Seminggu ini sudah Aisyah lewatkan dan ia sudah bisa keluar dari zona keretakan hatinya,ia sudah mulai kembali kedirinya seperti sebelumnya kini hanya ia yang mengetahui seperti apa perasaannya sekarang,biarlah.
Aisyah duduk sendiri di depan kelasnya dengan kaki bersilang tidak lama teman cowok satu kelasnya datang ikut duduk pula.Ais hanya melirik.
"Ckckckck,bisa-bisanya lo kalah sama cewek kek gitu?serius Syah?" katanya sambil geleng-geleng kepalanya.
Bodo amat njir.
Taulah ya?siapa yang di maksud di sini.
"Tuh," dia menunjukkan dengan dagunya "heran gue masih mendingan lo kemana-kemana serius." Katanya lagi.
Ais mengikuti arah itu dimana di pinggir lapangan terlihat Nana sedang tertawa bersama temannya.
"Ver-Ver baguslah lo lepasin ini cewek setidaknya bisa buat gue."
Mendengar itu Ais menatapnya yang di tatap tersenyum miring.Aisyah tidak menanggapi sedari tadi karena itu tidak penting untuknya.
"Syah,lo mau engga jadi pacar gue?gue balik deh lo yang pertama terus Nia yang kedua gimana?Ah,,,senangnya dalam hati kalau beristri dua." Ucapan terakhirnya sambil ia nyanyikan.
"Lo engga waras?"
"Hooh karena lo sayang."
"Gila."
"Aku juga sayang kamu."
"Pernah di lempar kipas muter engga?"
"Uuuuh,Aisyah mulai serem atut ah."
Tak perlu repot-repot untuk Ais pergi itu cowok sendiri sudah pergi,kini Ais kembali sendiri tetapi tak berselang lama seseorang duduk di sebelahnya bau Parfume yang tak asing baginya.
Deeeg.....!
"Syah....."
Oh Tuhan kenapa harus sekarang
Aisyah tak menjawab bahkan pandangannya masih lurus ke depan.
"Aku,,,mau ngomong sama kamu.Plis,kali ini kamu harus dengerin aku dulu,kamu cuma salah paham.Semuanya ___"
Ais menarik nafas pelan dan menoleh ia memotong ucapan itu "semuanya sudah jelas mendingan lo pergi,gue takut yang lainnya pada salah paham terutama yang lagi liatin dari arah pinggir lapangan.Gue yakin lo sangat menjaga perasaannya bukan?"
Very mengikuti arah tersebut dan benar saja semua tatapan mengarah kepada keduanya.Namun siapa peduli di saat ia menoleh ke arah Aisyah untuk meneruskan pembicaraannya malah Aisyah sudah pergi,ia hanya mampu menatap punggung kecil gadis yang masih sangat ia cintai.
****
Aisyah sedang tiduran dengan santai di kamarnya sambil memainkan handphonenya sekedar mengecek-mengecek medsos.
Lenjeh :
"Ping""Ngapain lah ini Riyad." Ia sudah menamakan no Riyad si lenjeh pas dengan orangnya.
Lenjeh :
"Ping"
"Ping"
"Ping"
"Ping"
"Ping"Aisyah :
"Apaan?!!!😡Lenjeh :
"Ih ngirim emot hati."😘"Allahuakbar,warasnya makin akut" Gumam Ais.
Lenjeh :
"Kamu mau engga jadi pacar aku?kali ini aku bener2 maksa Aisyah saaaaaayaaaaaaang.""Diiih." Aisyah jengah bisa-bisanya dia masih mempertanyakan itu dasar emang cowok brengsek, sudah punya pacar masih saja haus yang lain.Aisyah tak membalasnya ia menaruh ponselnya kembali asal.
Dirinya terlentang memandangi langit-langit kamarnya sambil menarik nafas pelan.Ia ingin berfikir namun entah apa yang ia fikirkan.
"Riyad kan musuhnya Very." Gumamnya,kemudian berfikir lagi "apa gue terima saja ajakan Riyad,itung-itung buat ngebungkam anak-anak yang lain kalau gue sudah move on" katanya lagi "seru kali ya?gue pengen tau reaksi semuanya kalau gue jadian sama si lenjeh." Lanjutnya terus Aisyah terduduk mengambil ponselnya ia menggigit bibir bawahnya.Menimang-nimang.
"Tetapi kalau gue nerima Riyad,gue pehao dong?yah,,,makin jelek reputasi gue di sekolah."Ais mengatuk-ngatuk layar ponselnya. "Tapi sepertinya ini bakal menyenangkan,iya mungkin gue jahat kali ya dan juga egois tetapi gue bakal lakuin ini." Katakanlah Aisyah bego sekarang ini.Tanpa perfikir lebih panjang lagi Aisyah membalas chat Riyad yang tadi ia anggurkan.
Aisyah :
OkSend.
Yeah,dirinya tau tindakannya ini adalah salah,tujuannya hanyalah balas dendam dan ini jelas keliru.bukan seperti ini balas dendam yang elegan,dia tau dia jahat dan ini bukan dirinya tetapi dia juga suka mencoba hal baru dan ia melakukan ini.Yang tidak di ketahui Aisyah adalah ia tidak memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya dan membawanya pada penyesalan.Dia sudah menghancurkan perasaan yang lainnya yaitu pacarnya Riyad.Bukannya seharusnya saling ngerti karena sesama perempuan tapi ini malah makin salah.
Dan besok akan boooom di sekolah Pelita.
KAMU SEDANG MEMBACA
AISYAH (tamat)
Teen FictionAisyah : Tuhan,semoga ada seorang pangeran untuk aku di sini. Very : Aku menemukan mu my endless love.