Mereka bilang, kau adalah pangeran es. Pangeran dengan hati paling dingin, pangeran dengan hati yang dibalut oleh berjuta bongkahan es,Tapi kurasa, mereka semua salah.
Apakah kau tau mengapa? Karena kurasa hatimu itu, tuan. Hatimu itu,
Bukan dibalut oleh berjuta bongkahan es. Tapi, dibalut oleh berton-ton baja.Bagaimana tidak? Sudah bertahun-tahun aku coba melelehkan bongkahan es itu, tapi tak kunjung meleleh tuan.
Aku punya kehangatan, dan kata orang kau punya kedinginan.
Rasa hangat bisa melelehkan yang dingin, tapi kau lebih dari sekedar dingin tuan, hatimu itu terbuat dari baja, dan kehangatanku ini tak cukup untuk menghancurkan berton-ton baja yang menyelimuti hatimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetesan Pena
PoetryAku memilih berkata-kata walau tak mengucap sepatah katapun. Aku memilih kertas dan pena, sebagai sahabatku. Aku memilih sajak dan puisi untuk mengekspresikan perasaanku. Dan, aku memilih, tetesan-tetesan pena sebagai air mataku. #74 dalam Poetry 30...