menyebalkan

2K 100 0
                                    

"Woy,,Ver."

Tepukan pelan di bahu nya mebuat Very menoleh mengalihkan pandangannya ke arah samping.

"Lo liatin apaan,pulang Bro," ajak Aaf.

"Kalian duluan aja," ia berkata sambil menoleh ke arah pandangannya tadi.

Ketiganya pun mengikuti arah pandang Very,di sana ada seorang cewek cantik yang duduk di halte sambil memainkan ponsel,siapa lagi kalau bukan Aisyah.

Mereka manggut manggut mengerti.

"Semoga sukses bro," Rio menepuk nepuk pundak Very pelan.

Dirinya pun menanggapi dengan acungan jempol dan senyumnya.

Temannya sudah pergi sekarang giliran dirinya mengganggu gadis itu
dengan senyum yang sebelah tertarik ke atas,ia menaiki motor Ninja yang berwarna merah melaju ke arah halte.

Very berhenti di depan halte,namun sepertinya Aisyah tidak menyadari kehadirannya pikiran jailnya pun muncul di benaknya.dia melangkah perlahan dan berdiri di depan gadis yang sedang asik dengan ponselnya dan____

"Haaaaap."

Very mengambil ponsel tersebut,membuat si empunya mendongakkan kepalanya ke atas.

"Yaaaaak,ponsel gue!" sambil berdiri dengan wajah kesal.

Aisyah melompat lompat kecil mencoba mengambil ponselnya di tangan cowo tersebut,namun usahanya sia sia,Very mengacungkan tangannya tinggi tinggi membuat Ais kesusahan untuk meraih ponsel tersebut,jelas susah Very lebih tinggi dari dirinya.

Cowok yang memiliki senyum manis ini pun tersenyum kecil melihat Aisyah melompat lompat di depan dirinya,wajah Aisyah terlihat sangat dekat dengan wajahnya.

"Gue bakal balikin ponsel lo,asal lo mau balik sama gue."

"you wish?"

"Yes i wish."

"OGAAH!" tolak Ais.

"Yaudah,gue bakal balikin ponsel lo besok," dengan senyum smirknya ia memasukkan ponsel Aisyah ke saku celananya,membalikkan badan malangkah pergi dari hadapan Aisyah.

Very menaiki motornya lalu menoleh ke arah Aisyah yang terlihat kesal kepadanya "Cuma mau bilang bentar lagi bakal hujan,lo yakin ga mau balik bareng gue?"

Aisyah yang mendengar perkataan tersebut mendongak ke arah langit,benar saja langitnya mendung dan Bus pun juga belum ada,ia mencoba menimbang nimbang tawaran Very.

"Fine," ujarnya dengan tampang bete, Aisyah melangkah ogah ogahan ke motor yang ia anggap cowok menyebalkan.

Senyum kemenangan muncul dari sudut bibir Very.

Aisyah terdiam di samping motor, dirinya berfikir,jika dia naik motor Very otomatis rok sekolah yang panjangnya selutut akan naik ke atas,itu sangat membuatnya tidak nyaman.

Very yang merasa Aisyah tak kunjung naik menoleh ke belakang seakan tau apa yang membuat Aisyah terdiam hanya memandangi Body motornya,Very membuka sweater abu abu yang ia kenakan.

Ia melemparkan sweaternya tepat di wajah Aisyah sehingga membuat muka tersebut tertutupi oleh sweater."Pakai buat nutupin paha lo,gue ga mau orang orang pada zinah mata."

Aisyah merengut kesal.Kemudian naik dan menutupi pahanya dengan sweater Very lalu mengikatnya ke pinggangnya.

•••••

Akhirnya mereka berdua sampai di rumah minimalis namun terkesan modern "udah pergi sono,ngapain masih di sini?" usir Aisyah setelah turun dari motor Very.

"Orang tuh bilang makasih dulu kek,bukan ngusir."

Aisyah menatap Very sebal.

"Makasih," ketusnya.

Aisyah melangkah cepat masuk kedalam rumah tanpa memperdulikan Very yang sedang tersenyum manatap punggung Aisyah yang perlahan menghilang.

"Cewek aneh,,tapi gue suka," batinnya ia pun melajukan motornya pergi dari rumah tersebut.

Aisyah menghempaskan tubuhnya ke kasur sambil menghela nafas pelan,ia merasa ada yang terlupakan olehnya,dia pun mengingat ngingat menatap langit langit kamarnya dengan tatapan kosong.

"Bego !!! ponsel gue,Astaga!!!" kesalnya.

Aisyah menghela nafas kasar
bodohnya lagi Aisyah tidak tau dimana rumah cowok kunyuk itu.

"Aaarggghh," Aisyah mengacak rambutnya sebal.

Aisyah bangun dari tidur nya dia duduk di tepi ranjang,seketika kebodohannya bertambah melihat pakaian siapa yang masih melekat di pinggangnya.

AISYAH (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang