CHAPTER 13: DIA KEMBALI

3.8K 619 44
                                    

"Oppa eodiya?"

Haejung menatap sekelilingnya namun tidak ada tanda-tanda kehadiran Haejoon. Gadis itu menggerutu sembari melihat arlojinya. Sudah 1 jam ia menunggu di cafe namun Haejoon tak kunjung datang.

"Aku sedang di jalan"

"Memangnya kau darimana? Kau sudah sampai mana? 1 jam yang lalu kau bilang kau masih di jalan dan sekarang juga?!" gerutu Haejung.

"Aku dari Busan. Aku sedang di jalan menuju Seoul"

Haejung membulatkan matanya. Tangannya mengepal menahan amarah. Ia segera mengambil tas sandangnya yang ada di atas meja lalu keluar dari cafe. "KENAPA TIDAK BILANG DARI TADI!!!!" teriaknya membuat beberapa pejalan kaki menatapnya aneh.

"Kau yang mengajakku bertemu sekarang juga" kata Haejoon membela diri. Tadi Haejung yang menelponnya mamaksa untuk bertemu karena katanya ada hal yang perlu di bicarakan.

"Setidaknya bilang kalau kau tidak di Seoul! Aku tutup!" ketus Haejung lalu memutus sambungan telepon.

Line!

Haejung mendengus ketika mendengar notifikasi itu. Ia membuka aplikasi line dan menbuka ruang obrolan dari si pengirim pesan.

NaJaemin: eodiya?

Park Haejung: myeongdong. Wae?

Najaemin: balik badan

Haejung membalikkan badannya mengikuti intruksi dari Jaemin. Haejung sedikit terkejut saat melihat Jaemin sudah ada di depannya saat ini. Gadis itu tersenyum begitu juga dengan Jaemin.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Haejung.

Jaemin melirik kiri dan kanan, "Hanya mencari udara segar"

Haejung mengambil ponselnya kembali lalu membuka aplikasi foto. "Bagaimana kalau kita selfie?"

"Arraseo"

Setelah mengambil beberapa selfie Haejung mengajak Jaemin masuk kembali ke cafe tadi. Mereka berdua pun mulai memesan makanan dan minuman. Selagi menunggu pesanan datang, Haejung memulai obrolan.

"Aku senang sekali bisa bertemu denganmu disini" ucap Haejung antusias.

"Aku juga. Sebenarnya mengapa kau kesini?"

Haejung kembali kesal saat kembali mengingat oppanya, "aku berjanji bertemu oppa disini tapi ternyata ia masih di Busan. Dan dengan bodohnya aku tetap duduk disini menunggunya"

Jaemin terkekeh, "kau kan memang bodoh"

Haejung mengerucutkan bibirnya. "Dimana Renjun?"

Senyuman di wajah Jaemin luntur seketika. "Renjun? Oh dia sedang belajar di rumah" jawab Jaemin tak bersemangat. Jauh-jauh dari gangnam datang ke myeongdong hanya untuk mendengar Haejung mencari Renjun? "Gwaenchana" batin Jaemin.

"Anak itu rajin sekali. Oh iya sebentar lagi akan ada ujian semester bukan? Aku jadi ingin belajar. Tapi aku terlalu malas untuk membuka buku"

Jaemin terkekeh, "Dasar pemalas"

Haejung mencibir, "Tolong anda berkaca" lalu mereka tertawa.

Haejung menggigit bibir bawahnya, "hm.. Jaemin-a, bisakah aku meminta kontak Renjun?"

"Baiklah. Akan aku kirimkan lewat line"

Haejung tersenyum, "gomawo"

"Kau sudah tau aku bersaudara dengannya?"

Haejung mengangguk, "Sudah. Aku bahkan sudah melihat foto kalian berdua saat masih kecil. Kyeopta! Pipi mu dan Renjun seperti bakpao" ucap Haejung lalu terkekeh geli.

Innocent;huang renjun[√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang