau tau hati kecilmu itu tidak bahagia.Cukup.
Jangan jadi munafik.
Katakan dengan lantang.
"Aku tidak baik-baik saja."
Hilangkan kemunafikanmu.Untuk : Diriku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetesan Pena
PuisiAku memilih berkata-kata walau tak mengucap sepatah katapun. Aku memilih kertas dan pena, sebagai sahabatku. Aku memilih sajak dan puisi untuk mengekspresikan perasaanku. Dan, aku memilih, tetesan-tetesan pena sebagai air mataku. #74 dalam Poetry 30...