CHAPTER 31: MASALAH FOTO ITU LAGI

3.1K 532 31
                                    

Aku menatap langit-lagit kamar dengan tangan terbuka lebar. Sebentar lagi ujian kenaikan kelas dan aku belum belajar. Bagaimana aku bisa belajar jika pikiranku terbang kemana-mana? Aku tidak tahu kenapa. Semakin aku berusaha melupakannya semakin aku ingin bersamanya. Rena tak berarti untuk perubahan perasaanku. Aku pikir jika aku kembali bersama Rena aku akan melupakan Haejung. Tapi tidak. Perasaanku tetap sama.

Meskipun bukan Haejung yang menabrak eomma, aku tetap merasakan sakit hati yang mendalam setiap kali melihat Haejung. Banyak alasan yang menunjukkan bahwa aku harus menghilangkan perasaan ini. Salah satunya Jaemin. Aku tidak bisa menyukai gadis yang disukai Jaemin --atau setidaknya yang pernah disukai Jaemin. Aku tidak tau apa dia masih menyukai Haejung, tapi aku tidak bisa kembali menghancurkan harapan Jaemin. Jika ia tidak dapat maka aku juga tidak akan dapat. Aku rasa itu lebih adil.

Line!

Aku melirik ponselku di atas nakas. Dengan malas aku bangkit dan mengambil ponsel itu lalu mengecek pesan yang baru saja masuk.

Chanyeol: cek emailmu sekarang. Lihat videonya sampai habis

Aku mengernyit tapi tetap membuka app ber ikon amplop itu. Aku membuka kotak masuk dan langsung menemukan email dari Chanyeol hyung.

Tak butuh waktu lama video itu sudah berputar dengan jelas. Aku mendekatkan ponselku karena terlihat kurang jelas.

Diawal video ada seorang ahjussi yang naik di bangku sebelah supir. Tunggu. Bukankah itu appa Haejung?

Lalu truk kembali berjalan. Supir trus itu tampak menunduk beberapa saat lalu kembali menatap ke depan. Itu terjadi beberapa kali hingga ahjussi yang aku duga appa Haejung itu berbicara sesuatu pada sang supir. Supir itu menggeleng dan tetap menyupir seperti orang yang mengantuk. Beberapa saat kemudian mereka berdua seperti terdorong ke depan lalu ke belakang seperti baru saja menabrak sesuatu. Ahjussi yang aku kira appa Haejung itu terjeduk dashboard truk dan tak sadarkan diri. Beberapa saat kemudian supir yang tadi terjeduk pintu yang ada disampingnya bergerak dan akhirnya sadar.

Lalu ia menarik ahjussi ke tempat duduk supir kemudian ia melarikan diri.

Perlahan ujung bibirku tertarik naik. Jika itu memang bukti bahwa appa Haejung tak bersalah, setidaknya aku akan bisa tetap dekat dengan Haejung nantinya. Ya aku tau aku harus minta maaf padanya. Aku menyalahkannya karena awalnya aku mengira ayahnya yang menabrak kami waktu itu. Aku menyesal karena sebenarnya keluarga Haejung juga korban dalam kasus ini.

Aku lalu membuka aplikasi line dan mengirim pesan ke Chanyeol hyung.

Huangrenjun: bukti?

Chanyeol: ya. Apa ada yang ingin kau tanyakan?

Aku berpikir sesaat.

Huangrenjun: kapan ahjussi itu dibebaskan?

Chanyeol: secepatnya. Ia saksi sekarang. Lalu apa lagi?

Aku bergeming. Otakku berpikir keras namun tak ada pertanyaan yang muncul. Sepertinya tidak ada lagi pertanyaan yang akan aku ajukan.

Huangrenjun: tidak ada

Chanyeol: jinjja? Kau tidak penasaran apa pelaku sebenarnya sudah ditangkap?

Huangrenjun: ya itu juga. Apa pelakunya sudah ditangkap?

Chanyeol: belum, tapi kepolisian sudah tau dimana keberadaanya. Apa kau senang?

Huangrenjun: karena apa?

Chanyeol: karena pelaku sebenarnya bukan orang tua Haejung. Jaemin bilang ia senang dan ia sudah baikkan dengan Haejung.

Chanyeol: hei man, kau sudah berbaikan?

Innocent;huang renjun[√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang