Very masih tertidur pulas di balik selimut tebalnya padahal matahari sudah terang benderang di atas langit.
"ABAANG BANGUN SEKOLAH MASTAH!" teriakan dan suara gedoran pintu dari arah luar menggelegar ke dalam kamar si empunya yang masih terlelap dengan sangat nyenyaknya,tidak pedulikan teriakan dan gedoran pintu dari Kezia.
Akhirnya Kezia menyerah tidak ada hasil, yang di bangunkan tidak kunjung bangun dia pun memegang kenop pintu dan ternyata tidak terkunci,Kezia langsung menyelonong masuk aroma maskulin khas cowok sangat jelas di kamar abangnya.
Tanpa berfikir panjang Kezia melompat ke kasur dan menduduki bokongnya di badan abangnya dari balik selimut.
"WOY BANGUN!" terik Kezia di telinga Very.
"Akkhh,berat Kezia turun ga!" pekik nya dengan suara serak khas bangun tidur berusaha untuk bangun.
Kezia pun langsung menuruti dan berdiri di samping ranjang abangnya,Very terduduk sambil mengucek kedua matanya sambil menguap.
"Ck,bangun elah."
"Iya,iya bawel!"
Kezia memerhatikan kamar abangnya yang selalu rapi tidak pernah berantakan,abangnya ini emang selalu menjaga ke bersihan kamarnya,beda sekali dengan dirinya.
Kezia memicingkan matanya ke arah meja di samping ranjang,di sana ada sebuah ponsel namun itu bukan punya Very.Kezia tau seperti apa ponsel abangnya itu.
"Wih ponsel baru Bang?" tanya kezia mengambil ponsel tersebut.
"Punya temen gue."
"Cewek ?" tanyanya curiga.
"Kepo!" Very merebut ponsel yang di pegang oleh adiknya itu.
"Udah sono keluar,gue mau mandi," usirnya lalu beranjak dari kasur.
"MA,PA ABANG PUNYA PACAR!" teriak Kezia,ia pun langsung berlari keluar dari kamar abangnya.
Very mendecakkan lidah menyebalkan sekali adiknya itu.
Very menuruni anak tangga sambil bersiul dan mengacak rambutnya supaya agak sedikit berantakan namun terkesan keren.
"Ma,Pa aku berangkat ya."
"Ga mau sarapan dulu," tanya mama Gina.
"Ga usah ma,si Rio sama yang lain udah nungguin soalnya."
Very mendekati Mama nya kemudian mencium dahi dan kedua pipi sang Mama.
"Tumben banget cium cium segalak biasanya juga langsung pergi," Sahut sang Papa dengan tampang cemburu.
"Lah ama anak sendiri cemburu," Very terkekeh,ia memang sengaja mencium dahi dan pipi Mamanya hanya untuk menarik perhatian sang Papa yang pencemburu itu.
Mama dan Kezia hanya tertawa melihat kelakuan keduanya.
•••••
Badebo tiba di parkiran sekolah
Mereka membuka helm masing masing dan membuat rambut mereka terlihat berantakan namun membuat Badebo semakin tampan,siswi siswi yang melihat itu pun,memandang ke arah Badebo tanpa berkedip,wangi parfum khas mereka menyebar di area parkir.Rio Very Aaf dan Vino berjalan ke ruang kelas dengan santai,sesakali Rio mengedipkan matanya ke cewek cewek yang memandang dirinya membuat cewek tersebut ke girangan.
Very juga memberi senyuman mautnya yang bisa mebuat para gadis meleleh karna senyumnya saja. Sedangkan Vino dan Aaf hanya memandang mereka dengan pandangan datar.
"Pelajaran siapa hari ini?" Tanya Vino ke salah satu teman kelasnya.
"Pak Gani."
"Yaaaah si robot," Badebo mengucapkan dengan serempak.
Pak Gani salah satu guru yang mengajar di kelas mereka,guru IPS itu di juluki guru robot oleh Badebo.menurut mereka Pak Gani tidak pernah tersenyum,terlalu kaku untuk jadi guru jika menerangkan pelajaran hanya berdiri dan mondar mandir saja dan sangat membosankan,itu lah yang membuat Badebo tidak menyukai gurunya tersebut.
"Rooftop lah," ajak Aaf.
Membuat ketiga temannya mengangguk,seperti biasa mereka akan bolos di jam pelajaran yang menurut mereka membosankan.

KAMU SEDANG MEMBACA
AISYAH (tamat)
Fiksi RemajaAisyah : Tuhan,semoga ada seorang pangeran untuk aku di sini. Very : Aku menemukan mu my endless love.