Love

1.2K 51 0
                                    

Aisyah sudah menunggu di depan gerbang rumahnya.Seperti biasa ia selalu di antar jemput pulang oleh Very.

Tak lama motor besar warna merah dari arah kanan muncul dan berhenti tepat di depan Aisyah.

Tidak usah di tebak,karna Aisyah sangat menghafalnya.Helm hitamnya Very buka membuat rambutnya sedikit berantakan.

Njir,bisa ga sih gantengnya di kondisikan.Mana wangi banget lagi.

Ais tersenyun simpul "hai....pagi."

Tangan very sedikit mengacak rambutnya akibat helmnya tadi.

Duuuh...tangan gue jadi gatel pen nyentuh tuh rambut.

Very pun ikut tersenyum,seperti biasa senyum manisnya yang seperti buah. "Pagi....Sayang."

Tiba-tiba saja karna Aisyah gemas pengen nyentuh rambut Very.Akhirnya ia mengulurkan tangannya membenarkan rambut Very.

"Berantakan banget sih rambut kamu."
Ini cuma alasan Ais saja,sebenarnya ia tak tahan ingin menyentuh rambut Very yang berantakan.Menurutnya itu menambah kegantengan Very.

Yang punya rambut hanya diam menikmati sentuhan tangan pacarnya di rambutnya.Bibirnya tak luput untuk tersenyum.Kemudian Very terkekeh."Berantakan juga tetep ganteng Yang."

Ais tak menjawab.

"Udah....."

"Makasih Yang."

Ais mengangguk.

"Kok tumben udah nunggu di depan,kamu ga sarapaan Yang?"

Ais menggelang.

"Sayang____"

"Udah ah,kita berangkat entar telat."

Ais memotong ucapan Very,seperti biasa Very akan mengomelinya.Ais males debat.Ia langsung saja menaiki motor besar Very kedua tangannya langsung melingkar dengan nyaman di pinggang Very.

Very menghela nafas seolah pasrah dan mengalah.Pacarnya ini susah di bilangin,keras kepala emang.

"Aku suka wangi parfume kamu."

Parfume Very ialah parfume ciri khas Badebo.

Ais berkata sambil kepalanya ia senderkan di punggung Very.

"Orangnya suka ga?"

Very mengucapkan itu sambil mengenakan helmnya.

"Auk ah,buru berangkat!"

Seperti biasa.

Motor besar Very membelah jalan raya di pagi hari.Tak butuh waktu begitu lama untuk tiba di sekolah mereka.Memasuki perkarangan sekolah dan berhenti tepat di tempat parkir.Seperti biasa sejoli ini selalu jadi pusat perhatian sampai sekarang.

Setelahnya Very mematikan motornya dan Ais turun.

"Sini aku benerin rambut kamu." Ais berucap setelah Very melepaskan helmnya.Ia melakukan sama seperti tadi.

Perlakuan Aisyah ini sontak menjadi perhatian murid-murid yang melihat keduanya.Ada yang suka,ada juga yang bilang lebay dan norak.Maklum hidup pasti pro dan kontra.Kita tidak bisa memaksakan agar semua orang suka sama kita.

Itu membuat Very tertawa pelan "kayaknya ada untungnya juga ini helm.Harus wajib bawa helm nih, kemanapun."

Ais yang masih merapikan rambut bertanya "biar apa?"

"Biar aku selalu ngerasain sentuhan tangan kamu di rambut aku.Seneng aku,kamu perhatian kayak gini Yang."

Bluuush.....

AISYAH (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang