Life Must Go on [2]

3.2K 182 3
                                    

Paul langsung menggendong Ellina ke kamarnya, dan mendudkan Ellina di atas kloset yang tertutup. Ia membasuh luka kaki Ellina dengan air dan antiseptik.

" Kenapa kau harus lari? Aku menyediakan segala kebutuhanmu." Ucap Paul. Ellina hanya membungkam mulutnya dengan rapat. Paul menatapnya lagi, ia segera bangkit dan menggendong Ellina lagi. Kali ini mendudukkannya di pinggiran tempat tidurnya.

Ia mulai mengacak-acak lemari Ellina dan membawakan Ellina sebuah piyama biru muda. " Aku bisa melakukannya sendiri." Ucap Ellina sambil merebut piyama biru dari tangan Paul. Paul hanya tersenyum miring melihat tingkah Ellina yang langsung pergi ke kamar mandi. Ia kembali dengan memakai piyama dan langsung berbaring. Ia membalut tubuhnya dengan selimut.

" Kau sudah tidur Ellina?" Tanya paul tiba-tiba muncul dari balik pintu. Ellina tidak menjawab, ia hanya terkekeh dan kembali ke kamarnya.

..............

Seorang wanita membangunkan Ellina dengan sentuhan lembut, menggoyangkan kaki Ellina. " Nona Ellina... Tuan sudah menunggu untuk sarapan. " Ucap wanita itu dengan lembut. Wanita itu terlihat sudah mulai tua dan rambutnya memutih.

Ellina hanya mengiyakan kata-kata perempuan tua itu. Setelah selesai bersiap Ellina, mengikuti wanita itu. Wanita itu mengiring Ellina ke ruang makan yang disana sudah menunggu seluruh anggota keluarga Paul. Ellina menjadi sedikit canggung. Akhirnya Ellina duduk bersama dengan seluruh keluarga Paul yang terus menatapnya. ' Apakah aku sudah membunuh seseorang? Kenapa mereka menatapku begitu?' batin Ellina.

Ellina menyendok sup hangat dengan tangan gemetar. Sementara Paul, ia hanya terkekeh melihat tingkah Ellina. " Baiklah..." Ucap Paul sambil berdiri, ia berjalan kearah Ellina,

" Dia calon istriku mom." Ucap Paul sambil menggenggam tangan Ellina.

Dengan spontan Ellina melepaskan tangan Paul, " Aku tidak akan menikah dengan mu Paul....!!" Teriak Ellina menatap Paul tajam.

"Aku ingin pulang!!" Ucapnya lagi sambil berjalan menuju pintu keluar rumah Paul. Paul langsung mengejar dan menghentikannya disusul orang tua Paul dan keluarga Pauline.

" Lepaskan aku..." Teriak Ellina memberontak, tapi.... Secara tiba-tiba mom Paul menyentuh bahu Ellina dengan tersenyum.

" Kau sungguh wanita yang sangat baik dan cantik. " Ucap mom Paul sambil menyentuh kedua pipi Ellina dengan tangan halusnya. Ellina masih kebingungan menatap aneh mom Paul.

" Aku Margareth, dan ini suamiku Evan. Kami adalah orang tua Paul dan Pauline. " Ucapnya dengan ramah.

" Ini Jack. Suami dari Pauline." Ucapnya lagi memperkenalkan sosok pria dengan rambut pirang itu. Ellina hanya terdiam.

" Ada apa dengan kalian? Aku dipaksa datang kesini, dia... Dia menculik ku. Kenapa kalian sangat santai menanggapinya?!" Ucap Ellina protes.

" Kau tidak akan tau apa yang selalu mengancam mu." Ucap Margareth sambil menatap Ellina. Berhasil membuat Ellina bertambah bingung.

..............

Mike telah sadar dari koma hanya bisa berbaring lemas di atas kasur perawatan. Ia menatap mamanya masuk " Kau akan segera sembuh Mike. " Ucap mama Mike dengan tersenyum. Mike hanya menatap Mama nya dengan tatapan tak biasa.

" Kau kenapa Mike?" Tanya Mama Mike mulai khawatir.

" Dimana... Ellina?" Tanya Mike terbata-bata. Mama Mike membulatkan matanya. Mike tetap menatap mamanya dengan tajam. " Ma... Dimana dia..?" Tanya Mike mendesak. Wanita paruh baya itu menatap sayu wajah putranya yang agak pucat.

One Way to Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang