Aisyah memasuki kelas dengan jantung yang masih berdetak cukup kencang,apakah nanti Sofia akan mendengar degup jantungnya ini.Setelah adegan pelukan di Rooftop,Very menyerahkan ponsel itu dan Aisyah langsung beranjak pergi.
"Gimana,dapet hp lo?"
Aisyah mengangguk sambil termenung.
"Apakah terjadi sesuatu?"
Aisyah menggeleng tidak bersuara.
Sofia yang merasa ada yang aneh dari gelagat Aisyah,pasti telah terjadi sesuatu di antara Aisyah dan Very di Rooftop tadi,lebih baik dia diam mungkin saja nanti Aisyah akan bercerita.
Bel berbunyi jam istirahat pun selesai.
Ibu guru sedang menjelaskan pelajaran di depan kelas,namun yang Aisyah lakukan hanya termangu,tidak terfokus kepada apa yang sedang ibu guru jelaskan,melainkan memikirkan tubuhnya yang mau saja di peluk oleh Very.
"Astaga bego bego bego," Aisyah menggerutu jidatnya ia benturkan ke bangku secara pelan,merutuki penyesalannya.
Ucapan itu terdengah oleh sang guru "Aisyah,apa yang kamu lakukan?"
"Eh,anu bu," menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Anu anu cepat maju kedepan jelaskan kembali apa yang tadi ibu jelaskan!" tegas sang ibu guru.
"Mati gue,mana gue tau itu bu guru jelasin apaan." Aisyah mengucapkan sangat pelan,sehingga hanya ia saja yang dapat mendengar.
Aisyah menolehkan kepala ke samping memasang wajah memelas mencoba meminta pertolongan pada Sofia,namun sangat di sayangkan wajah Sofia seakan berbicara mampus syukurin.
Ck teman macam apa pula Sofia ini.
Aisyah beranjak dari duduk nya dengan wajah pasrah,entah apa yang akan ia jelaskan di hadapan guru dan teman satu kelasnya.
Kriiiing
Baru saja dua langkah Aisyah menjalankan kaki tersebut,bel berbunyi menandakan jam pelajaran pun selesai,Aisyah bernafas lega bel sekolah telah menolong dirinya dari marahan singa betina.
"Aisyah,kembali duduk berterima kasihlah kepada bel sekolah."
Eh,kenapa ibu guru sepemikiran dengan otaknya.
•••••
Aisyah Sofia Mia mereka bertiga berjalan sejajar di koridor sekolah Aisyah memilih pulang dengan Sofia dan Mia,dia tidak mau jika nanti ia pulang sendiri Very akan muncul dan mengajak pulang bersama,cowok menyebalkan itu bagaikan jalangkung datang dan pergi sesuka hati.Langkah Aisyah Sofia dan Mia terhenti akibat cowok nyeleneh yang tiba tiba ada di hadapan mereka.
Aisyah melipat kedua tangan di depan dada dengan tatapan tajam "ngapain lo,minggir gue mau lewat !!!" Aisyah sempat melirik Dino yang sedang menatap nya datar.
"Aisyaaah."
Suara manja itu terdengar menjijikan di telinga pendengarnya,Riyad ini cowok tetapi cara bicaranya menye manja lembek banget.Astaga apakah benar yang ada di depannya ini seorang lelaki Aisyah rasa dirinya meragukan itu.
"kok semalem gue sms di bales cuek banget,terus nyuruh gue hapus no lo,tega banget sih sama gue."
Sofia dan Mia serasa mau muntah mendengar logat Riyad berbicara seakan di lebay lebaykan entah apa yang membuat para gadis mau padanya,pada minus kali tuh mata cewek cewek benak keduanya.
Aisyah terheran kapan dia membalas pesan dari Riyad "Kapan gue bales,gue ga ada nyuruh-nyuruh."
"Masa lupa,jangan jangan lo udah hapus no gue yaah?"
Aisyah bingung mengerutkan dahinya tipis,dia tidak tau kapan Riyad sms,kemaren saja hp nya ada di tangan Very."Wait," jangan bilang kalau dia yang____
"Astaga!"
"Astaga kenapa?"
"terus mau lo sekarang apa?" Aisyah menghiraukan pertanyaan itu.
"Lo pulang bareng gue yah,gue ga ada cewek buat di ajak pulang."
Aisyah memutar bola matanya jengah sudah di bilang Riyad ini benar-benar Playboy,setau Aisyah ini cowok sudah memiliki kekasih bernama Herfiza anak IPA D,dan sekarang dia berani berani ngajak cewek lain dengan entengnya,berdiri saja masih belom tegak ini cowok,sempoyongan gini tapi belaga udah keren banget,mungkin karisma Riyad yang membuat para cewek terikat padanya.Jiaaah,tubuh lembek begini berkarisma serasa dirinya sudah gila.
"Gue ga mau,lagian gue udah janji sama Mia dan Sofia mau ke mall abis ini," bohongnya.
"Iya,mending lo ngajakin sepupu gue aja diakan juga pernah pacaran sama lo?" timpal Sofia,sepupunya itu pernah pacaran sama Riyad namun cuma bertahan 3 minggu,malang sekali nasib sepupunya itu mau aja di kibulin buaya.
"Ga ah ga mau,gue maunya Aisyah."
Aisyah mendecakkan lidah "gue ga mau,atau lo lebih memilih gue hapus nomer lo,iya?"
"Eh jangan jangan,tapi entar malem bales sms gue ya?"
"Hemmm."
"Yaudah gue pergi ya," ucap Riyad dengan suara lembut,ia pun pergi bersama kedua temannya Dino dan Arya.
Bicara soal Dino mengapa dia tadi hanya terdiam menatap secara datar,tidak menyapa atau sekedar say hai gitu,apa Dino memang benar benar ingin menghindari dirinya,padahal sewaktu kelas 2 SMA mereka berdua bisa di bilang cukup dekat,tetapi bukan pacaran,hanya sebatas teman yang mengasih perhatian lebih.Kedekatan mereka tidak di ketahui oleh siapapun,kecuali dua teman yang di sampingnya ini.Semenjak Dino memiliki seorang kekasih seiring dengan berjalan waktu dia mulai menjauhi Aisyah dan dia memaklumi itu,karna untuk saat ini tidak ada kata Cinta dan pacaran bagi Aisyah,Dino berhak mendapatkan cewek lain.
"Si Dino kok ga nyapa lo?"
Lamunan Aisyah pun buyar,dia hanya mengedikkan ke dua bahunya.
"Eh tapi pacar Dino namanya Nora kan ya?" tanya Sofia,membuat Aisyah Mia mengangguk.
"Lo tau ga?"
"Engga," sahut ke duanya.
"Ck,ini gue mau ngasih tau,denger denger Nora itu sebenarnya suka sama Riyad bukan Dino,Nora ini dari dulu ngejar Riyad,namun Riyad tolak terus,nah sekarang malah jadian sama Dino,tuh cewe sudah berpindah haluan,si Dino juga lebih ganteng,ga loyo kayak Riyad" jelas Sofia panjang lebar.
"Riyad again" Ais berucap dalam hati.
"Si Riyad pemilih juga,gue kira semua cewek dia embat padahal Nora kan cukup cantik,masuklah kiteria dia," Mia bersuara.
"Sutuju," sahut Sofia.
Aisyah manggut manggut,mereka bertiga pun berjalan sambil bergosip ria,dasar para wanita kalau masalah gosip menggosip kaga ada matinya.
Sedangkan dari kejauhan sedari tadi Very mengamati Riyad yang menghampiri Aisyah dan itu membuat hatinya tidak suka,entah apa yang mereka berdua bicarakan.ingin sekali Very menghampiri Aisyah dan mengajak pulang bersama,namun hari ini dirinya ada urusan bersama Badebo yang lain,terpaksa ia mungurungkan niatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AISYAH (tamat)
Teen FictionAisyah : Tuhan,semoga ada seorang pangeran untuk aku di sini. Very : Aku menemukan mu my endless love.