Kemudian Ais memutuskan untuk turun kebawah ia merasa butuh air minum.
Di saat bersamaan saat ia ingin melangkah ke arah dapur.Terdengar suara ketukan pintu.Mau tak mau ia berjalan ke arah pintu.
Tangannya terulur membuka kenop pintu dan__
"Ngapain?!" langsung ucapnya jutek.
Di depannya berdiri tegak sang kekasih dengan pakaian celana potongan selutut,t- shirt hitam dengan bomber jaket dan sepatu warna putih.
Very lebih mendekatkan diri ke arah Aisyah.Ais mundur selangkah ia meneliti penampilan lelaki di hadapannya.
Sambil mengelipat kedua tangannya di atas perut dan salah satu alisnya naik ke atas.
"Dari penampilan kamu,itu sudah cukup buat aku mengambil kesimpulan.Kamu bohong!"
Baru saja Very ingin berkata.
Blam!
Pintunya sudah tertutup ia di tinggal.
"Shit..." Umpatnya kesal sambil mengacak rambutnya.
Tapi tak selang lama pintu kembali terbuka.
"Yang___eh maaf Tante aku kira Aisyah." katanya sopan.
Iya,yang membuka pintu adalah Ratna.
"Bertengkar?"
Very menggaruk kepalanya yang tidak gatal "cuma salah faham Tan,aku mau jelasin.Eh dianya keburu marah."
Ratna mengangguk mengerti "yaudah masuk,selesaikan baik-baik,maklum perempuan kadang sulit di mengerti."
Very menggaruk pelipisnya dan tertawa pelan.
Ketika sudah masuk ke dalam ia melihat Aisyah sedang kesal terlihat dari caranya menggonta ganti channel tv tak aturan sambil ngedumel tidak jelas.
Ais mendengar langkah kaki yang mendekatinya.Dia menoleh menatap tajam ke arah cowok yang sedang menatapnya lembut "Bunda,sesuatu yang di buang jangan di ambil lagi Bun."
Very paham dengan yang Ais katakan barusan.
"Huuus! kamu ini kalau ngomong.Bunda tidak pernah mengajarkan kamu seperti itu."
Lalu kemudian Ais berdiri berlari ke atas di mana kamarnya berada.
Tangan Ratna menyentuh bahu Very dan berkata lembut "maafkan anak Tante ya?"
Very tersenyum "tidak apa-apa Tan."
"Susul gih."
Ia mengangguk pelan.
Ternyata pintu kamar Ais tak tertutup sepenuhnya.di biarkan terbuka sedikit.Sebelum masuk Very menghela nafas.
Ia berjalan sambil menatap ke arah Ais yang sedang duduk di tepi ranjang.Setelah tiba di hadapannya Very berjongkok dengan kedua tangan bertumpu pada tepi ranjang.
Namun Aisyah justru memalingkan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AISYAH (tamat)
Teen FictionAisyah : Tuhan,semoga ada seorang pangeran untuk aku di sini. Very : Aku menemukan mu my endless love.