Very dan Aisyah sudah berada di tempat biasa mie ayam langganan mereka mangkal.Mereka duduk berhadapan.
"Pak De,mie ayamnya satu setengah mateng seperti biasa ya." Ucap Very
"Sip Mase," balas si Pak De.
Aisyah mengambil ikat rambut warna biru di saku depan baju seragamnya sambil mengikat rambut ia berkata. "Kamu ga ikut pesen?"
"Ga,udah kenyang Yang."
Ais malah mencibir. "Alah,tadi juga bilangnya udah kenyang,ujung-ujungnya nambah.Entar ngeces lagi liat aku makan."
Very terkekeh pelan. "Ga akan,paling aku ngeces liat kecantikan kamu Yang."
Ais menahan senyumnya agar tidak mengembang.Ia berteguh untuk tidak baper,ia tidak suka gombalan."Apasih kamu,kenapa jadi kang receh ih,sekarang."
Very tersenyum lebar.
"Ini Mase." Pak De datang memberikan mie ayam kepada Very.
"Makasih Pak De," balas keduanya.
"Aku suapin ya Yang."
Ais mengambil mie ayam itu "engga,aku mau makan sendiri,makan mie ayam di suapin kurang puas aku."
"Yaudah entar aku yang puasin kamu."
TukAisyah mendaratkan sendoknya ke kepala Very.Ais menyipitkan matanya tajam. "Ngaco!Ambigu banget sih,mulut kamu tuh kudu di yasinin kayaknya atau ga,otak kamu aku cuciin pakek Rinso!"
"Jahat banget Yang." Ia sambil meringis mengelus kepalanya.
Ais tak menggubris ia memilih menikmati makan mie ayamnya.Sedangkan Very mengeluarkan ponselnya,memainkannya sebentar kemudian memasukkannya kembali.Pandangannya teralih ke arah Aisyah.
Tangan kanan Very terulur,jempolnya menyentuh bibir Ais lalu mengusapnya pelan.Membersihkan di sekitar bibir itu yang menurutnya Ais makannya belepotan.
"Kamu tuh makan semangat 45 banget Yang." Very berdecak pelan "Tubuh kamu kecil,makannya banyak." Ucap Very geleng-geleng kepala.
Setelah itu Very membawa jempolnya bergantian kebibirnya sendiri untuk mengecup sisa-sisa bekas dari bibir Aisyah.
Aisyah hanya memamerkan dereretan gigi putihnya.
••••
Very tidak langsung membawa Aisyah pulang kerumahnya melainkan membawa kerumahnya sendiri.
Very membuka pintu rumahnya dengan Ais di sampingnya.Kemudian mulai melangkah masuk.Pintu masuk rumah Very selurus dengan dapurnya sehingga kedatangannya tersebut langsung di ketahui oleh Mamanya yang kebetulan lagi di dapur membuat cake.
"Eh Sayang,udah dateng." Gina melepaskan celemek warna abu-abunya lalu ia gantungkan.Menyapa sambil berjalan ke arah Very dan Ais.
"Waaaah...anak siapa yang kamu bawa Sayang?" tanyanya setelah berhadapan,dengan suara lembut.Gina menelisik Ais dari kepala sampai kaki. "Cantik sekali,anak Mama pinter milih rupanya."
Ais sedikit menjadi kikuk tetapi ia juga tersenyum simpul kepada Gina.
Kemudian Gina mendekat ke arah Ais "Nama kamu siapa?"
Ais sedikit menundukkan kepalanya "Aisyah Tante." Sambil tersenyum.
"Ah,,,nama yang bagus.Kok mau sih sama anak Tante.Anak Tante itu kan____"
"Maaa___jangan mulai." Very memotong ucapan Gina.
Very yakin pasti Mamanya ini ingin mengatakan yang tidak-tidak.Mamanya kalau bercanda suka bikin kesel.Padahal anak sendiri malah di bikin seperti anak tiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
AISYAH (tamat)
Teen FictionAisyah : Tuhan,semoga ada seorang pangeran untuk aku di sini. Very : Aku menemukan mu my endless love.