Destroyed at The End

2.7K 163 6
                                    

" Jangan pernah pergi dengannya. Jika dia mendekatimu, jauhi dia. Dia sangat berbahaya." Ucap Paul komat-kamit. Ellina menatap Paul dengan tatapan bingung. Paul memeluk Ellina dengan penuh kekhawatiran dan sekali lagi Ellina tidak bisa berbuat apa-apa. Ia merasakan detak jantung Paul semakin cepat.

____________

" Paul apa kau baik-baik saja?" Bisik Ellina. Paul hanya terus terdiam.

" Aku tidak apa-apa Ellina. Jangan sekali-kali kau mendekatinya lagi." Ucap Paul dan ia kembali melajukan mobilnya.

Ellina hanya menatap Paul dengan tatapan bingung. Hari ini tingkah Paul sangat aneh padanya. Terutama saat ia bertemu dengan Juan. ' memang apa yang salah padanya? Ia terlihat sangat baik.' batin Ellina kebingungan tapi Ellina tidak ingin memikirkannya.

Ketika sampai pada villa, Paul langsung menuju kamar mandi dan membasuh wajahnya sedangkan Ellina ia langsung mandi dan bersiap makan malam dengan pakaian rumahnya. Setelah membasuh wajah, Paul berpapasan dengan Ellina didapur dan Paul sedikit tertawa sekaligus terkejut menatap Ellina sudah memakai celana panjang dan kaos tidurnya.

" Apa kau tidak lapar?" Tanya Paul. Ellina terdiam sebentar.

" Ayo kita makan malam diluar, didekat sini ada cafe." Ajak Paul. Ellina mengangguk bersemangat. Paul terus menatap Ellina, ' gadis ini imut sekali.' batin Paul sambil berjalan dan berganti pakaian.

Ellina juga berganti pakaian dengan pakaian santai tapi tetap elegan. Ia menatap Paul yang keluar dari kamarnya. Ia ternganga menatap Paul yang hanya memakai t-shirt tipis dengan jaket kulit membuat tubuhnya terkesan sexy, setidaknya menurut Ellina. Ellina mengikuti Paul menuju garasi di basement.

Betapa terkejutnya Ellina, melihat isi basement Paul. Ada satu...dua...tiga...empat...mungkin belasan mobil sport yang harganya selangit, dan masih terawat dengan baik, masih mengkilat seperti baru. Entah ada berapa garasi seperti ini.  ' dia benar-benar kaya. Apa dia seorang Milioner...?' batin Ellina.

Setelah melewati garasi mobil Paul menuju garasi motor yang berada di sebelah garasi mobil itu. Dan garasi motor tak jauh berbeda dari garasi mobilnya. Mulai dari Vespa, sampai motor besar seperti Harley. Semua lengkap ada di garasi ini.

Paulpun mengambil dua helm dan memberikan salah satu helm itu pada Ellina. " Prosedur keselamatan." Ucapnya sambil tersenyum. Ellina hanya bisa ternganga menatap senyumannya, yang menurutnya itu sangat manis bagi seorang Paul yang biasa tampil maskulin.

Merekapun pergi keluar menuju sebuah tempat yang agak jauh. Paul menyetir dengan sedikit cepat membuat Ellina ketakutan dan melingkarkan tangannya ditubuh Paul. Paul merasakan pelukan Ellina semakin erat, ia hanya tersenyum kecil, dengan hati yang terasa sangat bahagia dan jantungnya berdegup kencang.

Mereka sampai disebuah cafe kecil. Cafe itu terlihat menyatu dengan alam. Paul langsung berjalan lurus masuk dengan menggenggam erat tangan Ellina. Ellina berjalan masuk sambil menatap berbagai dekorasi cantik dan unik cafe itu. Sedangkan, Paul hanya berjalan lurus sambil menatap Ellina beberapa saat. Cafe itu terlihat cukup luas dibanding penampilan depannya yang tampak kecil dan sederhana. dan tentu saja cafe itu sedang ramai walaupun ini sudah hampir tengah malam.

Paul mengajaknya duduk diatas sebuah karpet piknik dengan pemandangan yang elok. Ellina sedikit kagum dengan apa yang ada didepannya saat ini. Seperti ia baru saja memasuki negri ajaib. Ia menatapi danau yang indah dan tenang, memantulkan cahaya bulan yang memang cukup terang. Beberapa pohon mengelilingi danau itu dengan indah pohon-pohon itu bergoyang-goyang ditiup angin yang berhembus sedikit kencang namun terasa hangat. Bau daun yang basah melengkapi semua pemandangannya.

" Aku... Tidak pernah melihat pemandangan seperti ini.." Ucap Ellina memecah keheningan. Paul terkekeh.

" Memang sangat sulit di jaman seperti ini. Untungnya aku berhasil mendapatkan danau ini." Ucap Paul sambil tersenyum menatap Ellina.

" Ini sangat hebat." Teriak Ellina. Paul hanya terus tersenyum.

" Aku memiliki beberapa binatang di bawah sana. Jika kau memang mau lihat..?" Ucap Paul mengagetkan Ellina.

" Kau seperti memiliki duniamu sendiri. Aku sangat iri." Ucap Ellina. Paul hanya kembali tersenyum.

" Jika kau bersamaku kau akan memiliki duniamu sendiri. Dunia kita..." Ucap Paul menggoda Ellina. Ellina hanya menatap sinis membuat Paul menundukkan wajahnya.

Makanan mereka segera datang dan mereka langsung makan dan setelah makan pun, Ellina dan Paul tidak berbicara sepatah katapun. Setelah sampai di villa, Ellina langsung berjalan masuk kedalam kamarnya.

......

Paul tidak bisa tidur, ia mendengar suara-suara aneh malam ini. " Apa ini... Suara aneh apa yang terus menggangguku ini... SIAL...!!" Paul mulai frustasi dan beranjak dari tempat tidurnya. Ia mencari sumber suara itu. Ia terus mengikuti suara itu dan berujung pada kamar Ellina. Paul mendengarkan suara itu sekali lagi.  Ia mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban. Ia mencoba membuka pintu dan masuk. Ellina mengurung dirinya didalam kamar mandi.

Paul terus menedengarkan Ellina menangis. Paul mulai khawatir dan mendobrak pintu kamar mandi. Ia menemukan Ellina tertunduk sedih, ia terus menangis. Paul mengendong Ellina keluar. Ia berusaha menenangkan Ellina. ' sebenarnya apa yang terjadi...??' batin Paul.

" Ellina... Kau kenapa???" Tanya Paul dengan khawatir. Ia menatap wajah Ellina, matanya sudah mulai membengkak karena menangis. Paul menatap Ellina dengan lesu.

" Katakan apa kau sakit? Apa seseorang menyakitimu?" Tanya Paul lagi. Ellina tiba-tiba menghentikan tangisnya. Ia mencoba bangkit.

" Kau ingin tau siapa yang menyakitiku...??" " Kau... Kau orang yang menyakitiku. " Ucap Ellina.

Paul menatap Ellina dengan bingung.

" Kau terus berusaha menjauhkan aku dari segalanya. Keluarga, teman, semuanya.... Bahkan kau membatasi pergaulan ku." " Kau pikir kau siapa... Memang kau membiayai ku kau merawatku dengan baik... Semua barang-barang mahal yang selama ini aku impikan kau sudah penuhi semua.." " tapi kau pikir kenapa aku tidak bahagia... Itu semua karena semuanya sudah hilang..." " Kau bilang kau mencintaiku.. tapi kau malah membuat aku menjauh dari orang-orang yang aku sayangi. Orang-orang yang aku kenal. Dan sekarang aku disini, aku... Aku merindukan mereka semua...." " Kenapa.... Kenapa harus seperti ini Paul...??" Ucap Ellina sambil terus menangis.

Paul sangat merasa bersalah....
Ia menundukkan kepalanya sambil memeluk Ellina.

" Aku akan mengaturnya untukmu Ellina. Sekarang tidurlah..." Secara aneh Ellina tiba-tiba tenang dan kembali tidur dalam pelukan Paul.

Paul mengusap wajahnya. ' entah apa yang merasukinya...' batin Paul sambil meninggalkan kamar Ellina. 

_____ sesuatu yang tidak terlihat tapi sangat berharga. Sesuatu yang menyatukan orang-orang yang berbeda. Sesuatu yang tidak mengenal batas. Hanya ada ketulusan, Kasih-------

---LOVE---

💗💗💗💗

One Way to Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang