Paul melajukan mobilnya ditengah jalanan yang ramai dipenuhi cahaya. Ia menatap jalanan dengan pikiran gundah. Entah apa yang ia pikirkan, mobilnya terus melaju lebih kencang dan kencang. Ia terhenti di depan sebuah lobi hotel. Ia langsung melangkah keluar dan meninggalkan kunci mobilnya pada valet yang bertugas. Ia bergegas masuk kedalam. Dan setelah agak lama menunggu di lift ia akhirnya sampai di lantai 23. Ia menghela nafas panjang. Ia melangkah keluar dan mencari kamarnya. Ia berdiri sejenak didepan kamar nomor 2341 itu. Kemudian tanpa pikir panjang lagi Paul masuk kedalam kamar itu. Ia langsung melangkah melewati ruang tengah dan masuk ke kamar tidur. Disana sudah ada Katie yang terbaring dengan piyama terbuka dan sangat kekurangan bahan.
..........
Ellina sedikit demi sedikit sudah bisa menggerakkan mulutnya.
" Apakah bubur ini enak Ellina?" Tanya Margareth sambil terus menyuapkan bubur kedalam mulut Ellina.
Ellina menjawab dengan mengangguk seperti anak kecil. Margareth tersenyum senang. Ia seperti sedang merawat anak kandungnya sendiri. Lagi pula ia berfikir Paul akan menikahi Ellina.
Setelah makan Margareth membersihkan mulut Ellina dengan mengusapkan sapu tangan putih dan mengambilkan Ellina minum. Margareth tersenyum menatap Ellina. Ia mengusap wajah Ellina. Ellina hanya memandang Margareth dengan tatapan kosong.
" Bagaimana... Hubunganmu dengan Paul?"
Ellina hanya terdiam. Margareth menatap wajah Ellina dengan tatapan penuh harapan. Ia menggenggam tangan Ellina.
" Ellina, aku ingin kau menjaganya. Apa kau tidak ingin mendampinginya..??"
Ellina kembali menatap Margareth. Ia tidak sanggup menolak permintaan Margareth yang sudah sangat baik padanya.
" Maafkan aku, aku... Aktivis tidak bisa. " Ucap Ellina sambil mengalihkan pandangannya. Margareth menghela nafas panjang, ia nampak kecewa, tapi ia tidak melepaskan genggaman tangannya.
" Apa ini karena Katie...?"
Pertanyaan Margareth membuat Ellina tersentak. " Kau tau tentang dia?"
" Katie, aku sangat tidak menyukainya. Dulu ia mendekati Paul. Ia.... Ia rela melakukan apa saja demi mendapat apa yang ia inginkan. Sampai pada kejadian yang membuat ia lumpuh. Dan sekarang ia kembali. Aku tidak tau apa yang akan ia perbuat pada keluargaku lagi. "
" Ellina aku sangat yakin kau adalah wanita yang cocok dengan Paul. Kau telah mengubah Paul bahkan sebelum kau mengenalnya. Paul aku yakin ia sangat menyayangimu. "
" Kau mengatakan ini semua untuk menyakinkan aku bukan? " Margareth mengangguk.
" Maafkan aku. Aku tidak bisa. "
" Kenapa Ellina....? Katakan padaku mengapa?"
Cklekkk..... Paul tiba-tiba masuk kedalam ruang rawat Ellina. Paul menatap Ellina yang masih mengalihkan pandangannya. Paul menatap Ellina dengan sayu. Ia menghela nafas panjang.
" Setelah kau pulih, kau boleh pulang kemana saja kau mau. Aku tidak akan memaksamu lagi."
Ucap Paul kemudian ia dengan cepat meninggalkan ruangan itu. Margareth yang sangat kaget ia langsung mengejar Paul.
' sekarang... Dia mengusirku, apa... Apa artinya ini? Kenapa? Hatiku sangat terluka. Rasanya sangat sakit.' batin Ellina sambil mengelus dadanya. Tanpa disadari air matanya sudah bercucuran.
........
" Paul...!! Apa maksudmu mengatakan itu?!"
" Semua sudah jelas mom. Ia memang tidak menginginkanku. Aku sudah sangat lelah."
KAMU SEDANG MEMBACA
One Way to Love You
RomanceKenapa? Siapa dia... Beraninya dia menculikku, mengelabuhi keluargaku. Dia menjauhkanku dari semuanya. termasuk Mike yang sangat aku cintai. Kenapa hidupku menjadi seperti ini. Ini tak seharusnya terjadi. Ini seperti mimpi tak berujung. Akankah ini...