Dinda POV
Pagi ini, gue membuka jendela belakang kamar angin berhembus dengan pelan udara yang sangat segar.
Gue melihat jam dinding, pukul 6 pagi."Udah pagi yaa"ucap karina dengan setengah sadar yang baru saja bangun dari tidur nya.
Gue menengok ke arah karina dan tersenyum"Ini kan hari libur kar"ucap gue
"Oh iya ya, lah terus ngapain dong dibuka jendela nya?dingin tauk"
"Biar ada udara segar yang masuk kar"
"Yaudahlah mau tidur lagi"ucap karina dan kembali tertidur.
Gue turun ke bawah,sepi. Gue yakin sih anak santriwati belum pada datang, itu karna semua nya masih pada tidur.
"Dindaaaa"panggil dengan keras seorang perempuan, gue menyipitkan mata.
"Eh ka sari, ada apa kak?"tanya gue, ini ka sari. Kaka senior gue.
"Ini loh kamu di panggil pak ustad disuruh ke rumahnya"
"Oh iya kak,makasih yaa"
"Iya sama sama"
---
Gue mendatangi rumah pak ustad, ternyata ada telepon dari bang rian.
"Halo bang?"
"Din, kaka hari ini mau nengok kamu nih, kamu lagi libur ya?"
"Iya nih bang,pas banget lagi libur"
"Jadi bisa nggak nih main keluar?"
"Bisa bangg"
"Yaudah kamu siap siap ya, abang udah dijalan nih"
"Iya iya bang siapppp""Gimana udah ngobrol sama abang kamu?"
"Udah pak ustad"
"Apa katanya?"
"Saya mau izin, abang ngajak jalan jalan"
"Oh iya iya, saya izinin"ucap pak ustad dengan tersenyum
"Terimakasih pak"ucap gue dan mencium tangan pak ustad.
---
"Abangggggg" teriak gue dengan kegirangan dan berlari untuk memeluk bang rian
"Kamu gimana? Betah?"
"Betah sih"ucap gue dan melepaskan pelukan nya.
"Punya temen baru dong"
"Punya dong, tunggu yaaa"
"Kaliaaan sini siniii"panggil gue dengan setengah berteriak, teman gue pun datang menghampiri
"Bang nih kenalin, temen temen nya dinda"
"Shafira" "karina" "meysha" "ririn"
"Nih abang gue, namanya bang rian"ucap gue memperkenalkan bang rian.
"Eh ayo din,udah siap siap belum?"
"Udah ko, kalian gue keluar dulu yaa"
"Iya din"jawab mereka berempat
"Kamu udah izin gitu?"
"Udah ko tadi ke ketua putri"
KAMU SEDANG MEMBACA
PESANTREN, I'M COME!
Teen Fiction-SELESAI- PART 1,2,DAN 3 DI PRIVATE. JIKA INGIN BACA FOLLOW DULU:) "mah, dinda nggak mau pesantren! titik pokoknya dinda nggak mau dipindahin ke pesantren" "kamu mau bantah mamah? percuma kamu di jakarta juga mamah nggak akan ngasih uang dan bahkan...