pesantren 23

4.9K 256 8
                                    

"Gue pulang ya, besok gue kesini lagi buat jenguk sarah. Semoga sarah udah bisa di tengok"ucap gue kepada mereka berdua

"Iya gue juga mau pulang din, sama fila"balas fara

"Fil,far jaga kesehatan kalian ya"

"Iya din makasih"balas fara

"Lagi pula lo pulang nya cepet banget"lanjut fila

"Ada acara dirumah gue" balas gue yang baru ingat ternyata ada acara dirumah.
"Acara apa?"tanya fila

"Makan makan sama keluarga pak herman" gue tersenyum kecut, dan mereka berdua terbelalak

"Okay biasa aja, gue nggak mau ngelanjutin hubungan ini sama dia"balas gue membuat mereka sedikit tenang

"Yaudah iya,"





---






Akhirnya gue balik bersama algi, jam sudah menunjukan pukul setengah delapan malam. Seperti nya makan malam sudah di mulai, gue yakin pasti mamah dan papah nyariin gue. Belum lagi dengan gama yang menurut gue bakalan marah sama gue.

"Maaf ya gi gue bikin lo pulang malem"ucap gue memulai percakapan

"Gak papa din, gue emang bertujuan buat ketemu lo aja udah seneng."
Gue hanya tersenyum ketika ia kembali melihat gue dengan senyuman nya juga. Algi! Kenapa manis bangetsih.

"Emang tadi siapa yang di rehab?"tanya nya, gue rasa lo gak perlu tau gi. Ini terlalu berat.

"Itu temen gue, mereka temen sma gue di jakarta"

"Terus lo kenapa bisa pindah?"tanya nya dengan tatapan ke arah gue

"Lo fokus nyetir gi, gue gak mau nanti kecelakaan"

"Jawab gue din" ucap nya dengan lembut dan penuh perhatian

"Gue memutuskan untuk pindah karena mamah gue pengen gue pesantren, kehidupan di jakarta itu keras gi. Ya mungkin lo bisa bilang enak dengan segudang harta yang orangtua gue punya, apapun gue bisa beli. Ya itu emang bisa gi, tapi bukan itu yang sebenernya gue cari"ucap gue dengan pandangan ke arah jendela

"Terus lo cari apa ke pesantren?"

"Gue cari ketenangan, setelah gue terbiasa emang gue kangen sama semuanya. Tapi gue jauh lebih tenang, nggak ada yang namanya berantem setiap hari sama guru, berantem sama polisi karena di tilang bawa mobil ke sekolah, berantem sama mamah karna susah di atur, berantem dengan pak satpam karna sering kesiangan--"

gue terhenti sejenak, gue rasanya pengen nangis sekarang mengingat semuanya! Ingat dari gama yang ternyata selingkuh sama sahabat gue sendiri, sahabat gue yang kena narkoba,dan belum lagi gue kenal algi yang justru salah sangat salah tempat! Gue gak bisa deket sama algi seolah olah sahabat gue shafira juga sayang sama dia.
Mobil berhenti ternyata gue sudah sampai di depan rumah.

"Sekarang lo boleh nangis disini di hadapan gue tentang apa yang lo rasain sekarang. Lo nggak usah ngerasa takut karna shafira suka sama gue, lo nggak usah ngerasa canggung"balas nya berbalik arah menghadap gue, gimana dia bisa tau dengan apa yang gue pikirin????!
Di mendekat kan diri ke gue membenamkan kepala gue ke dada nya, dan satu tangan nya mengelus ngelus kepala gue yang berkerudung. Dan yang satunya lagi memeluk pinggang gue.

Gue menangis sesegukan di dada nya,air mata yang sejak tadi gue tahan akhirnya keluar juga dari pelupuk mata. Tanpa bicara, hanya ada suara mesin mobil dan suara tangisan gue.

"Kalo lo emang mau nangis, nangisin aja jangan di pendem. Gue gak perlu tau isi tentang semua cerita lo, yang penting gue siap sedia buat jadi pelukan disaat lo nangis"

PESANTREN, I'M COME!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang