the Past is in the Past

2.2K 165 5
                                    

Paul mempercepat laju mobilnya. Kali ini ia terlambat lagi menjemput Ellina, dan ia mempunyai firasat buruk tentang Ellina. Ia terus menggerutu dan sesekali memukul setir mobilnya karena kesal.

Ciiittt..... Suara rem mobil yang baru saja menghentikan mobil Paul. Ia hampir saja menabrak sebuah truk yang sedang mogok dan menutupi seluruh jalan. " Sial...!! Kenapa harus seperti ini...!!" Ucap Paul kesal. Wajahnya memerah karena marah dan memutar balik arah mobilnya dengan terpaksa.

Sudah hampir 30 menit Paul terlambat menjemput Ellina. Ia menatapi tempat Ellina biasanya menunggunya, dan Ellina tidak ada disana. Ia langsung beranjak dari mobilnya yabg terhenti di depan lobby. Ia langsung berkeliling kampus mencari Ellina tetapi ia tidak menemukan Ellina juga. Ia kembali ke cafe tempat ia menemukan Ellina berbincang dengan Juan beberapa hari lalu, sayangnya Ellina juga tidak ada disana. " Sial... Dimana dia..."

___________

"Semua itu karena Paul... Dia... Si sialan itu. Dia membuat adikku begini. " Ucap Juan dengan mengepalkan tangannya penuh emosi wajahnya memerah karena marah. Ellina menepuk punggung Juan dengan lembut, " aku benar-benar tidak tau.... Aku minta maaf."

Juan kembali menatap Ellina dengan menyembunyikan kemarahannya. Ellina menatap Juan dengan bingung.

" Jika kau mau aku akan membantumu lari darinya. Aku akan mengembalikannya pulang ke rumahmu dengan aman." Ucap Juan mengagetkan Ellina.

" Benarkah?" Tanya Ellina ragu. Juan hanya menatap Ellina dengan penuh senyum.

" Apa kau baik-baik saja Juan?"

Tapi, Juan terus menatap Ellina.

" Apa kau selalu secantik ini? " Ucapan Juan mengagetkan ellina. Ellina tersentak mundur dan tersenyum sinis.

" Apa kau benar-benar ingin bersama Paul?" Tanya Juan lagi.

Ellina terdiam sebentar menimbang-nimbang jawabannya jika ia salah menjawab, Ellina merasa akan terjadi sesuatu yang buruk.

" Apa kau bingung...??"

" Entah kenapa, aku lebih menikmati hidupku bersama Paul. Tapi aku juga ingin kembali."

" Jadi... Apa keputusanmu Ellina....?"

" Aku... Aku tidak tau."

" Mungkin aku bisa membantumu berfikir. "

Ellina membulatkan matanya menatap Juan, Juan dengan spontan memegang kedua bahu Ellina. Ia mendekatkan wajahnya kearah Ellina. Dan entah kenapa Ellina menjadi semakin lemas dan semakin lemas. Tangannya mulai mendorong juan dengan perlahan ketika Juan sudah mulai sangat dekat.

" Ju...Juan... Apa yang kau lakukan. "

Ellina semakin memundurkan tubuhnya. Tapi, itu justru membuat Juan makin mendekat.

" Diam dan pejamkan matamu Ellina. " Bisik Juan sambil terus mendekatkan wajahnya.

Ellina sangat bingung. Ia memberontak dan berhasil melepaskan tangan Juan dari bahunya. Ia langsung berdiri.

" Aku harus kembali sekarang. " Kemudian ia berbalik dan....

" Aku akan ceritakan semua...!!!" Teriak Juan menghentikan langkah Ellina. Ellina menatap sinis Juan.

" Apa kali ini kau bisa dipercaya...?" Ellina mulai ragu dengan Juan. Tapi Juan hanya tersenyum.

___________

" Dimana dia...??" Ucap Paul kesal sambil terus memukul setir mobilnya.  Ia berusaha menelpon Ellina tetapi tidak ada jawaban. " Sial.... Apa dia kabur..?? Tapi kemana...?" Paul berusaha menelpon Ellina lagi. Tiba-tiba sesuatu tersirat begitu saja diotak Paul. ' telepon... HANDPHONENYA...' batin Paul. Ia langsung melacak handphone Ellina. Dan langsung menuju kesana dengan cepat.

One Way to Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang