Aisyah nampak kesal wajahnya cemberut dia masuk ke dalam kelas sambil menghentakkan kakinya lalu duduk di samping Sofia,dengan menghela nafas kasar.
Sofia yang mendengar helaan nafas dari temannya itu pun menolehkan kepalanya kesamping "Dih tuh muka kenapa cemberut begitu?" ujar nya.
"Ponsel gue sop,ponsel gue!!!!" frustasinya.
"Iya ponsel lo kenapa,berubah jadi Power Rangers?" sofia sambil melucu agar kekesalan di wajah Aisyah berkurang.
Aisshh kenapa temannya ngelawak di waktu yang tidak tepat pikir Aisyah.
"Mbah mu berubah,Ponsel gue di bawa Cowok cupu yang berubah jadi kuda putih.Dari kemaren dan sampe sekarang belum di balikin tau ga,sebel gue!!" cerocosnya dengan satu tarikan nafas.
Berubah jadi kuda putih...kuda putih?
Sofia mengerutkan dahinya dia kurang paham dengan celotehan sahabatnya ini.Dia menghadapkan badannya ke arah Ais.
"Woaaaaa,santai lu ngomong kek jalan tol lurus ae ga berhenti.Sekarang coba tarik nafas,terus buang," ucap nya ke Ais.
Ais pun mengambil nafas secara pelan mengikuti saran Sofia.
"Nah,sekarang gue tanya siapa yang lo maksud kuda putih itu hm?" tanya Sofia.
Ais berdecak kecil "si Very,Very itu tuh," ia berucap sebal.
"Whaaat,,sungguh demi apaaah?" ucap Sofia setengah kaget dengan mata melotot "kok bisa?"
Ais memutar bola matanya,karena reaksi Sofia terlalu lebay.
"Panjang ceritanya," ucapnya malas.
"Ya di cari lah orangnya,ribet amat."
Aisyah mendecakkan lidah nya kembali "gue tuh udah cari itu kunyuk di mana mana ga ada,di kantin ga ada,di gudang juga,bahkan di kelasnya pun ga ada Sop," keluh Aisyah.
"Yaudah,mending telfon hp lo pakek ponsel gue."
Sofia menyerahkan ponselnya ke Aisyah,ia langsung menekan no telpon untuk menghubungi ponselnya sendiri.Siapa tau dengan cara ini dia bisa menemukan keberadaan Very.
Tidak butuh waktu lama telponnya pun di jawab oleh suara berat dari sebrang sana "LO DI MANA,PONSEL GUE BALIKIN KUCRUT!" tanpa basa basi Aisyah setengah berteriak,tidak mungkin ia berteriak dengan sangat keras,dirinya juga tau tempat.
Very yang menerima telfon Ais pun langsung menutup kupingnya karna teriakan Ais terdengar sangat keras di kuping kanannya.
Setelah Ais berhenti bicara.Very bersuara "apa?" dengan enteng.
Dengan sangat sebal Ais menjawab "lo nanya apa,ponsel gue balikin lo di mana sekarang hah?"
"Rooftop," jawab Very.
"Elo___"
Tuuuuuut.
Belum sempat ia melanjutkan perkataannya sambungan telfon sudah terputus secara sepihat oleh Very.
Sofia hanya memandang bingung,ia tidak tau apa yang Very katakan kepada temannya itu.
"Nih," Aisyah menyerahkan ponsel ke pemiliknya "makasih," Aisyah pun berdiri.
"Eh,mau kemana lo?"
"Rooftop."
Kalau saja bukan karna ponselnya males banget Aisyah pergi menemui cowok menyebalkan yang tiba tiba mengusik dirinya.
•••••Dengan senyum evil Very mematikan telpon tersebut secara se pihak,baginya sungguh menyenangkan membuat Aisyah kesal.
Dulu saat dirinya cupu sangat sulit bagi Very mendapat perhatian dari gadis tersebut,jangan kan berbicara pada dirinya ngelirikpun tidak pernah.Seakan Very memang tidak terlihat olehnya.
Namun sekarang dia akan berusaha mendapatkan gadis itu.Kalau biasanya cewek-cewek yang berusaha mendapatkan dirinya.Kali ini akan berbeda dialah yang akan berusaha untuk seorang gadis.Bukankah mengejar itu lebih menyenangkan dari pada dikejar.
Tap tap tap tap.
Very mendengar suara langkah kaki.Seseorang yang lagi ia fikirkan kini ada di hadapannya,yang Very yakini sedang menahan amarah.
Kini di Rooftop hanya ada dirinya dan cewek pemilik ponsel yang ada padanya,karna Rio Aaf Vino sudah pergi.
Aisyah menengadahkan tangannya di depan Very,memasang wajah kesal "Mana ponsel gue?"
Very tersenyum manis tangan kanannya mengambil ponsel tersebut di dalam saku celananya,hampir saja ponsel itu berada di telapak tangan pemiliknya namun ia tidak menaruhnya ia justru tersenyum ke arah Aisyah,senyuman yang entah apa artinya kemudian dia menarik tangan Aisyah.Dalam sekejap Aisyah sudah berada dalam dekapannya dengan kedua tangan yang berada di depan dadanya.
Aisyah sangat kaget,mulutnya sedikit terbuka,bahkan ke dua matanya mengerjap secara perlahan.ternyata Very membohonginya bukan ponselnya yang ia dapat.Namun pelukan dari lelaki menyebalkan ini.Aisyah meronta ronta berusaha melepaskan pelukan Very.Tenaga Very sungguh kuat tubuhnya yang kecil tidak mampu membandingi tenaga Very.
Ais berfikir kenapa dirinya tidak belajar bela diri saja,sepertinya sangat berguna di situasi seperti ini.
"Biarkan seperti ini dulu,gue suka wangi lo.Aroma lily," bisiknya di telinga Aisyah.
Apa apaan ini cowok.
Bisa di katakan Aisyah bodoh,iya dirinya memang bodoh sekali,baru tadi dia bilang cowok di pelukannya ini menyebalkan,sekarang apa yang terjadi,dirinya meng iyakan perkataan Very.
Semoga saja lelaki ini tidak mendengar degup jantungnya yang tiba-tiba berdetak lebih cepat.
Sedangkan sang pria tersenyum kemenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AISYAH (tamat)
Teen FictionAisyah : Tuhan,semoga ada seorang pangeran untuk aku di sini. Very : Aku menemukan mu my endless love.