Kini Aisyah dan Very sudah tiba di rumah Ais.Mereka berdua berdiri di depan mobil Very yang lampunya Very biarkan menyala.Keduanya berhadapan,tangan Very mengambil tangan kanan Ais lalu membawa ke bibirnya.Mengecupnya,membuat Ais tersenyum.
Setelahnya Very berkata "aku tunggu,pukul 19.00 aku jemput kamu."
Dengan wajah binar Aisyah yang belom hilang sedari tadi.Ia mengangguk senang "iya."
Very memperhatikan raut wajah kekasihnya "kok merah-merah di pipi kamu belum hilang sih,Yang?"
Di goda seperti itu langsung saja Ais menutupi kedua pipinya dengan telapak tangannya.Aisyah malu.
Very tertawa pelan ia menepuk puncak kepala Ais dengan pelan.Kemudian mengecup kening Aisyah penuh sayang.
Dan Akhirnya Very pulang sedangkan Ais masuk kedalam untuk mempersiapkan diri.
Dress warna merah tanpa lengan melekat begitu pas di tubuh langsing Ais.Rambutnya ia bikin model Bun.Dengan sedikit polesan make up.
Kaki yang menggunakan high heels warna gold berjalan menuruni anak tangga.Melangkah ke arah ruang tv,dimana Bunda dan Ayahnya berada saat ini.
Setelah sampai di hadapan kedua orang tuanya yang sedang duduk di sofa sambil menonton tv.Ais malah mendapat godaan dari sang Bunda.
"Aduh-aduh____cie...yang udah besar.Udah tau pacar-pacaran."
Ais tersipu "iiih___Bunda,apasih."
"Ayah,liat Yah.Pipi anak mu kayak marmud merah jambu," goda Bunda Ais dan di susul oleh tawa keduanya.
Membuat bibir Ais maju satu senti "Bunda nyebelin____Ayah juga!"
Tin tin tin
Seseorang yang Ais tunggu sudah datang.
"Tuh,pangerannya udah dateng." celetuk Bunda Ais lagi.
Senyum Ais mengembang.Ia pun menghampiri Ayah dan Bundanya.Mencium kedua pipi mereka.
"Ais pergi dulu ya,Bun,Ayah."
"Hati-hati sayang." balas Bundanya.
Ais yang sudah berjalan ke arah pintu,ia setengah berteriak menjawabnya "iya!"
"Anak kamu tuh Yah." Kata Ratna ke suaminya.
"Anak kamu juga dia."
Ratna menepok jidatnya "Ah____iya mengapa Mama bisa lupa." Pura-pura Ratna.
Sang suami geleng-geleng kepala.
•••••
Aisyah berjalan menghampiri Very yang sedang berdiri bersender di pintu mobilnya.
Mendengar langkah kaki seseorang membuat Very menyadari keberadaan Aisyah.Ia menghampiri Ais yang mau menghampirinya.
Seketika Very terpesona dengan penampilan Aisyah malam ini.Kedua matanya menatap pacarnya penuh damba.Ia memperhatikan mulai dari rambut sampai ujung kaki.Sejanak Very tak bisa berkata-kata.Yang Very lakukan hanya memandangi Ais kagum.Setelah di rasa cukup Very pun bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
AISYAH (tamat)
Teen FictionAisyah : Tuhan,semoga ada seorang pangeran untuk aku di sini. Very : Aku menemukan mu my endless love.