CHAPTER 3 : HUANG?

6K 886 65
                                    

Aku mengucek mataku beberapa kali berharap objek yang baru saja aku lihat tidaklah nyata. Aku keluar dari persembunyianku dibalik pot besar itu.

Tapi kenapa aku sembunyi?

Aku menepuk-nepuk bagian belakang rokku, merapikan rambutku dan melirik arloji yang melingkar di tanganku.

Pukul 15.49

Baru 49 menit berlalu sejak aku pulang sekolah. Baru 49 menit berlalu sejak aku terakhir kali melihatnya hari ini di sekolah tadi.
Tapi kenapa dia begitu berbeda? Tidak mungkin operasi plastik dalam waktu secepat itu.

"Mungkin saja itu bukan dia. Tidak mungkin Renjun setampan itu" gumamku lalu melangkah menuju parkiran.

Sekedar informasi, aku mengantarkan kue beras ke rumah sakit ini. Tadi ada yang memesan ke kedai ibuku dan aku disuruh mengantarnya.

Aku menaiki motor matic kebanggaanku, menyalakan mesinnya dan mulai melajukan kendaraan roda dua tersebut membelah jalanan kota Seoul.

Saat melewati apartemen oppa, aku memutar haluan, dari yang berniat pulang ke rumah menjadi berkunjung ke apartemennya. Sudah lama aku tak berkunjung ke apartemennya. Taruhan pasti apartemennya seperti kapal pecah. Oppaku sangat malas bersih-bersih.

123454321

Setelah memencet angka tersebut terdengarlah bunyi 'pip' lalu pintu terbuka. Aku segera masuk ke dalam apartemennya dan dugaanku benar.

Bahkan ruangan ini lebih parah daripada kapal pecah.

"Oppa, Eodiya?!" tanyaku dengan sedikit berteriak. Aku mulai memunguti sampah-sampah makanan ringan yang berbaring tak tentu di atas karpet dan sofa ruang tamunya.

"Oppa!!" panggilku lagi. Namun tetap tak ada balasan.

Setelah memindahkan sampah yang berserakan ke kantung sampah, aku pergi ke dapur mengambil sapu dan kain pel yang biasanya tergantung di balik kulkas. Aku mencondongkan tubuhku, sedikit melirik ke kamar mandi mengecek apakah oppa ada disana.

Hasilnya nihil. Ia juga tidak ada di kamar mandi.

Line!

Mendengar bunyi notification itu aku segera merogoh saku jasku mencari benda persegi panjang bernama ponsel. Aku membuka lockscreennya dan ternyata Line dari oppa.

Park Haejoon pabbo : Park Haejung-ku yang manis, bisakah kau datang hari ini ke apartemenku? Aku pikir makananku yang masih disana akan membusuk jika di biarkan. Bisakah kau membersihkannya? Aku sedang di Los Angeles. Aku akan membawakanmu tanda tangan kendall atau Ariana jika kau mau membersihkannya. Saranghae uri-dongsaeng:* [15:27]

Park Haejung : aku pegang janjimu. Kendall, Ariana atau tidak kedua-duanya dan we dont't talk anymore[15:29]

Park Haejoon pabbo : sebaiknya kau belajar bahasa inggris sana [15:30]

Park Haejung : Sirheo! [15:30]

Saat aku hendak memasukkan kembali ponselku ke dalam saku, benda itu kembali berbunyi dan bergetar membuatku mau tak mau harus kembali membukanya.

Ternyata notification dari grup sekolah. Seseorang telah memasukkan sebuah foto ke grup itu.

Sebelum aku membukanya, aku dapat melihat foto itu adalah foto yang tadi pagi terpajang di mading. Aku menekan foto tersebut dan muncullah gambarnya secara HD.

Innocent;huang renjun[√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang