Hari ini bener-bener bukan hari yang mood, gue hari ini bener-bener males sekolah sampe untuk kedua kalinya dikeluarin dari kelas lagi gara-gara tidur di kelas.
Semalem gue nggak tidur mikirin hubungan gue sama algi, gue rasa dipesantren juga nggak bikin perubahan yang sangat baik buat gue disini malahan sama aja. Nggak bikin gue buat jauh juga dari cowo, mungkin gue emang nggak bikin masalah di sekolah tapi gue bikin masalah sendiri di kehidupan pribadi gue. Malahan dengan gue di pesantren juga nggak ngaruh buat apa-apa rasanya. Sekarang gue berada di pikiran yang "ngapain sih din lo nurut aja dulu ke pesantren, nggak bikin masalah jauh juga kan?"
Pemikiran gue sekarang kayak gitu, entah gue lagi ngerasa kacau aja akhir-akhir ini. Semua hubungan rasanya rumit, bikin gue semakin gak nyaman lagi berada disini.
"Kok nggak masuk kelas din?" Tanya kak rifat seketika berdiri di sebelah gue.
"Eh kak rifat, eum.. dinda di keluarin dari kelas" ucap gue sedikit malu atas perbuatan gue sendiri.
"Hah dikeluarin? Emang guru nya siapa?"
"Bu rum"
"Oh, bu rum tuh emang gitu din. Ka rifat juga kan sekolahnya dulu di pesantren ini" jawab nya dan duduk di sebelah gue.
Tapi gue hanya mengangguk saja, entah sih hari ini gue lagi nggak mood buat ngobrol atau apapun.
"Astagfirullah! Kalian ini sedang apa disini?" Tanya bu Ida secara tiba-tiba datang membuat gue dan kak rifat seketika melihat ke arah belakang.
"Maaf bu, saya nggak bermaksud" ucap bang rifat
Dan gue pun segera berdiri menghadap bu ida dan menunduk.
"Yaallah! Kalian tau tidak disini itu dilarang berhubungan intim berdua, apalagi ini sedang jam pelajaran. Dan kamu rifat harusnya kamu kasih contoh buat anak-anak disini"
"Iya bu maaf"
"Itu kamu siapa namanya?"
"Dinda raynan"
"Sekarang kamu kembali ke kamar, dan rifat saya akan kasih tau ayah kamu.
Istirahat, temui saya di ruang bp" balas bu ida dengan membentak.
Bu ida itu emang guru bp tergalak setelah bu rum. Disini itu emang dilarang berhubungan intim berdua,tapi kadang banyak kok yang ngelarang. Nggak ketauan guru sih.. cuma kalo ketauan gawat bisa di keluarin juga dari sekolah.
Gue sedikit deg-degan dengan marah nya bu ida, dan gue segera pergi ke kamar.
---
"Kenapa sih din dari kemarin ngelamun mulu?"tanya ririn mendekati gue.
"Lagi nggak mood aja rin hehe"
"Gue tau pasti lo lagi mikirin algi kan"tanya ririn
"Yagitu sih, gue bingung aja sama hubungan nya"
"Tadi algi juga nanyain lo ke gue"ucap ririn
"Hah seriusan?" Balas gue dengan kaget, sedangkan ririn hanya mengangguk.
"Apa katanya?"
"Dia nanyain lo gimana kabarnya, kok sekarang katanya si algi jarang liat lo"
"Ohh, dikira apa. Emh.. terus lo jawab apa?"
"Gue bilang aja lo lagi sibuk ngerjain tugas"
Sedangkan gue hanya membalas anggukan, rasanya udah nggak mood lagi buat balik ke algi. Rasanya emang udah bersalah banget untuk deket lagi, gue entah sih siap apa nggak buat jauh sama algi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PESANTREN, I'M COME!
Teen Fiction-SELESAI- PART 1,2,DAN 3 DI PRIVATE. JIKA INGIN BACA FOLLOW DULU:) "mah, dinda nggak mau pesantren! titik pokoknya dinda nggak mau dipindahin ke pesantren" "kamu mau bantah mamah? percuma kamu di jakarta juga mamah nggak akan ngasih uang dan bahkan...
