Life Must Go on

3.4K 187 2
                                    


Mike yang masih terbaring tak berdaya seperti menyadari kehadiran Ellina. Ia sedikit merespon ketika Ellina mendekatinya. Mike baru saja dipindahkan ke ruang perawatan biasa dan mulai bisa menerima tamu. Ellina menggenggam tangan Mike dengan lembut sambil menahan airmatanya. ' maafkan aku mike.' batin Ellina. Mama Mike memegangi pundak Ellina dan mulai berjalan mundur dan keluar.

" Lin.... Apa kamu akan pergi dengan pria itu?" Tanya Mama Mike dengan menahan amarahnya, sambil melirik Paul yang duduk agak jauh dari mereka. Ellina tidak dapat berbicara lagi. Ia hanya menunduk. Mama Mike bertambah emosi.

" Kenapa Lin... Kamu mengkhianatinya sampai dia koma seperti ini. Kamu memang tidak punya perasaan. " Ucap mama Mike memaki Ellina. Ellina hanya bisa tertunduk diam menahan tangis. Mama Mike yang sangat kecewa meninggalkan Ellina sendiri. Ellina hanya terus tertunduk dan pergi keluar lorong tanpa menghiraukan apapun.

........

Mike menatap Ellina dari dalam kamar rawatnya. Ia melihat besarnya rasa bersalah yang ditanggung Ellina sekarang. Ia menatap Ellina, tatapannya masih buram.

' Lin..?'  batin Mike yang masih ragu. Ia melihat mamanya memaki Ellina dengan kejam tanpa tau kenyataannya. ' Lin....!' ingin rasanya Mike berteriak memanggil Ellina. Tapi entah kenapa suaranya tertahan. Pandangan Mike masih kabur menatap Ellina berjalan perlahan, dan menghilang. Mike menelan ludahnya. Ia kembali diam dan menatap langit-langit kamar rawatnya.

...........

Paul melingkarkan tangan kirinya di leher Ellina yang masih tertunduk sedih. " Kau akan ikut dengan ku, ke Australia. " Bisik Paul. Ellina hanya terus tertunduk, hingga mereka masuk kedalam mobil Paul.

....

" Aku akan menjamin keamanannya. Aku akan menjamin segalanya. " Ucap Paul kepada orang tua Ellina. Ellina hanya tertunduk dan terus terdiam seribu bahasa. ingin sekali ia berteriak sekeras-kerasnya bahwa ia tidak mau ikut dengan Paul.

Tapi...

Paul sudah mengancamnya, jika dia tidak ikut kemungkinan Paul akan menyakiti Mike. " Baiklah...." Ucap mama Ellina dengan pasrah. Paul tersenyum miring.

Ia menggandeng Ellina setelah berpelukan dengan keluarganya. Tangis Ellina sudah tidak tertahan lagi. Bagaimana tidak, ia sudah dipisahkan dengan keluarganya. Setidaknya ia harus bersyukur karena Paul tidak langsung melamarnya.

Selama perjalanan, Ellina terus diam dan Paul hanya tersenyum puas penuh kemenangan. Paul terus menatap Ellina sepanjang perjalanan. " You so cruel." Ucap Jimmy yang duduk berhadapan dengan Paul. Paul tersenyum miring. Ia lalu membuka botol champagne dan menuangkan champagne itu ke dalam gelas yang ramping. Lalu mereka bersulang, dan saling tertawa.

Ellina hanya bisa menyesali kebodohannya. Sambil terus memainkan jemarinya, ellina terus terbayang makian demi maikian yang Mama Mike lontarkan tadi. Ia menghela nafas panjang. ' Aku memang sangat bodoh.'

........

Setelah perjalanan yang panjang dan melelahkan, dan diantara Paul dan Ellina masih saling diam. Mereka langsung menuju rumah Paul yang agak jauh dari bandara sementara Paul hanya memperhatikan laptopnya sepanjang perjalanan mereka.

Paul merlirik Ellina sebentar. Ia terlihat sangat kesal. Lalu ia menutup laptopnya dengan kasar, dan memalingkan pandangan Ellina kearahnya.

" Apa kah kau tidak suka?" Tanya Paul sambil memelototi Ellina. Ellina hanya menatapnya dengan tatapan sinis dan Paul terus menatapnya dan mendekatkan wajahnya.

Ellina mendorong Paul. " HENTIKAN...!!" teriak Ellina. " Aku sudah disini seperti kemauanmu Paul. Aku mohon biarkan aku sendiri."  Ucap Ellina kesal.

One Way to Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang