CHAPTER 42: I KNOW

3.1K 497 65
                                    

Haejung meremas roknya semakin kuat. Air berwarna kuning kehijauan itu mengalir ke seluruh tubuhnya yang sudah penuh tepung. Gelak tawa gadis-gadis disekitar menghancurkan pertahanannya. Tidak. Ia tidak boleh menangis atau gadis-gadis itu akan semakin membuatnya mampus.

Seorang gadis bername tag Koeun mendekati Haejung dengan sisa tawanya. "Hei, apa sekarang kau akan menangis?"

Haejung diam membuat Koeun mendorong kepala Haejung dengan telunjuknya ke belakang.

"Kau menjijikan"

"Jorok"

"Dan bau"

Tawa gadis-gadis itu kembai pecah setelah sahut menyahut tersebut. Haejung berusaha untuk diam dan berharap bel masuk segera berbunyi.

•°•°•°•°•

Renjun menatap teman sekelas barunya dengan senyum lebar. "Annyeonghaseo. Aku Huang Renjun pindahan dari Seoul. Mohon bantuannya" ucap Renjun diakhiri bungkukan singkat.

Wali kelas yang merangkap sebagai guru seni pun mengeluarkan suaranya, "Bagaimana jika Renjun kita minta menyanyikan sebuah lagu?"

Sontak kelas menjadi heboh.

"AKU SETUJU!"

"HUAA PANGERANKU!"

"aku bisa lihat bahwa suaranya pasti bagus"

"AA SAEM!" panggil seorang gadis bername tag Saeron. Bibir tipisnya mengunggingkan senyum, "Bagaimana jika aegyo?"

Saran Saeron pun disetujui makhluk sekelas. Renjun menggelengkan kepalanya beberapa kali, "Aku tidak bisa,sungguh"

"Ayolah Huang Renjun, sekali saja" bujuk saem dengan senyum memintanya. Renjun masih terus menggelengkan kepalanya canggung.

Beberapa saat kemudian, pintu kelas bagian belakang terbuka membuat semua murid mengatup mulutnya. Seorang gadis rambut ikat kuda masuk menggunakan baju olahraga. Ia memutar badannya menghadap saem lalu membungkuk,"maafkan aku,"

"Aaa saem, bau apa ini?"

"Kya! Siapa yang kentut!"

"Bukankah ini bau selokan? Apa selokan depan sekolah jebol?"

"Kenapa kelas bau sekali!"

"Kya! Park Haejung! Apa kau yang membawa bau busuk ini?"

Haejung menyengir kecil yang sebenarnya ekspresi untuk menyembunyikan linangan air matanya. "Mianhae. Padahal aku sudah mandi dengan sabun tadi"

Saem menengahi, "sudah,sudah. Haejung, kembali ke tempat dudukmu. Jam istirahat nanti datang ke kantor dan temui aku. Kita harus membicarakan sesuatu untuk menyelasaikan masalahmu"

Haejung kembali membungkuk lalu berjalan menuju mejanya. Namun saat ia baru saja duduk di bangkunya, Siyeon —teman sebangkunya langsung memberikan jarak antara meja mereka. "Kau bau sekali" ucap Siyeon dengan ketus.

"Mianhae" balas Haejung pelan sembari menunduk.

Renjun terdiam. Apakah gadis yang dulu dikenalnya sebagai gadis anti bullying sekarang malah menjadi korban?

Renjun menatap saem. "Saem, bisakah aku bernyanyi saja?"

"Tentu saja. HARAP DIAM SEMUANYA RENJUN AKAN BERNYANYI!"

Deoneun mangseoriji ma jebal
Nae simjangeul geodueo ga
Geurae nalkaroulsurok joha
Dalbit jochado nuneul gameun bam

Na anin dareun namjayeotdamyeon
Huigeuk anui han gucheurieotdeoramyeon neoui
Geo saranggwa
Baggun sangcheo modu taeweobeoryeo

Baby don't cry tonight
Eodumi geochigo namyeon
Baby don't cry tonight
Eobseotdeon iri dwel geoya
Mulgeopumi dweneun geoseun niga aniya
Geutnae mollaya haetdeon
So Baby don't cry cry
Nae sarangi neol jikil teni

Trans:
Buanglah semua perasaanmu untuku, jangan kau ragu lagi
Bulan pun menutup matanya, melihat betapa kejamnya diriku
Andai aku adalah lelaki yang berbeda, berharap semua ini hanya lelucon
Akan kuhapus semua lukamu dengan cinta ini

Sayang janganlah kau menangis malam ini, Setelah kelam menghampirimu
Sayang janganlah kau menangis malam ini, Setelah semua ini terjadi
Semua ini akan berlalu dengan cepat
Cintaku akan tetap melindungimu, jadi sayang Aku mohon janganlah kau menangis malam ini

(Baby dont cry, EXO)

((MAAF KALO SALAH INI HASIL GOOGLING:))

Haejung mengangkat wajahnya menatap Renjun lamat-lamat. Haejung yakin betul bahwa ia pernah bertemu dengan pemuda itu. Tapi ia masih tidak ingat kapan dan dimana.

Gemuruh suara tepuk tangan mulai menggema ke seluruh penjuru kelas. Mengapresiasi nyanyian yang baru saja usai keluar dari bibir Renjun. Renjun tersenyum lebar tapi matanya berfokus pada satu orang.

Haejung.

apa sejak tadi ia menatapku? Batin Haejung.

Haejung merasa kepalanya mulai berdenyut. Kepalanya seperti dihujam ribuan jarum. Haejung menggigit bibirnya berusaha menahan teriakannya sendiri. Kelas menjadi sunyi. Mereka semua mulai menatap Haejung intens.

Haejung meremas celana olahraganya berusaha menyalurkan rasa sakit yang ada di kepalanya. Renjun berjalan cepat menghampiri Haejung dengan wajah kelewat panik. Ia mengguncang bahu Haejung secara brutal.

"HAEJUNG-AH! KYAA! jebal! HAEJUNG-AH"

tiba-tiba rasa sakit itu hilang. Haejung terdiam dengan wajah bingungnya. Ia menatap sekeliling. Menampis tangan Renjun pelan lalu menatap Renjun polos.

Haejung ingat siapa pemuda yang ada di depannya itu.

•°•°TBC°•°•

Jadi bola ena kali ya:')

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi bola ena kali ya:')

Innocent;huang renjun[√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang