Very

1.2K 52 7
                                    

/Jadian\

Very tau ini salahnya,sebenarnya ia tak menginginkan perpisahan ini.Namun ia tidak ingin lagi memaksakan Aisyah jika emang ini sudah keputusan dia yang terakhir untuknya.

Very mendesah panjang terlentang di atas kasurnya.Kenapa jadi rumit begini.

Ping

Pesan masuk dari ponselnya,segera ia mengambil ponselnya yang berada tak jauh dari jangkauan tangannya.

Nana : Di mana?

Very : rumah,ada apa?

Nana : Temenin jalan-jalan ke taman mau?😊

Very : tunggu,aku otw.

Nana : ah,,kamu terbaik 😙

Heh...

Very merasa aneh dengan emot yang di berikan Nana.Akhir-akhir ini ia juga jadi kembali lebih dekat dengan sahabat lamanya itu sekaligus cinta pertamanya.

Saat Very ingin keluar membuka pintu rumahnya,ia langsung di kejutkan oleh kedatangan Nana,rupanya dia sudah berada di rumanya sebelumnya.

"Hai..." sapanya sambil tersenyum.

"Loh,kamu di sini?"

Nana mengangguk

"Sejak kapan?"

"Saat aku chat kamu."

"Kenapa ga langsung masuk."

"Udah ah,jangan banyak tanya." Kemudian Nana langsung mengaitkan tangannya ke lengan lelaki yang sekarang memandang dengan kebingungan atas sikap Nana. "Mending kita jalan,entar keburu malem," lanjutnya.

Keduanya sudah sampai di taman mereka duduk di bawah rerumputan dengan kaki bersilah bersampingan memandangi orang-orang yang berlalu lalang di taman tersebut.

"Inget janji kamu yang dulu ga Ver?"

Pertanyaan itu membuat Very menoleh "masih,kenapa?"

"Boleh aku menagihnya?"

"Tentu."

Nana menatap ke arah Very "apapun itu?"

Kedua bola matanya memperhatikan wajah Nana wajah yang selalu menghantui gue,dulu. "apapun."

Nana menatap penuh perasaan dan dalam "aku mau kita lebih dari ini."

Very terdiam "maksud kamu?"

"Kita pacaran." Mantap Nana.

Very termenung dia bingung segera pandangannya teralih kedepan kembali.

"Kenapa diam?" tanya Nana sambil menyentuh tangan Very ia menggenggamnya.

Very hanya melirik ke arah tangannya.

"Gimana dengan Reno?" akhirnya Very bersuara.

AISYAH (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang