Algi segera menyusul gue yang sudah berlari jauh untuk pergi dari sini, sedangkan gue meninggalkan sungai, dan tenda. Terdengar suara shafira memanggil algi, namun algi telah berlari menyusul gue dan tertutupi oleh siswa-siswa yang hendak ke sungai.
"Din! Din"panggil nya berlari, gue menoleh ke belakang kemudian mencoba menjauh lagi darinya
"lo mau kemana? Entar nyasar"ucap algi kemudian menarik tangan gue.
"Apaan sih! Ngapain sih lo ngikutin gue"balas gue
"Lo ngapain kesini?"
"Terserah gue dong"
"Kalo lo nyasar gimana, lo bisa kedinginan disini"
"Apa peduli lo?"
"Jelas gue peduli sama lo"
"Hhh.. peduli? Sejak kapan?"balas gue dengan tertawa hina
"Lo marah sama gue,"tanya nya dengan wajah muram.
"Bukan urusan lo"balas gue kemudian pergi berjalan lagi entah kemana, banyak nya kebun teh yang luas.
"Diem! Lo nggak perlu ngikutin gue" bentak gue dan berbalik badan untuk menghadap ke arahnya.
"Gue mau ngikutin lo"balas nya memaksa. Gue terus berjalan menelusuri kebun teh yang luas dan dingin nya udara disini. Terlihat dari atas kebun teh jalan beraspal di lalui orang-orang kampung sini.
"Lo mau kapan jalan-jalan gak jelas kayak gini?"
"Suruh siapa lo ngikutin gue"balas gue ketus.
"Yaudah jelasin ke gue kenapa lo kayak gini?"tanya nya, gue berhenti kemudian menatap indah nya jalan dan kebun teh ini. Menghirup udara dingin dengan panjang.
"Apa yang harus gue jelasin ke lo? Gue kira lo udah tau jawaban yang sebenernya"
"Lo marah kan sama gue?"tanya algi
"Pikir aja sendiri"balas gue kemudian duduk di saung yang ada di kebun teh.
"Gue nggak bisa mikirin kenapa lo marah, karena yang ada dipikiran gue cuma gimana caranya biar lo suka sama gue"jelas algi menatap gue.
"Gue bingung sama sikap lo, apa sih sebenernya mau lo? Lo kira gue nggak punya perasaan? Lo segampang itu buat bikin gue suka, sayang. Tanpa lo mikirin gimana reaksi lo ke shafira disaat di depan gue? Lo nggak tau gimana rasanya perasaan gue saat itu gi. Pada dasarnya perasaan lo juga sepenuh nya buat shafira kan? Terus apalagi yang harus gue jelaskan ke lo."
"Din, gue juga susah untuk ngejauh dari shafira. Lo tau kan disahabat gue, dia itu manja dari dulu. Jadi lo seharusnya maklumi kalo dia ngelakuin hal yang sama ke gue"
"Iya tanpa lo sadar, bahwa shafira juga punya perasaan sama lo"
"Gue sayang sama lo din"ucap nya menunduk dengan wajah sedikit ragu.
"Ggg...gue nggak bisa gi"
"Kenapa?"
"Gue nggak sayang sama lo" balas gue
"Gue tau nggak mungkin lo nggak sayang sama gue. Lo tadi bilang kalo lo suka sama sayang sama gye"
"Anggap aja gi, untuk kali ini gue ngga sayang sama lo"
kemudian segera pergi ke tempat perkemahan berjalan dengan cepat gue nggak mampu lagi buat menahan tangisan.
Gue benci kenapa sih untuk sekali ini aja hati lo nggak berbohong din?---
"Din, din! Kamu kenapa?"tanya bang rifat ketika bertemu di jalan. Dia menahan tangan gue, kemudian memegang bahu gue, dan mendongkakan kepala gue. Terlihat pipi yang dibanjiri oleh tangisan, mata yang sembab dan dada yang sesak karena bernangis.
Gue memeluk bang rifat, segera membenamkan kepala gue di lehernya gue menangis tersedu-sedu dengan apa yang sebenernya lo lakuin tadi din, lo salah besar!
Untuk kali ini, algi bakalan pergi. Menghilang karena lo udah bikin dia sakit hati, tapi gue cuma nggak mau hal ini terjadi. Karena gue tau gimana rasanya, ketika lelaki yang kita sukai direbut oranglain."Mm...maaf kak" ucap gue melepaskan pelukan nya.
"Iya gak papa din selaw aja,"
"Okay," balas gue kemudian segera pergi ke sungai untuk membersihkan badan.
Algi yang melihat dinda memeluk bang rifat, segera pergi ke jalan yanglain. Ia cuma nggak mau ketauan bang rifat tentang hubungan nya karena ia sendiri tau bahwa bang rifat juga menyukai dinda.
---
"Dari mana aja lo gi, si shafira tuh nyariin"ucap furqon
"Tau nih, dia tadi maksa gua sama yanglain buat nyariin lu"lanjut abi
"Dia tau gak gua ngejar dinda?"tanya algi yang masuk tenda dengan ukuran besar.
"Hah? Lo ngapain ngejar dinda, emang dia kenapa?"
"Gak kenapa-napa" balas algi rebahan di tenda.
"Lo udah mandi belum?"tanya rizky
"Oh iya" untung saja rizky mengingatkan.
Algi pergi ke sungai, untuk mandi. Dia menemukan gue ketika sedang duduk di batu-batu besar dengan deru air yang mengalir.
"Gue ganggu nggak kalo harus ngebersihin badan juga disini?"tanya algi kepada gue.
Gue menggeleng dengan melihatnya, wajah nya terlihat mengharapkan gue. Dia merasa tampak bersalah karena perbuatan nya yang terlalu dekat dengan shafira ketika di hadapan gue.
"Lo masih marah sama gue?"tanya nya, gue hanya menggeleng pelan. Gue melirik ternyata hanya kita berdua.
Dia membuka bajunya, terlihat tubuh berotot dengan putih nya algi. Ia tersenyum manis kepada gue dan melemparkan bajunya ke pinggir sungai, gue tidak bisa menahan untuk tidak membalas senyuman nya.
"Gue merasa penolakan lo yang tadi, itu nggak bener. Gue rasa ini nggak membuat gue buat mundur mencintai lo. Lo boleh marah sama gue yang nggak bisa ngehapus rasa suka gue ke lo"ucap nya.
Dia mendekati gue, menatap.
"Gue sayang sama lo din"
---
-maaf kalo cerita nya gaje karena masih amatir, maaf kalo ada sedikit vulgar karena disini saya nggak sepenuh nya cerita tentang agama/pesantren karena berawalan dari kenakalan jadi saya tetap ada vulgar walaupun tdk saya jelaskan. Jangan lupa baca,komen,dan vote. Jangan rugi baca cerita aku ya, makasih😊-
---
KAMU SEDANG MEMBACA
PESANTREN, I'M COME!
Teen Fiction-SELESAI- PART 1,2,DAN 3 DI PRIVATE. JIKA INGIN BACA FOLLOW DULU:) "mah, dinda nggak mau pesantren! titik pokoknya dinda nggak mau dipindahin ke pesantren" "kamu mau bantah mamah? percuma kamu di jakarta juga mamah nggak akan ngasih uang dan bahkan...