CHAPTER 34: ORANG GILA(2)

3.1K 561 74
                                    

Renjun tertawa merespon lawakan konyol yang dibuat Jaemin agar ibunya --Nyonya Huang terhibur. Dari percakapan garing hingga wajah derpnya. Semuanya membuat Nyonya Huang tertawa. Oh ya, saat ini Nyonya Huang sudah pulih. Hanya saja, ia belum boleh melakukan pekerjaan berat. Organ-organ tubuhnya masih dalam proses pemulihan. Ada satu hal yang disesalkan Renjun dan Jaemin.

Selama 5 bulan Nyonya Huang sadar, Tuan Huang belum pernah sekalipun menjenguk ke rumah sakit. Ia terlalu sibuk akan pernikahannya yang akan digelar 2 bulan lagi. Bagaimana perasaan Nyonya Huang? Tentu saja tersakiti. Namun ia tak punya andil penuh dalam hal itu. Ia hanya bisa diam dan menerima semuanya.

"Apa uri-injunie juga punya bakat seperti itu?" Nyonya Huang melirik Renjun yang duduk disebelahnya.

Jaemin menatap Renjun remeh, "Ck, dia tidak akan mau merusak visualnya. Percuma visual bagus jika hanya saat diam atau tersenyum. Lihat aku. Visualku tetap menonjol meski dalam ekspresi memalukan sekalipun," Jaemin membanggakan dirinya. Renjun dan Nyonya Huang membuat gerakan muntah lalu mereka bertiga tertawa.

"Kya! Memang kenyataannya cetakan wajahku lebih bagus darimu"

"In your dream. Eomma, Renjun itu sangat culun di sekolah. Dia kaku. Ia hanya diam saat dibully padahal ia bisa menghajar mereka hingga kritis. Dia juga labil. Dia tidak tau bagaimana memperlakukan seorang gadis. Benar-benar payah!"

Nyonya Huang tersenyum penasaran. "Jinjja? Memangnya menurutmu bagaimana memperlakukan seorang gadis?"

Jaemin berpikir sejenak, "Ya setidaknya antar mereka pulang"

Merasa tersindir, Renjun angkat suara, "Kya! Aku mengantar gadis itu pulang!" protesnya.

"Kau mengantarnya hanya sampai halte, pabbo! Tidak gentle sekali"

"Setidaknya aku mengantarnya!"

"Sudah.. sudah" Nyonya Huang menengahi. "Mari kita tebak, sepertinya eomma tau siapa gadis yang kalian bicarakan"

Renjun dan Jaemin menatap Nyonya Huang penuh minat.
"Haejung... Atau... Rena?"

Lalu hening. Jaemin cepat-cepat mengalihkan pembicaraan. "Pokoknya kau tidak keren!" serunya menatap Renjun.

"Kau yang tidak keren!"

"Sudah. Anak eomma semuanya keren" Ucap Nyonya Huang bergantian menatap Renjun-Jaemin.

"Tapi dia menggunakan kaca mata dan bergaya culun ke sekolah" Jaemin mulai lagi.

"Aku sudah merubah style ku! Lihat saja kau tidak akan jadi yang terpopuler lagi saat di sekolah!"

"Jeno yang akan menghajarmu karena mengambil kepopulerannya"

"Aku akan membully Eunbi"

"Percuma. Eunbi-Jeno sudah putus beberapa bulan yang lalu. Itu kisah cinta lama. Lagipula sungguh tidak keren membully seorang gadis"

"Oh benar. Bukankah kini kekasihnya adalah Hina? Bagaimana jika aku melemparinya tepung? Aku rasa Jeno akan marah dan membunuhku lalu cerita ini akan tamat"

Jaemin memutar matanya, "Kau tidak akan mati semudah itu. Jangan sakiti Hina!"

Renjun menaikkan sebelah alisnya, "WAE? Hina pernah membully Seulbi bukan? Kau membela Hina? Kya! Kau suka Seulbi atau Hina!"

"Kenapa kau jadi marah? Hina itu fans setiaku. Seulbi kekasihku. JADI KAU MAU APA!"

Nyonya Huang menggelengkan kepalanya. Ternyata dalam 5 tahun ini masih ada yang belum berubah.

Renjun dan Jaemin yang sering bertengkar.

•°•°•°•°•


"ASTAGA AKU TAK PERCAYA INI!" pekik Haejung saat melihat hasil foto gay tersebut. 95% settingan. Bahkan mereka memberikan foto aslinya.

Innocent;huang renjun[√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang