Hari ini dinda baru saja beranjak dari tempat tidur nya, ia melihat jam pukul 6 pagi. Ia menyadari ternyata hari ini adalah hari persidangan, dengan segera ia pergi ke kamar mandi dan bersiap untuk menerima segala keputusan.
Semua siswa sudah duduk dan siap di aula, meja-meja sudah di siapkan untuk persidangan. Dan kak rifat datang kembali, ketika sudah lama dinda tidak bertemu dengan nya. Wajah nya pucat, dengan rambut berantakan. Dinda kira ia selama ini tidak merawat dirinya, bukan kak rifat yang dinda kenal. Kali ini rasanya banyak jerawat di dahi nya.
" assalamualaikum warahmatullahiwabarokatuh"
"Waalaikumsalam warahmatullahiwabarakatuh"
Kali ini persidangan dimulai,dinda merasa deg-degan, tidak biasanya ia seperti ini.
"Kepada yth, bapak kepala yayasan Pak ustad, guru-guru yang saya cintai dan serta siswa-siswi yang telah hadir saya banggakan.
Selamat pagi, kembali lagi dengan keputusan persoalan Dinda Raynan yang akan di selenggarakan sekarang karena sejak tanggal 2 juni 2017 sidang di tunda karena ada hal yang harus dipertimbangkan""Kepada pak ustad silahkan.." ucap riska mempersilahkan pak ustad
"Assalamualaikum, ya selamat pagi semuanya yang telah hadir.
Saya tau ini keputusan yang sangat berat, saya tau ini telah membuat anak saya berpengaruh pada siswa-siswi disini. Dan saya hanya ingin bicara bahwa saya sengaja, membawa rifat kesini agar ini adalah hari terakhir nya untuk berada di pesantren lagi. Saya sendiri tidak mau, anak saya menjadi pengaruh bagi siswa-siswi.
Tentang keputusan kemarin, saya sangat kenal dengan Dinda Raynan karena ia sekaligus saudara jauh saya, ia juga murid baru tapi saya tau ia rajin dalam mengaji dan sekarang ia sudah lancar dan bisa mengaji sampai ia sudah tidak sering kena hukuman lagi. Menurut saya, ini adalah suatu perubahan yang sangat besar dan sulit dilakukan oleh oranglain, apalagi dinda semasa dulu nya mempunya pergaulan yang mungkin tidak semua siswa disini pernah merasakan dan saya turut bangga terhadap kamu Dinda.
Tapi ada satu yang harus saya sampaikan, bahwa ketika kamu berjuang harus tetap berjuang jangan menyerah, suatu saat kamu akan mendapatkan hasil yang indah" ucap pak ustad tersenyumDi pojok sana ada teman-teman dinda, semuanya tersenyum dan bertepuk tangan. Tak lain juga algi yang kembali tersenyum
"Jadi keputusan nya adalah?" Tanya riska
"Saya ingat dinda, tentang kemarin kamu membicarakan tentang hubungan kamu dengan algi. Jadi saya putuskan untuk mengeluarkan kamu dari sekolah" ucap pak ustad.
Semua orang tampak terkaget setelah mendengarnya, dinda merasa ingin pingsan dan jatuh setelah mendengar ini. Ririn dan yanglain nya pun menangis mendengar itu, tampak muka algi dan teman-teman nya pun pucat seketika mendengar keputusan itu.
"Terima kasih atas keputusan nya,acara ini selesai. Wassalamualaikum warahmatullahiwabarokatuh"
Semua orang berhamburan ke luar dan ada juga yang segera pergi ke arah dinda.
"Din lu beneran pergi?"tanya uminah selaku ketua kelas itu langsung menangis dan memeluk dinda.
"Makasih ya umiii! Udah jadi ketua kelas aku selama ini" balas dinda berpura-pura untuk menjadi tegar.
"Dinnn jangan pergi" ucap yanglain, murid-murid seisi kelas yang berteriak dan mengerumuni dinda.
"Dinnn!" Panggil ririn, karina dan meysha yang segera memeluk dinda. Mereka menangis.
"Din, gue gak mau lo pergi"ucap ririn
"Gue sayang banget sm lo din!" Ucap meysha
"Iya din, kenapa lo harus pergi sih"ucap karina. Mereka menangis dengan tersedu-sedu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PESANTREN, I'M COME!
Teen Fiction-SELESAI- PART 1,2,DAN 3 DI PRIVATE. JIKA INGIN BACA FOLLOW DULU:) "mah, dinda nggak mau pesantren! titik pokoknya dinda nggak mau dipindahin ke pesantren" "kamu mau bantah mamah? percuma kamu di jakarta juga mamah nggak akan ngasih uang dan bahkan...