Switer Mantan

966 41 0
                                    

Semalam Aisyah melakukan rapi-rapi lemari pakaiannya dan tidak sengaja menemukan switer milik mantannya.
Switer saat pertama kali ia di antar pulang sekolah olehnya.

Mengingat itu ia sempat meneteskan air matanya.Memeluk switer itu menghirup aromanya,memeluk dalam tidurnya semalaman.Sungguh miris bukan?mungkin Ais munafik seolah tak peduli tapi sebenarnya butuh.

Sekarang ia berjalan menuju kelas Very dengan menenteng sesuatu berisikan switer tersebut.

Dengan menarik nafas perlahan ia mulai masuk.Dirinya jadi bahan pusat perhatian,namun sikap Ais begitu tenang dan santai.Tidak tau saja jika jantungnya berdebar-debar,ingin sekali ia segera beranjak dari sini.

Ia melihat jika Very sedang berbicara dengan pacar barunya serta ketiga temannya,sesak vruh.Ia menghampiri
Lalu meletakkannya di atas meja cowok tersebut.

"Gue cuma mau balikin sesuatu yang tertinggal."

Seketika pembicaraan mereka terhenti teralih tatapannya,semuanya tertuju mengarah ke Aisyah.Very menatapnya,ada perasaan gimana gitu di hati Ais.Namun segera dirinya berbalik untuk pergi.

Berjalan satu langkah kemudian terdiam ia terhenyak.Tak ada tanda-tanda jika Very menyegahnya atau hanya sekedar menyapanya.

Apa yang lo harapkan Syah?lupakan dan pergi.

Ia pun melangkah pergi.

Kini Ais berada di atas rooftop,menatap kosong ke depan tangan kanannya ia sentuhkan ke dadanya dan berucap pelan "mengapa sesakit ini?" bersamaan dengan air mata yang jatuh di kedua pipinya.

"Nangislah sepuasnya,biar lo lega.Nangis itu engga dosa."

Mendengar suara itu Aisyah menolehkan wajahnya ke samping,ternyata Dinolah yang berdiri di sampingnya saat ini.dengan segera ia menghapus air matanya.

"Sejak kapan lo di sini?" Ucap Ais nadanya engga santai.

"Yang jelas,gue liat lo ngeluarin air mata." Ucap Dino tenang pandangannya ke depan,dengan kedua tangannya ia masukkan ke saku celana seragamnya."lo nangis."

"Dih,apaan sih siapa coba yang nangis." Elak Ais dan kembali menatap ke depan

Dino menoleh "terus?itu apa yang keluar dari kedua mata lo hm?nomer togel?"

"Ngaco!ini cairan."

"Cairan kepedihan."

"Sok tau lo,ini cairan menenangkan."

Sebelah bibir Dino tertarik "menenangkan hati lo yang sedang retak?"

Anjir dalam hati Ais dia tak menjawab.

"Itu nyatanya,Udahlah Ais gengsi lo itu emang engga pernah hilang,gue tau sifat lo kek gimana,Engga usah gengsi sama gue.Nangislah sepuasnya di sini juga Engga ada siapa-siapa cuma ada gue.Syukur-syukur kalau lo mau nurunin gengsi lo itu."

Ais kembali menoleh menatap Dino tajam "dari pada gue nangis karena masalah yang engga penting.Mendingan gue makan yang banyak.Nangis engga akan bikin perut gue kenyang." Setelah itu ia pergi.

Dino hanya menatap tersenyum miring,geleng-geleng kepala "emang Engga pernah berubah gengsinya masih besar seperti dulu."

Sedangkan di dalam hati Aisyah berkata engga baik ngobrol lama-lama dengan Dino.Yeah takut kisah yang belum kelar terjadi lagi.

👅👅👅

Di dalam kamarnya Very membuka yang tadi Ais berikan.Ia membukanya sekarang di saat Nana sudah ia antar pulang.Sebenarnya dari tadi Nana juga penasaran apa isinya namun ia melarang itu dan mencari-cari alasan.Untung saja Nana percaya.

Very menatap ke switer yang sekarang ia pegang.ia mengingatnya dan membawa switernya ke Indra penciumnya ada aroma Aisyah yang menempel.Ah betapa ingin sekali ia memeluk gadis itu walau hanya sedetik.

"Kenapa seperti ini di saat gue Bener-Bener jatuh cinta sama lo."Katanya pelan.

🥀🥀🥀

Maaf kalau ada Typo bertebaran

AISYAH (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang