Tiga hari sudah Very tak bertemu dengan kekasihnya.Dan selama itu juga Aisyah tak menghubunginya entah mengapa bahkan Very sudah mencoba untuk terus menghubunginya.pernah sekali di angkat cuma buat bilang____
Ver,maaf ya aku capek mau langsung tidur.
membuat dirinya di ambang kekangenan dan uring uringan.Seperti sekarang ia mondar mandir sambil tangan kirinya berkacak pinggang dan tangan kanannya ia gunakan untuk menelfon.Kini Very sedang berada di rumah biasa Badebo berkumpul.Rio yang sedang duduk santai di sofa dengan memainkan ponselnya.Vino dan Aaf asik bermain PS.Yang paling sibuk itu ialah si Very.
Very menarik nafas panjang.Ia terlihat kesal telfonnya tak di angkat.Kemudian ia duduk di samping Rio menyenderkan punggungnya sambil mengacak rambutnya frustasi.
Membuat Rio menoleh "masih ga di angkat heh?"
"Entahlah,kemana dia."
Kemudian Rio berceletuk dengan begonya "udahlah Ver,tinggalin aja mungkin dia emang ga bisa cinta sama lo.Lagian cewek kayak Aisyah masih banyak di luar sana.Dan lo bisa dapetin mereka dengan gampang."
Seketika Very menegakkan tubuhnya menatap Rio tajam kemudian ia menjawab. "But,,,gue engga suka yang gampangan."
Yang duduk di bawah hanya saling lirik melirik tidak mau menimpali kedua temannya itu.
••••
Hari ini adalah kepulangan Ais dari masa berkemahnya.Tubuhnya terasa lelah karna kegiatan-kegiatan selama berkemah sepertinya habis ini ia harus merelaksasikan tubuhnya.
Aisyah duduk di dalam bus dengan tenangmenatap jalanan,pepohonan, kendaraan dan yang lainnya di balik kaca jendela bus.Ia merasakan getaran hp nya yang lagi ia genggam.Pesan masuk.
Riyad : lo udah putus sama Very?
Membuatnya mengerutkan kening.
Maksudnya apa dia sms begitu.
Tangan lentik Ais mulai mengetik balasan.
Aisyah : Maksud lo apa?
Seperti biasa pasti langsung dapat balasan dengan cepat.Begitu lah Riyad kalau membalas pesannya,tidak akan pernah lama.
Riyad : Tadi gue liat Very boncengan sama dua cewek.
Kerutan di dahi Ais semakin dalam ia menjadi terdiam sejenak.Bibir bawahnya ia gigit.Jika boleh jujur ada rasa aneh sesuatu teriris di hatinya mendapati informasi dari Riyad.
Aisyah : gue belum putus.
Riyad : oh,,semoga gue salah liat.
Dan Ais memilih tidak membalas pesan Riyad.Ia termenung sambil menyenderkan kepalanya kembali matanya menerawang di balik jendela
Dan berfikir.Apakah Very membalas dirinya dengan cara seperti ini karna sudah tiga hari bahkan sampai sekarang dirinya tak kunjung menghubunginya dan menganggurkan Very.Bukan Ais mau mengabaikan atau sebagainya.Ia sudah lelah sehabis kegiatan dan yang ia ingin segera lakukan adalah beristirahat dan tidur.Tubuh Ais mudah ringkih dan Very tidak tau itu.
Dirinya juga tipe cewek yang tak mau menghubungi terlebih dulu.Bahkan sebenarnya ia bisa meminta Very untuk menjemputnya saat tiba di sekolah nanti dan mengantarnya pulang.Namun Ais tak melakukan itu bahkan Very tak tau jika dirinya pulang hari ini.Ini lah sifat Aisyah.
Terus jika suatu saat nanti Very meninggalkannya,siapa yang patut di salahkan.Semoga ia belum menyerahkan semuanya kepadanya jika itu terjadi nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
AISYAH (tamat)
Teen FictionAisyah : Tuhan,semoga ada seorang pangeran untuk aku di sini. Very : Aku menemukan mu my endless love.