Hari ini gue tepat di panggil lagi ke ruangan bu Indah karena masalah kepergok pulang malem bersama kak rifat.
Gue duduk di kursi tepat di depan Bu indah yang masih melihat-lihat lembaran banyak kertas. Dan gue masih menunggu untuk dia memulai obrolan.
"nama kamu Dinda Raynan kan?" Tanya nya yang masih melihat ke sebuah lembaran kertas.
"Iya bu" balas gue.
"Kamu tau kan kesalahan kamu apa, nggak perlu saya beri tahu lagi. Saya harap kamu datang ke persidangan minggu depan, dan kamu harus tau bahwa hubungan intim disini sangat tidak diperbolehkan" jelas bu indah kepada gue.
"Iya bu, saya juga tau tentang aturan itu. Maaf kalo emang saya udah melanggar aturan disini"
"Iya dinda"
"Makasih bu" akhirnya gue keluar dari ruangan bu indah. Perasaan semakin tidak menentu kita melihat kertas selembar berisian tentang surat untuk kedatangan nya di persidangan.
"Din.. din gimana?"tanya ririn ketika tiba-tiba datang
"Gue bakalan maju ke persidangan" balas gue dan tersenyum tipis.
"Hah? Seriusan din?"
"Iya rin"
"Sumpah!parah banget dong kalo gitu. Kalo lo dikeluarin dari pesantren gimana?"
"Nggak tau rin,gue juga bingung"
"Emang lo ngelakuin apa aja sih din?"
"Gue udah kepergok bu indah 2x rin!"
"Yaelah pantesan aja lu langsung dibawa ke persidangan. Hati-hati deh bu indah itu emang galak" ucap ririn,sedangkan gue hanya diam berpikir untuk gue melakukan apalagi.
---
Akhirnya sekolah pulang juga, hari ini gue nggak punya jadwal eskul atau apapun lagi dan gue memutuskan untuk segera ke kamar.
"Dinda!" Panggil furqon dari kejauhan, gue menengok ke arah nya yang sedang berlari kecil ke arah gue.
"Iya apa qon?"tanya gue ketika ia sudah tepat di depan gue.
"Nih gue mau ngasih surat" ucap nya dan menyodorkan sebuah surat berwarna pink muda itu.
"Surat dari siapa?"tanya gue dan mengambil surat tersebut.
"Buka aja din, tapi nanti kalo lu lagi sendirian"
"Oh oke deh qon, btw makasih yaa"
"Iya sama-sama din" balas nya dan pergi kembali ke koridor laki-laki.
Gue menatap surat pink muda itu, dan segera kembali ke kamar.
---
Gue kembali ke kamar, dan membuka isi surat tersebut.
Untuk : Dinda Raynan
Hai din, pertama-tama gue cuma mau bilang makasih udah pernah hadir dalam hidup gue selama ini, kenapa lo setega itu untuk pergi meninggalkan gue? Pergi tanpa kabar, disaat gue sapa di sekolah lo menghilang gitu aja. Ternyata gue punya jawaban nya sekarang, lo bukan suka sama gue ternyata. Lo emang suka sama Rifat. Ternyata emang gue nya aja yang terlalu baper ya din.
Algi
Gue kaget ketika baca surat dari algi, mungkin sekarang algi mengira bahwa gue suka sama kak rifat, karena tentang kepergok nya gue sama kak rifat.
Meysha tiba-tiba datang dan segera gue menyembunyikan surat tersebut ke bawah bantal."Din,gue mau nanya sesuatu sama lo"ucap meysha tiba-tiba
"Ngomong aja mey"
"Sekarang gini ya,kalo emang lo suka sama algi yaudah gue nggak peduli. Tapi lo juga jangan diem-diem jalan sama kak rifat tanpa bilang sama gue. Lo kalo suka jangan ke semuanya dong din, lo itu maruk (serakah) atau apa sih!" Bentak meysha.
"Mey, gue itu sama kak rifat nggak ada hubungan apa-apa. Kita itu sodara jauh,jadi nggak mungkin lah gue suka sama kak rifat"
"Terus maksudnya kak rifat yang suka sama lo? Kak rifat juga ngga akan suka kalo lo nya nggak kecentilan!"
"Tapi ya mey, demi allah gue nggak suka sama kak rifat"
"Alesan!" Balas meysha dan segera pergi kembali menutup pintu dengan keras cukup membuat gue kaget.
Gue bingung entah harus gimana, di sisi lain gue emang nggak sayang sama kak rifat bahkan emang nggak suka! Gue cuma suka algi!
---
Maaf ya kalo pendek hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
PESANTREN, I'M COME!
Teen Fiction-SELESAI- PART 1,2,DAN 3 DI PRIVATE. JIKA INGIN BACA FOLLOW DULU:) "mah, dinda nggak mau pesantren! titik pokoknya dinda nggak mau dipindahin ke pesantren" "kamu mau bantah mamah? percuma kamu di jakarta juga mamah nggak akan ngasih uang dan bahkan...