Guardian Angel [2]

2.7K 168 3
                                    

Ellina bangun dengan kepala berputar dan perutnya yang mual. Ia langsung berlari kearah kamar mandi dan muntah-muntah. Kepala Ellina sangat pusing, ia sampai tidak bisa mengingat apa yang terjadi kemarin.

Tiba-tiba Paul masuk kedalam kamar mandi dan menghampiri Ellina. " Jangan masuk..." Ucap Ellina dari dalam. Tapi Paul tetap masuk dan membantu Ellina yang agak lemas.

" Apa kau tidak apa-apa?" Ucap Paul lembut sambil mendaratkan punggung tangan kanannya ke dahi Ellina. Ia membalikkan telapak tangannya sebentar.

" Aku sungguh tidak apa-apa Paul, pergilah...." Ucap Ellina sambil menepis tangan Paul. Ia berusaha berdiri tapi karena kepalanya yang masih berputar ia kembali terjatuh dan Paul berhasil menangkapnya dan langsung menggendongnya ke tempat tidur.

" Aku benar-benar tidak apa-apa, aku harus pergi ke kampus.."  ucap Ellina tapi Paul tetap tidak membiarkannya berdiri, dan kembali mendorong Ellina hingga ia terjatuh ke atas kasur.

" Kau tidak boleh pergi hari ini. Teman sialanmu itu pasti akan masuk dan kau tidak boleh bergaul lagi dengannya. " Ucap Paul sambil melotot.

" Aku sudah mengambilkan barang-barang mu, mulai besok kau akan kuliah di jam yang berbeda dengan teman sialanmu itu." Tambahnya lagi. Ellina masih Bingung apa yang terjadi kemarin, ia benar-benar tidak bisa mengingat apa-apa.

" Jangan mengatur hidupku Paul." Sentak Ellina, lalu Paul mendorong perlahan bahu Ellina.

Brukk.... Ellina kembali terlentang diatas kasur, dengan paul diatasnya saat ini. " Apa kau masih tidak bisa mengingat apa yang dilakukan temanmu semalam?" Tanya Paul Ellina hanya bisa memalingkan wajahnya. Paul tersenyum miring.

" Kau mungkin akan menyesal seumur hidup jika aku tidak menyelamatkanmu semalam..." Ucapnya. Tiba-tiba sekelebatan ingatan tadi malam muncul dalam memori Ellina. Dan seketika wajah Ellina memerah. Paul kembali tersenyum dan merebahkan tubuhnya di samping Ellina . " Aku akan menjagamu Ellina....." Bisiknya. Dan lagi-lagi Ellina hanya bisa terdiam.

..........

' dimana kau sekarang Ellina....??' batin Mike gundah tidak bisa fokus ke mata kuliah kelasnya sekarang.  Ia terus mengetukan bolpennya keatas meja dengan pikiran melayang kearah yang lain. " Hai... Aku Amelia Sherfando. " Ucap seseorang sambil mengulurkan tangannya. Mike menoleh sebentar dan menatapnya, dengan ramah Mike menjabat tangan Amel dengan sedikit senyum terpaksa ia menjawab, " Mike..." Ucapnya dingin membuat wanita berambut pendek itu diam.

Wanita itu terus memperhatikan Mike tetapi Mike tetap acuh. ' apa yang dipikirkan wanita ini?' batin Mike yang mulai terganggu. " Ada apa?" Ucap Mike tiba-tiba, gadis berambut kelam itu langsung tersenyum dan hanya itu jawaban dari gadis itu hanya tersenyum hingga mereka bertatapan agak lama.

..........

" Trimakasih....." Bisik Ellina. Paul menatap Ellina sebentar seakan tak percaya dengan apa yang ia dengar. Dan kembali fokus menyetir. " Trimakasih Paul... " Ucap Ellina penuh penekanan. Paul hanya sedikit tersenyum.

" Kau sudah ingat?" Tanyanya. Ellina hanya diam sambil tertunduk malu.

Tangannya sedikit bergetar, mengingat kejadian malam itu. Paul menghela nafas dan menepikan mobilnya.

" Jangan takut Ellina, aku akan selalu menjagamu..." Ucap Paul meyakinkan Ellina. Bibirnya bergetar seperti ingin mengatakan sesuatu, tapi ia tidak bisa mengatakannya. Tangisnya mulai pecah dan ia menyandarkan kepalanya pada bahu Paul. Paul menepuk perlahan punggung Ellina.

One Way to Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang