Butiran

307 23 0
                                    


Aku berikan hatiku yang utuh padamu, Tuan.
Namun kau retakan hati itu.
Baiklah, tak apa.
Aku berikan lagi hatiku yang telah retak itu, Tuan.
Namun kau jatuhkan dan pecahkan lagi hati yang retak itu.
Dan patahlah hati itu.
Tak apa, Tuan.
Akan ku perbaiki hatiku sendiri.
Ku berikan lagi hati yang telah patah itu.
Namun kau membanting dan membuangnya.
Berubahlah patahan itu menjadi kepingan.

Oh Tuan,
Aku rasa kali ini kau keterlaluan.
Tapi tak apa, Tuan.
Aku masih tetap mencintaimu.
Sekali lagi,
Kuberikan hati yang sudah menjadi kepingan itu padamu.
Namun hasilnya sama,
Masih kau campakan dengan kejamnya.
Hingga berubahlah kepingan itu menjadi butiran.
Aku persembahkan lagi butiran itu padamu.
Kau diam dan menatapnya.
Bagaimana bisa kau menghancurkan butiran-butiran hati?
Yang tersisa dari hatiku hanyalah butiran.
Dan kau tak kuasa untuk menyakiti butiran itu.

Aku telah memberimu seluruh hatiku,
Namun sekarang tak tersisa lagi.
Tak apa Tuan,
Teruslah menyakitiku.
Aku masih akan tetap mencintaimu.
Dengan butiran yang tersisa.

Tetesan PenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang