Aku akan selalu jadi pengamat.
Ya.
Aku hanya selalu mengamatimu yang mengamatinya.
Menginginkanmu yang menginginkannya.
Menyukaimu yang menyukainya.
Pada akhirnya, aku hanya jadi orang ketiga yang tersembunyi antara kau dan dia.Aku selalu disini, disisi mu.
Dan kau selalu disana, disisinya.
Kau ada didekatku tapi hatimu jauh dariku
Aku tau,
Kau tau perasaanku
tapi kau seolah tuli tak mendengarku.
Kau seolah buta tak melihatku,
Seolah mati saat bersama ku.Aku sadar,
Aku hanyalah penikmat senyummu
Senyum yang terukir di wajahmu itu bukan milikku,
Tak pernah terukir untukku
Apalagi, aku penyebab senyum itu.
Kau melihatnya seolah dia satu-satunya manusia yang ada di dunia ini.
Tapi kau tak pernah melihatku apalagi memperhatikanku.Matamu berbinar saat menceritakannya.
Sedangkan aku, hatiku tersayat ketika mendengar ceritamu.
Kau tertawa dan tersenyum saat bersamanya.
Seolah, dia adalah satu-satunya orang yang dapat membahagiakanmu.
sementara aku disini,
menunggu agar aku bisa jadi bahagia-mu
tapi aku tau,
Itu takkan terjadi dan tak akan pernah terjadi.
Karena bahagia mu adalah dia,
dan aku cukup tahu diri untuk mengetahuinya.Kau berusaha mati-matian membuatnya tersenyum,
dan aku berusaha mati-matian membuat mu tersenyum.
Kau berusaha mati-matian membuatnya cinta padamu
Sedangkan aku,
Aku berusaha mati-matian agar kau tau cintaku
Akhirnya akan selalu sama,
Aku mengejarmu yang mengejarnya.
Mencintai mu yang mencintainya.
Aku akan terus dan selalu jadi pengamat, antara kau dan dia.Tapi, tak apalah
Mungkin memang sudah takdirku
Untuk mencintai tanpa dicintai
Memperjuangkan tanpa dipedulikan
Dan, jika memang kau bahagia bersamanya
Aku akan bahagia untukmu,
Meski bukan aku bahagiamu.
- Dari gadis, yang cintanya bertepuk sebelah tangan.
.
.
.
kritik dan sarannya ya kak❤
Jangan lupa vote dan comment, hope u enjoy it💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetesan Pena
PoetryAku memilih berkata-kata walau tak mengucap sepatah katapun. Aku memilih kertas dan pena, sebagai sahabatku. Aku memilih sajak dan puisi untuk mengekspresikan perasaanku. Dan, aku memilih, tetesan-tetesan pena sebagai air mataku. #74 dalam Poetry 30...