Lossing You

1.6K 109 1
                                    

Paul duduk diruangannya diatas kursinya yang nyaman. Ia masih berkutat dengan berkas-berkas pekerjaannya yang menumpuk. Hari ini terasa berat baginya. Ia terus membuka tutup kertas-kertas yang ada di mejanya hingga menjelang sore.

Tok...tok...tok...
Seseorang masuk kedalam ruangan Paul, Paul menatap tubuh tinggi bersetelan lengkap itu. Pria itu membalas tatapan Paul.

" Paul, kau sibuk hari ini?"

" Apa kau buta?!" Jawab Paul sinis.

" Mike berhasil melarikan diri." Ucap Jimmy mengagetkan Paul.

" Tak heran ia sampai menipuku." Ucap Paul sambil tersenyum miring tanpa memalingkan pandangannya dari berkas yang ada ditangannya.

" Ia tidak menipumu." Ucap Jimmy, Paul menatap Jimmy dengan matanya yang membulat.

" Apa sesuatu terjadi pada Ellina...?"

" Seseorang, berusaha memasuki kamarnya lewat kolam renang belakang, tapi para penjaga berhasil menangkap dia."

" Ayo antar aku padanya." Ucap Paul langsung beranjak pergi.

........

Ellina masih berada dilobi kantornya yang sudah sepi. Udara hari ini sangat dingin hingga ia terus memeluk tubuhnya. Seperti baju berlapis tiga itu tidak cukup untuk menahan suhu tubuhnya. Ia mengetuk-ngetukan bootsnya, sambil menahan dingin. Tiba-tiba seseorang mendekap mulutnya​ ia orang itu menahan seluruh udara yang akan masuk melalui hidung dan mulutnya. Ellina memberontak hebat tapi akhirnya ia tergelai pingsan, orang itu membawanya masuk kedalam hitam besar itu dan entah dibawa kemana.

.............

Paul sampai diruangan itu lagi, tempat ia menyekap Mike. Ia masuk dan seorang pria berambut coklat duduk tertunduk lemas dengan darah mengucur dari dahinya. Paul mengangkat dagu pria itu hingga wajahnya tampak jelas.

" Siapa yang menyuruhmu?!" Ucap Paul, tetapi lelaki itu tidak menjawab. Paul meninju pipi kanan pria itu dengan keras.

" Katakan...!!!" Ucap Paul lagi, pria itu tidak sedikitpun membuka mulutnya. Paul kembali terus-menerus memukuli pria itu. Tapi pria itu tetap tidak membuka suara.

" JANGAN MEMBUAKU SEMAKIN GILA... KATAKAN YANG SEBENARNYAAAA...!!!" Paul meneriaki pria itu dengan keras, dan kemudian ia memalingkan wajahnya.

" Paul.... Ellina menghilang..." Ucap Jimmy. Paul langsung terbelak kaget.

" Apa kau bilang?!" Tanya Paul sekali lagi. Ia menatap Jimmy dengan penuh amarah dimatanya.

" Ellina menghilang..... Tanpa jejak, tidak ada yang melihatnya." Ucap Jimmy sedikit takut.

"Bagaimana bisa....?! SIALLL....!!!!" teriak Paul sambil mengalihkan pandangannya. Ia langsung menatap pria yang masih tertunduk itu. Tanpa pikir panjang, Paul langsung menodongkan pistol ke kepalanya.

" Dasar tidak berguna....!!" Bisiknya, detik berikutnya ia langsung menarik pelatuknya dan membuat pria itu kehilangan nyawa seketika.

.............

Paul langsung bergegas menuju kantor Ellina.  ' sial!!! Karena mengintrogasi orang tidak berguna itu aku jadi kehilangannya.' batinnya menyalahkan dirinya sendiri, sambil memukul kemudi mobilnya, ia melaju sangat kencang. Ia sangat sedih bercampur khawatir, perasaannya bercampur aduk dan tak bisa dijelaskan.

Akhirnya ia sampai di kantor Ellina, tempat terakhir Ellina terlihat, dan tempat Ellina diculik. Sudah 3 jam Paul menelusuri jejak-jejak​ yang mungkin ditinggalkan sipenculik tapi tetap saja Paul tidak menemukan apapun. Ia sangat kesal, ia terus menyalahkan dirinya sendiri. Ia mengemudi dengan sangat cepat. Pikirannya terlalu kacau.

Ia sangat terkejut ketika melihat seorang wanita yang berpostur tubuhku mirip Ellina muncul dihadapannya, ia mengerem mobil itu sebisa mungkin hingga mobil yang melaju kencang itu terhenti. Ia kembali melihat kedepan tapi ia menyadari semua hanya halusinasi. Tak disangka mobil lain menabrak mobil Paul dari belakang dengan keras, hingga mobil Paul terdorong kedepan dengan penyok yang besar. Dan mobil lain menabrak Paul dari arah kanan Paul. Akibatnya mobil Paul remuk dan Paul harus dilarikan kerumah sakit akibat kecelakaan beruntun yang menimpanya.

.........

Paul terbangun dengan perban yang melilit tubuhnya, tak hanya tubuhnya tangan kanan dan kaki kanannya kini sudah terpasang gips. Paul mengedipkan matanya, ia mencoba memfokuskan pandangannya. Kepalanya terasa sangat pusing dan telinganya juga berdengung. Ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

" Sial kenapa jadi begini...!!!" Ucapnya kesal.

Suara Paul membuat Margareth yang tertidur di sebelahnya bangun. Ia melihat Paul dengan matanya yang membulat kaget. Ia dengan spontan langsung memanggilkan dokter untuk memeriksa Paul.

" Apa yang terjadi?" Tanya Paul. Margareth hanya diam hingga dokter memasuki ruangan dan memeriksa Paul.

" Kau pulih dengan cepat juga ternyata." Ucap dokter perempuan itu mencoba untuk ramah terhadap Paul.

" Apa lukaku parah?" Tanya Paul.

" Tulang lenganmu retak sedikit dan tulang betis mu juga patah. Tapi itu akan sembuh secepatnya."

" Seberapa lama?"

" 4-6 bulan mungkin. Itu bisa saja lebih cepat atau lebih lama."

" Tidak.... Aku harus sembuh lebih cepat dari itu..." Tekad Paul. Kemudian dokter wanita itu segera berpamitan pergi.

Paul menatap Margareth, " Dimana Ellina?" Ucap Paul.

" Dia diculik." Jawab Margareth sambil murung.

" Berapalama aku tertidur disini?"

" 2 hari. Paul, Ellina akan baik-baik saja. Sekarang fokuslah untuk menyembuhkan dirimu."

" Dia diculik bagaimana dia bisa baik-baik saja?!"

..............

Ellina terbangun lagi didalam kamar ini. Kamar ini dibuat sangat nyaman tapi, kamar ini juga yang jadi penjaranya selama 2 hari belakangan. Ia terus berusaha kabur 2 hari belakangan ini. Tapi tetap saja akhirnya ia kembali keruangan ini lagi. Ellina sudah sangat lemas karena kehabisan tenaga. Ia sama sekali belum makan, bukannya tidak dikasih makan tetapi dia memang mogok makan. Kini tangannya terborgol kepinggiran ranjang yang lumayan besar. Dan ia juga tidak bisa beranjak kemanapun.

Seseorang masuk kedalam kamarnya. Pria yang telah menyuruh anak buahnya menculik Ellina. Ellina menatap tajam pria itu dan kemudian mengalihkan pandangannya. Pria itu mendekati Ellina dan duduk di pinggiran tempat tidur itu. Ellina langsung beranjak duduk menjauhi pria itu.

" Apa kau takut Ellina​?" Ucapnya.

" Aku sama sekali tidak takut padamu Juan...!!!" Lepaskan aku, kau tidak bisa mengurungku seperti ini."

" Apa itu yang kau katakan saat Paul yang mengurungmu? Ellina kau sangat licik."

" Apa yang kau bicarakan?"

" Kau membuat Paul pergi dari adikku. Kau merebutnya.... Kau.... Kau membuat Paul membunuhnya. Kau sangat licik."

Ellina hanya bisa diam terpaku menatap Juan yang terbakar amarahnya.

" A.... Apa....maksudmu Katie..... Paul membunuh Katie?" Tanya Ellina dengan gagap.

" Ya.... Dia membunuhnya. Kau senang bukan?!"

" Ta...tapi kenapa?"

" Itu tidak penting sekarang. Aku akan membalaskan dendam Katie."

................

One Way to Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang