Enam bulan kemudian....
Aisyah bahagia selama berada di Bandung ia juga hanya fokus untuk kuliahnya.Bahkan sampai saat ini dirinya memilih untuk sendiri dulu Ais mau lebih seleksi lagi ia tak mau seperti yang udah-udah.Di bilang banyak yang deketin mah ada aja tetapi emang Aisyahnya saja kurang berminat,apa emang hatinya masih tertinggal di Jakarta entahlah.
Namun sekarang dirinya sedang berada di Jakarta.
Aisyah sedang duduk di ruang keluarganya ia bingung mau ngapain.Kemudian dia menelefon Mia yang sama berada di Jakarta juga."Keluar yuk,gue bosen nih di rumah,ngapain kek,belanja apa kek,makan kek terserah.Yaudah gue tunggu ya."
Tuuuut.
****
Kan mereka berdua naik motor,nah pas di lampu merah di saat berhenti Aisyah berdoa dalam hati( ya Allah semoga ada pangeran untuk aku disini)
Dan tepat setelah doa itu berakhir Aisyah nengok ke kaca spion.Betapa terkejutnya dia jantungnya sampai deg-degan parah.Entah ya,mungkin ini hanya kebetulan saja.Yang Ais lihat dari spion itu ternyata wajah Very yang sedang mengendarai motornya dia juga berada di belakang Ais.Secepat kilat Ais memalingkan wajahnya lalu menunduk semoga dia enggak liat gue,semoga enggak liat.Dalam hatinya,demi apaa ini engga nyatakan?Lampu hijau menyala tiba-tiba Mia berbicara "loh itu bukannya Very?"
Lah nyata?udah di depan aja itu cowok,berarti dia enggak liat gue kan?baguslah.
"Manaaa,gue enggak liat." Bohong Ais seolah-olah matanya mencari.
"Seriusan deh gue liat dia,perasaan tadi di depan dah boncengan sama temennya."
"Yaudah sih peduli amat."
"Yaelah gue cuman ngasih tau siapa tau lo masih bucin."
"Balik ajalah."
"Baperan njir."
Aisyah memutar kedua bola matanya.
****
Kini mereka sudah sampai di mall tinggal masuk ke dalam.Namun pergelangan tangan Ais ada yang megang."Eh." Melihat siapa orang yang sudah beraninya menyentuhnya.Matanya terbelalak dengan rasa terkejut.
Mia juga ikut terkejut."Nah kan,bener apa gue tadi nih ada manusia satu."
Very tidak menggubris kata-kata Mia dia malah bicara "Mia,gue bawa Aisyah bentar ya."
Langsung saja Mia mendapat tatapan tajam dari Aisyah sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Mia pura-pura bego "bawa aja,lama-lamain juga engga apa-apa.Kebetulan hari ini gue lagi bagi-bagi give away nah give awaynya Aisyah." Kemudian Mia mendorong tubuh Ais lebih dekat ke Very "jadiii,,,karena lo pemenangannya,gue kasih buat lo."
Apaaaaa?!dirinya give away katanya.Benar-benar sepupu kutukupret.Sialan,Miaaaaaa awas pembalasan gue.
*****
Disinilah Aisyah sekarang yaitu di danau dimana tempat ini dulu menjadi saksi ia menerima cinta sekaligus memutuskannya kepada orang yang sama orang yang membuat ia merasakan cinta dan patah hati secara bersamaan.
Selama beberapa menit hanya berdiam diri.Aisyah nunduk hanya menatap kebawah,akhirnya Verylah membuka percakapan "apa kabar?"
"Seperti yang lo lihat,gue baik." Kesan pertama liat Very tuh dia tambah cakep asli.
"Seperti yang gue harapkan."
"Selamat ya atas pertunangan lo."
Perkataan Aisyah menimbulkan tawa dari Very.
Dahi Ais mengerut ada apa dengannya?masih waras kan? "Emang ada yang lucu?
"Ada,perempuan di hadapan gue."
Aisyah mengulum kedua bibirnya.
"Gue enggak pernah tunangan sama siapapun." Ucap Very.
"Bukannya setelah lulus SMA kalian berdua bakal tunangan."
"Batal.Nana mengulangi kesalahan yang sama.Lagian gue juga enggak cinta sama dia.
"Oh....." Aisyah mengangguk-ngangguk "ikut prihatin."
"Cinta gue tidak pernah berujung dan itu hanya untuk satu orang." Kata Very membuat Aisyah bertanya "siapa?"
Disitu Very menyentuh rambut Ais sambil mengelus-ngelus pelan kemudian menepuk pelan kepala Ais lalu menjawab "kamu."
Blusssshhhh pipi Aisyah memerah.Ia berusaha untuk tidak tersenyum.Lama enggak pernah ketemu jadi kang receh sekarang dia.
"Terus lo sendiri,masih sendiri?
"Hmmmm,,,"
"Aisyah."
"Iya,,,,"
Very lebih mendekat ke arahnya ini membuat gawat darurat di area jantungnya.
"Bisa enggak lo ngomongnya sambil natap gue,dari tadi gue perhatiin mata lo enggak fokus."
Gimana gue bisa fokus kalau lo sedekat ini.
Dan kini Aisyah mulai menatap Very,sungguh jantungnya berdetak kencang,ia khawatir Very mendengar suara detak jantungnya.
Kemudian tatapan Very jatuh ke leher Aisyah,dia menyipitkan matanya menatap benda yang melingkar indah di leher itu.Lebih tepatnya kearah bandul kalung tersebut.Lalu tangannya meraihnya membuat Ais menunduk dan Very bilang "bukannya ini cincin kaleng yang gue kasih waktu itu?" Matanya natap perempuan yang sekarang menggigit bibir bawahnya."jadi,lo enggak pernah buang cincin ini.Berarti lo selama ini cinta sama gue,iya kan?"
Yahhh ketahuan.
Apa yang harus Ais katakan selain hanya bisa menunduk,saat itu juga Very membawanya ke dalam pelukannya "maafin gue,maaf karena selama ini udah salah faham sama lo." Pelukan itu semakin erat .Sepertinya Aisyah akan menghilangkan gengsinya sekarang untuk lelaki yang ia cintai.Ia pun membalas pelukan itu.Very menggoyang-goyangkan tubuh Ais saking bahagia nya dan tersenyum lebar di bibir keduanya tidak menghilang.
Pelukanpun terlepas Very menggenggam kedua tangan Aisyah kemudian berlutut dan menciumi kedua tangan Ais dengan penuh kasih sayang.Dirinya menengadah lalu berucap "gue dulu pernah bilang bakal ganti cincin kaleng itu dengan yang asli,sekarang waktunya.Aisyah Maharani lo mau kan hidup sama gue dan membuat cerita hidup kita bersama-sama selamanya." Ucapan yang tulus dari lubuk hatinya yang berhasil membuat air mata jatuh dari kedua mata Aisyah.
Aisyah mengangguk "iya aku mau."
Dan dia berdiri untuk mencium kening Ais di situ ia menutup kedua matanya Ais merasa tenang dan yakin padanya.
Akhirnya aku menemukanmu my endlees love
TAMAT
Terima kasih buat semua yang sudah mampir di cerita ini 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
AISYAH (tamat)
Teen FictionAisyah : Tuhan,semoga ada seorang pangeran untuk aku di sini. Very : Aku menemukan mu my endless love.