CHAPTER 4: 'KITA' TERLAMBAT

5.3K 847 24
                                    


"Kya!Kya! Ireona!" ucap Jaemin tertahan karena geram melihat Renjun yang masih enggan beranjak dari tempat tidurnya.

Sekitar 15 menit yang lalu Jaemin sudah masuk ke kamar Renjun dan membangunkannya. Renjun pun bangkit, mengucek matanya dan menyuruh Jaemin keluar karena ia ingin mandi dulu. Tapi ternyata setelah ditunggu-tunggu, Renjun malah tidur lagi.

"Huang Renjun! Kya! Apa ini yang disebut murid teladan?! Ireona, ireona!" Jaemin mulai memukul-mukul seluruh tubuh Renjun dengan guling secara bertubi-tubi. Ia bertekad akan terus memukul Renjun jika pemuda itu belum juga bangun.

Beberapa pukulan telah dilayangkan Jaemin namun Renjun tak menggubris sama sekali. Namun akhirnya setelah Jaemin lelah sendiri, Renjun bangun. Dengan wajah polosnya, rambut dan baju yang berantakan ia mulai merubah posisinya menjadi duduk. Matanya masih setengah terbuka dan sesekali mengedip-ngedip berusaha menyesuaikan pengelihatannya dengan sinar matahari dari jendela.

Dengan napas yang terengah-engah, Jaemin bangkit dari duduknya dan melempar guling ke wajah Renjun dengan keras sebagai wujud rasa kesalnya.

"Kya!" pekik Renjun masih dengan suara seraknya.

"Apa? Ini sudah pukul 7 Huang Renjun, tuan muda. 15 menit lagi kita-- ani kau akan terlambat" ucap Jaemin sambil menahan amarahnya. Ia menjadi geram sendiri melihat ekspresi tidak berdosa Renjun setelah bangun kelewat siang.

"APA?! JAM 7?!!!!"

***

"EOMMA SEPATUKU DIMANA?!"

"DI RAK SEPATU!"

"EOMMA NAMETAG KU DIMANA?!"

"DI DALAM LACI MEJA BELAJAR!"

"EOMMA BUKU MATEMATIKA KU DIMANA?!"

Haejung mengobrak-abrik lemari bukunya. Mengecek setiap sudut namun buku matematika yang sedang dicarinya juga tidak ketemu.

"Aishh aku sudah terlambat" desisnya sambil menggeram melirik arloji pink kesayangannya.

Nyonya Park, eommanya, datang dari dapur sambil membawa sendok yang biasanya digunakan saat memasak untuk menggeplak kepala Haejung. Eommanya sangat geram melihat Haejung yang selalu lupa menaruh segala hal.

"Apa lagi?" tanya eommanya.

"Buku matematika ku" lirih Haejung sambil terus mencari bukunya di bawah tempat tidur.

Eommanya berjalan ke arah tas sekolah yang ada di atas meja belajar Haejung. Eommanya mulai mencari didalam tas tersebut dan.. Kalian pasti tau apa hasilnya.

"Haejung-ah. Kau mencari pakai mata atau kaki? Ini buku matematika mu" ucap Eommanya ditanggapi Haejung dengan mata berbinar.

Gadis itu bangkit dari aktifitas sebelumnya- mencari di bawah temat tidur- lalu mengambil buku tersebut dari tangan eommanya setelah itu ia memasukkannya ke dalam tas.

Setelah mencium pipi eommanya secara sekilas ia segera berlari keluar rumah menuju halte terdekat. Ia benar-benar sudah terlambat. 10 menit lagi bel masuk akan berbunyi.

"Ayolah.. Bis cepatlah datang" gumamnya sembari melirik kanan dan kiri berharap bis jurusan sekolahnya akan berhenti di depannya.

5 menit kemudian bis berwarna hijau berhenti tepat di depannya. Haejung segera berlari masuk, membayar bis dengan T-money lalu segera berlari ke kursi belakang secara acak. Ia bahkan tak sempat melihat siapa yang duduk di sebelahnya.

Innocent;huang renjun[√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang