A Night Changes Everythings

2K 124 5
                                    

17+
⚠WARNING..!!

_______________

Paul ternganga sebentar sebenarnya ia sedikit merasa bersalah. Ia kemudian memeluk Ellina dengan erat sambil menepuk punggung Ellina dengan halus. Ellina makin terisak, jantungbga masih berdebar tak karuan.

" Tenanglah Ellina." Bisik Paul berusaha menenangkan Ellina. Paul berusaha mengangkat Ellina dan ia baru menyadai bahwa Ellina masih mengenakan handuk dan rambutnya masih basah.

" Ellina tenanglah, kau masih mengenakan handuk. " Ucap Paul tapi sepertinya Ellina tidak bisa mendengar Paul karena suara tangisannya yang masih memenuhi ruangan. Ia menggendong dan menggiring Ellina duduk disisi tempat tidur.

" Ellina jangan menangis. " Bisiknya pasrah.

Sedikit demi sedikit Ellina sudah sedijit tenang dan berhenti menangis. Ia menatap Paul dengan matanya yang sembap. Tatapan mereka bertemu beberapa saat dan Paul langsung melayangkan bibirnya ke bibir Ellina. Ia mencium bibir Ellina dengan penuh nafsu. Ia langsung mendorong tubuh Ellina hingga ia tebaring diatas kasur. Ellina yang kaget tisak bisa berkutik lagi. Ia juga susah dilanda oleh nafsu karena ciuman Paul.

Paul dengan cepar langsung melepaskan handuk yang melilit tubuh Ellina hingga tubuhnya kini tidak terbalut apa-apa. Ia menindihi Ellina dan menurunkan kecupannya ke tengkuk leher Ellina. Tanpa sadar Ellina mengeluarkan desahannya.

" Paul.... A... aku..... Jangan Paul." Ucap Ellina ditengah desahannya. Paul tidak mengenganggap ucapan Ellina. Ia sudah dibutakan nafsu. Paul meneruskan aksinya, ia melepas baju dan celananya hingga ia trlanjang bulat. Ia terus mengecupi tubuh Ellina, dan malam terus berlanjut.

_________

Sinar matahari mengintip dari balik selambu tebal. Ellina terbangun, dan pandangannya masih kabur, ia berusaha memfokuskan pandanganya, ia merasakah sebuah tubuh besar yang ada dibelakangnya. Tangan paul menindihi badannya, terasa sangat berat, ia juga melihat tangan lain dari laki-laki kekar itu melingkar di tengkuk lehernya dan menyentuh bagian dadanya. Ellina tersadar akan sesuatu yang harusnya ia tidak ingin lakukan. Ellina sangat malu hingga wajahnya memerah. Dan secara hukum Paul tidak bersalah karena Paul kini sudah menjadi pendamping hidup Ellina.

Ellina langsung melompat dan menarik selimutnya menuju kamar mandi. Sedikit rasa nyeri masih terasa diselangkangannya dan masih ada sedikit darah disekitar daerah itu. Ellina menyiapkan air untuk berendam, pikirannya kacau dan sebenarnya ia merasa jijik akan dirinya karena menikmati kejadian malam pertamanya dengan suaminya.

Ellina masuk dalam bathtub besar dan mulai menggosok badannya. Rasa perih diselangkangannya membuat Ellina merasa sedikit kurang nyaman. Tiba-tiba seseorang masuk dalam kamar mandi, dan bravo untuk paul karena Ellina lupa mengunci pintu kamar mandi. Paul dengan hanya mengenakan celana pendek ia masuk dan melihat tubuh Ellina yang sepenuhnya tertutup busa sabun. Ellina terlihat sangat shock, dan wajahnya kembali memerah. Melihat Ellina yang sedikit malu, membuat Paul tersenyum miring.

" Jangan terlalu tegang Ellina." Ucapan​ Paul membuat Ellina semakin malu. Ia langsung membenamkan wajahnya dalam air. Ketika Ellina mengangkat wajahnya dan membuka mata, Paul sudah ada disamping bak mandinya. Ellina sangat terkejut langsung mendorong tubuhnya kebelakang.

" Apakah kau mau mandi bersama?" Goda Paul. Ellina hanya tersipu malu sambil memalingkan wajahnya. Paul kembali tersenyum, ia tidak bisa memalingkan pandangannya dari wajah Ellina yang terlihat imut ketika memerah seperti tomat.

" Maafkan aku Ellina. Aku tau kau sebenarnya tidak ingin melakukannya tapi.... Ellina, terimakasih karena kau sudah menjadikan aku yang pertama untukmu." Ucap Paul tersenyum menatap Ellina. Ellina merasa sedikit aneh, bingung, malu, dan ragu. Dan setelah menggosok gigi paul meninggalkan kamar mandi dengan Ellina masih berendam.

One Way to Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang