Aisyah tidur terlentang di atas kasur empuknya.Ia menerawang mengingat ngingat perlakuan manis Very hari ini.Ais tersenyun kecil,Jika di suruh jujur,ia bahagia untuk saat ini.Cara Very menatapnya,perlakuan baik nya,Ais menyukai semua itu.Aah-tiba tiba hatinya bersorak dan menghangat.Dulu berpacaran ada di urutan terakhir baginya,namun sekarang malah sebaliknya.
Ais menghela nafas panjang "apa gue ilangin aja ya sikap cuek gue itu," gumamnya.
Di pikir pikir Very tidak seburuk yang ada di benaknya selama ini.Pacar nya itu selain ganteng juga manis.Senyum lebar pun timbul di bibir Ais.
Tunggu
Pacar,ganteng,astaga baru saja ia mengakuinya.
Ping
Bunyi pesan masuk dari ponselnya mengehentikan pemikiran Ais.Kemudian ia beranjak duduk mengambil ponsel tersebut di atas nakas samping tempat tidur.Nama yang tertera membuat Ais mengerutkan kening tipis.
Riyad
Aisyah,lo mau ga jadi pacar gue?lo tau sendirikan kalau gue tuh suka sama lo dari kelas satu.Kenapa sih lo selalu nolak gue,apa kurangnya gue Aisyah.Ais memutar bola matanya kurang lo itu banyak buru-buru jemarinya yang lentik mengetik balasan.
Aisyah
Maaf,gue udah punya pacar.Riyad
Siapa?Aisyah
Lo tau kokRiyad
Iya,siapa?nama,gue butuh namaAis menarik nafas.
Aisyah
VeryRiyad
Oh Very,ternyata bener ya lo udah jadian sama dia gue kira cuma angin lalu.Selamat ya,dia juga temen gue kok.Ais tersenyum sinis temen?musuh mah iya.
Aisyah
Hmmmm,,,makasihDan pesan pun berakhir.Aisyah menggelengkan kepalanya cowok macam apa Riyad itu berani-berani nya nembak cewek lain sedangkan dirinya masih menjalin hubungan dengan sang pacar.
Dasar playboy cap kelinci.
Baru saja Ais ingin merebahkan tubuhnya kembali,namun ponselnya kembali berbunyi.
Very is calling
Dirinya menekan tombol hijau.
"Hallo."
"Gelap sayang,kok aku di kasih kuping sih,aku kan nelpon lewat vidio call.Muka dong cantik."
"Hehehe maaf-maaf."
Buru buru Aisyah menjauhkan ponselnya dari kuping,muka ganteng Very sudah terpangpang di layar ponselnya.
"Apa?"
"Kangen."
"Oh."
Very sedikit melebarkan matanya.
"Oh doang?ga ada tambahan apa gitu?"
"Tambahan apa?penyedap rasa?"
Membuat Very tertawa.
"Kamu kok lucu sih."
Ais memutar bola matanya.
"Kok belum tidur yang?"
Entah yang peak di sini itu siapa
Eta terangkanlah."Kan lagi telfonan ama kamu."
"Hehehe iya yah,yaudah entar aja tidurnya."
"Hmmm."
"Yang,besok kan hari minggu kita jalan yuk?balas dendam karna malem minggu ini kita ga keluar."
"Boleh."
"Terus keinginan apa yang kamu mau besok."
Aisyah terdiam sambil berfikir.
"Emmmm bunga mawar,camping,es krim,bersepeda,sunset,dinner dan melihat kembang api."
Ia mengucapkannya dengan mata berbinar.Di sebrang sana Very mengangguk-ngangguk sambil menghitung seberapa banyak keinginan kekasihnya.
"Ada tujuh ya?"
Kepala Aisyah mengangguk cepat.
"Ok,aku bakal ngabulin semua keinginan kamu itu bunny,tunggu saja besok dan aku bakal mendapatkan hadiah bukan?jika aku behasil," lanjut Very sambil mengangkat kedua alisnya.
"Tentu,tenang aja ada hadiah kok jadi tunggu saja besok."
"Aku harap hadiah mu itu bisa menyenangkanku sayang."
"Itu pasti."
Rasanya Very ingin sekali segera besok pagi.
"Yaudah,tidur gih."
"Iya."
"Night sayang."
"Night too."
"Ga mau ah,sayangnya mana?"
"You wish?"
"Yes i wish dan aku ga bakal matiin telfonnya."
"Bodo."
"Besok ga jadi kejutannya," bohong Very.
Ais mengerucutkan bibir nya.
"Harus apa?"
Very mengangguk.Aisyah menghela nafas terlebih dahulu.Dengan senyum yang di buat-buat.
"Night too sayang."
Tuuuut
Dengan cepat ia mematikan sambungan telfonnya.Ais tidak mau jika Very nanti menggodanya karna saat ini kedua pipinya sedang merona.Dia jadi aneh sendiri saat mengucapkan kata sayang semoga saja ia bisa terbiasa,yeaah semoga.
KAMU SEDANG MEMBACA
AISYAH (tamat)
Teen FictionAisyah : Tuhan,semoga ada seorang pangeran untuk aku di sini. Very : Aku menemukan mu my endless love.