Wajah Paul meamerah dan matanya membulat. " Sialan..." Ucap Paul. Ia kembali menarik kerah baju Maurez dengan kasar. " Untuk apa kau mencariku tapi kau tidak tau siapa aku, bagaimana wajahku?" Ledek Maurez. " Mari kita berbicara dengan santai...." Ucap Maurez sambil menepuk genggaman tangan Paul. Paul melepaskan genggamannya dan berjalan perlahan dengan Maurez dan kali ini ia sudah agak tenang.
___________
Mereka masuk pada sebuah ruangan tertutup dengan cat hitam dan sedikit, perabotan yaitu kursi dan sebuah meja bulat terbuat dari besi. Ketik Paul masuk tiba-tiba pintu besi itu tertutup dengan keras dan dua orang berbadan kekar menjaga pintu itu. Paul duduk berhadapan dengan Maurez yang dikirim kanannya sudah ada seorang berbadan kekar lainnya. Maurez menatap paup dengan sinis. Paul menghilangkan kakinya dan menyandarkan tubuhnya.
" Katakan... Siapa yang menyuruhmu Maurez...?" Tanya Paul sambil menatap Maurez tajam. Maurez membalasnya dengan tawa.
" Kau sangat berani menginjakan kakimu di markas musuhmu sendirian Mr. Paul. " Ejek Maurez. Paul terkekeh sebentar dan kembali menatapnya tajam.
" Pembunuh bayaran seperti kalian, seperti seekor semut dimataku." Ucapnya. Maurez kali ini menatapnya dengan penuh amarah.
" Jangan pernah meremehkan aku. Kau sekarang berada dikandang serigala Mr. Paul." Ancamnya. Tapi Paul tidak goyah dan membalas dengan senyuman miring.
" Kalian hanya segerombolan orang yang demi uang membunuh siapa saja... Termasuk orang yang tidak bersalah. Aku tidak akan pernah takut pada seorang pembunuh bayi. " Ucap Paul sambil terus menatap Maurez yang mulai kesal. Tiba-tiba Maurez memukul meja dengan keras dan mendekatkan wajahnya kearah Paul.
" Lihat apa yang bisa aku lakukan padamu Mr. Paul." Bisiknya. Ia langsung menyuruh bodyguardnya yang berada disampingnya maju untuk melawan Paul. Dengan sigap Paul berdiri dan melayangkan tinjuan tepat di hidung pria itu. Kemudian pria-pria lain ikut memegangi Paul. Mereka berhasil memegangi kedua tangan Paul, dan pria yang terkena tinjuan Paul tadi tersungkur dan sudah berlumuran darah ia langsung bangkit dan langsung melayangkan tinjuan kearah wajah Paul.
Tapi Paul berhasil menghindar dan tinjuan pria itu mengenai wajah pria lain yang memegangi tangan kiri Paul. Paul langsung melepaskan dirinya dan meletakan pisau di sisi kanan leher pria yang memegang tangan kirinya. Dan sekarang Paul berada dibelakang pria itu.
" Wow....!!! Slow down boy...." Teriak Maurez menenangkan Paul.
" Katakan!!! Siapa yang menyuruh mu..!!" Jawab Paul. Maurez menatap tajam Paul dan tersenyum miring. Tiba-tiba pria lain memukul Paul dari belakang. Paul seketika menyadari dan langsung menghindar. Ia langsung mengeluarkan pistol dan menembak kaki pria tadi. Lalu ia menghampiri Maurez dan menodongkan pistol itu tepat pada dahi Maurez.
" Bicara atau aku ledakan kepalamu..!!!" Ucap Paul, keadaan ini membuat Maurez merasa terdesak. " Jangan ada yang berani mendekat lagi atau akan kuledakan kepala bos bancimu ini. "
Maurez memerintahkan seluruh bodyguardnya untuk mundur. " Kita bisa bicarakan baik-baik." Ucapnya sambil berusaha bernegosiasi. Tapi Paul malah mendorong pistolnya yang sedari tadi berada di dahi Maurez.
" Ku hitung mundur... 5...4...3...2.."
" Baiklah aku akan bicara...!!" Ucapnya ketakutan.
"Juan...dia yang menyuruhku untuk menculiknya. Dia ingin wanita itu." Jawab Maurez.
" Untuk apa?! Untuk apa dia menginginkan wanita itu huh?!! JAWAB AKU!!"
" I...ia ingin men...menyakitimu. itu yang aku tau."
Paul sedikit terkejut, " apa kau tidak berbohong?" Tanya Paul. Maurez dengan kaki bergetar ia mengangguk. Lalu Paul beranjak pergi.
Ia melajukan mobilnya. Ia kembali ke villa tempat ia meninggalkan Ellina. Ia membuka perlahan pintu kamar Ellina. Ia menatap Ellina sudah tertidur pulas mengingat ini sudah sangat larut. Ia lalu menghampiri Ellina dan menidurkan tubuhnya di samping Ellina. Ia memeluk Ellina dan menciumi lehernya dengan lembut. " Aku tidak akan membiarkan siapapun melukaimu...."
KAMU SEDANG MEMBACA
One Way to Love You
RomanceKenapa? Siapa dia... Beraninya dia menculikku, mengelabuhi keluargaku. Dia menjauhkanku dari semuanya. termasuk Mike yang sangat aku cintai. Kenapa hidupku menjadi seperti ini. Ini tak seharusnya terjadi. Ini seperti mimpi tak berujung. Akankah ini...