"Family"

2.4K 149 7
                                    

Ellina menatap aneh Paul, mereka berpandangan cukup lama.

" Apakah aku bisa mempercayainya Paul?"

" Percayalah Ellina aku mengatakan yang sebenarnya. "

" Juan bilang kau adalah orang yang suka bergonta-ganti pasangan. Bahkan ada seorang gadis yang sudah kau hamili?"

Paul sedikit kaget dan terdiam sebentar. Ellina menatap Paul cukup lama.

" Aku sudah tau itu memang benar. Dasar...."

Ellina langsung keluar dari mobil, ia pergi tanpa arah. Paul berusaha mengejarnya. Paul berhasil menangkap pergelangan tangan Ellina.

" Aku mohon jangan pergi. Aku memang bersalah. Tapi wanita itu, aku tidak mencintainya, dia sudah menikah dan hidup bahagia. Dan dia tidak mengandung anakku. Aku bersumpah Ellina."

Ellina terus menatap Paul berusaha mencari celah kebohongan dalam wajahnya. Paul terus menatap mata Ellina, seakan meyakinkan Ellina. Kemudian Elina menutupi wajahnya dan langsung berjongkok.

" Jangan lihat aku seperti ini!!!" Ucap Ellina. Tapi Paul tetap mengangkat Ellina dan membenamkan wajahnya ke dada bidang Paul.

" Tidak apa-apa, jika kau ingin menangis, menangis lah. Jangan pernah kau memendam perasaanmu. Itu akan menyakitimu."

___________

Dalam perjalanan menuju villa, Ellina tertidur. Paul menggendong Ellina kedalam kamarnya dan membaringkannya. Ia melepaskan sepatu Ellina dengan lembut dan mengusap wajahnya.

" Aku tidak akan pernah bisa meninggalkan mu lagi. Aku sangat mencintaimu." Bisik Paul sambil mengecup kening Elina. Kemudian ia langsung beranjak pergi.

__________

" Jimmy, tolong kau kembali kesini secepatnya. Juan... Aku takut dia akan melukainya. "

" Tenanglah sedikit. Dia tidak akan bisa menyentuh wanitamu itu."

" TAPI DIA SUDAH BERHASIL MENEMUI ELLINA LAGI!!! AKU TIDAK MAU TAU KAU HARUS CEPAT KEMBALI!!!"  Ucap Paul emosi dan langsung membanting handphonenya.

Ia kembali mondar-mandir diruang kerjanya. ' apa yang kau rencanakan lagi Juan....??'  batin Paul terus melayang-layang.

______

Ellina terbangun karena suara getaran handphonenya. Ia menatap lemas layar datar itu, ternyata Mama dari Ellina menelpon. Entah kabar apa yang disampaikan Mama Ellina, Ellina tersentak kaget dan langsung menjatuhkan handphone itu. Tanpa sadar airmata jatuh dari wajah Ellina. Kesedihannya seakan sangat besar hingga ia tak sanggup menahan air matanya lagi.

..........

Ketika hari sudah mulai pagi. Paul mengunjungi kamar Ellina masih dengan kaos dan celana pendeknya. Ia membuka pintu kamar Ellina. Ternyata Ellina sudah duduk di kursi disudut ruangan dengan lutut menutupi wajahnya. Paul mencoba menghampiri Ellina. Ia mencoba melihat wajah Ellina, ternyata lagi-lagi Ellina menangis.

" Apa yang terjadi padamu? Apa kau mendapat mimpi buruk...?"

Ellina menatap paul sebentar dan memeluk Paul seketika dan membenamkan wajah yang dipenuhi airmata itu ke tubuh Paul. Pelukan itu pelukan pertama Paul dan Ellina yang dikehendaki oleh Ellina sendiri. Paul terasa kaget sekaligus bingung. Ia mengelus rambut Ellina yang masih tak karuan.

" Katakan apa ada sesuatu yang menyakitimu?"

Pertanyaan Paul tidak diindahkan sama sekali oleh Ellina. Ia hanya meneruskan tangisannya. Paul mulai bingung bagaimana cara menenangkan Ellina. Paul mendudukkan Ellina ke kursi tempat dia duduk tadi. Dan menggenggam tangan Ellina.

One Way to Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang