little seed of love

4.2K 261 4
                                    

Sepanjang perjalanan di dalam pesawat, Paul terus mengawasi Ellina dengan seksama. Ellina memang agak terganggu karena itu, tapi mau bagaimana lagi. Sekarang ia terjebak bersama pria aneh itu dalam satu pesawat yang terbang di udara. Tentunya ia tidak bisa kabur lagi.

Perjalanan yang singkat dan terasa panjang itu akhirnya berakhir juga. Paul terus menggengam tangan Ellina dengan kuat, sepertinya ia belajar dari kesalahannya tadi. Semua orang memperhatikan mereka ketika memasuki bandara. Entah apa yang mereka pikirkan, tapi jumlah bodyguard yang dikerahkan Paul cukup menarik perhatian. Paul memaksa Ellina masuk kedalam sebuah mobil sedan hitam yang sudah ia siapkan.

" Apa kau merasa tidak nyaman?" Tanya Paul dengan terus memandangi Ellina. ' bagaimana bisa nyaman, kau memaksaku mengikuti mu kemanapun kau pergi.' batin Ellina tapi ia memilih untuk tidak menjawab. Ia hanya memalingkan wajahnya kearah luar jendela. Paul menghela nafas dan berpaling pada laptopnya. ' apa dia akan terus mengacuhkan aku...??' pikir Paul.

Mobil berhenti disebuah hotel mewah. Seorang bodyguard membukakan pintu untuk Ellina, tapi kali ini ia sangat lelah dan tidak berbuat untuk lari lagi. Paul langsung menggandeng Ellina, dan menggiringnya masuk kedalam lobi. Entah kenapa semua karyawan hotel menunduk hormat pada nya. ' apa dia pemilik hotel ini?' Ia membawa Ellina pada sebuah kamar, kamar yang lumayan besar tapi ini bukan penthouse, sepertinya ini adalah suite room. Para karyawan hotel meletakan beberapa pakaian yang tadi Paul beli ke dalam.

" Apa kau suka kamarnya?" Tanya paul. Lagi-lagi Ellina memilih untuk tidak menjawab. Ellina hanya berdiri diam di depan pintu masuk.

Paul menatapnya sebentar, dan kembali tersenyum miring. " Door unlocked you can go any where if you want. " Ucap Paul menggodanya. Tapi Ellina tetap diam, ia hanya menatap sinis Paul dan kembali dalam lamunan nya.

" Sampai kapan kau terus begini, aku tidak tahan lagi.." ucap Paul lalu ia pergi keluar dengan membanting pintu karena marah. Ellina menghela nafas. ' apa yang harus aku lakukan selanjutnya?' pikirnya. Ia berjalan-jalan mengelilingi kamar yang cukup besar.

" Wow.." ucapnya terkagum melihat pemandangan yang sangat indah dari kaca jendela didepannya.

Ceklekkkk... Suara pintu di buka. Ellina tersentak, 'itu bukan Paul, apa yang ia lakukan.' batinnya. Pria itu mengenakan setelan lengkap dengan dasinya. Ellina mulai takut jantungnya berdebar hebat. Pria itu tersenyum, sangat mencurigakan. " Aku Jimmy, asisten Paul. " Ucapnya memperkenalkan diri. Lalu disusul dengan beberapa wanita yang masuk kedalam, serta membawa beberapa pakaian dan kotak-kotak yang lumayan banyak.

" Sore ini kau akan menemani Mr. Paul untuk pergi ke suatu pesta. Kau bisa bersih diri sekarang dan memilih pakaianmu, orang-orang ini akan membantumu berdandan. " Ucapnya dengan senyuman, lalu ia menunduk sebentar dan pergi.

Seorang wanita menghampiri Ellina. " Perkenalkan, aku Maya. Aku akan membantumu berdandan dan sekarang kau silahkan bersih diri dan aku akan menyiapkan pakaianmu." Ucapnya sambil mendorong Ellina masuk kedalam kamar mandi. Didalam kamar mandi sudah ada peralatan mandi dan lemari kecil yang berisi pakaian dalam, kaki ini hanya pakaian dalam saja. Ellina melongo sebentar. ' apa aku harus memakai bikini keluar??' batinnya. Ia pun segera mandi dan mengenakan pakaiannya tadi.

Maya langsung menyambutnya dengan wajah cemberut. " Kenapa kau memakai pakaianmu lagi? Itu kotor.." ucapnya. " Tapi..." Perkataannya belum selesai ia langsung disambut dengan banyak gaun yang menggantung didepan matanya. Mulai dari yang sangat terbuka hingga yang agak tertutup. Warna-warnanya sangat beragam. " Pilihlah aku akan membantumu memakainya. " Ucap Maya.

Ellina terdiam sejenak. Ia menatap jejeran gaun yang indah itu, tak hanya bagus, gaunnya keliatan mewah, sangat mewah. Kainnya sangat lembut. Ellina mencoba beberapa gaun, tapi itu kelihatannya tidak cocok untuk ia pakai, jadi ia melepasnya lagi. Tiba-tiba Paul masuk kedalam ruangan dalam keadaan Ellina hanya memakai dalamannya saja. Dengan spontan Ellina mengambil handuk dan menutupi tubuhnya dengan handuk. Paul tersenyum sedikit. " Why It takes so long..." Ucapnya sambil menatap Ellina.

One Way to Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang