"Sudah siap semua in" seru kakakku yang masih membunyikan klakson motornya.
"Iya, bentar dong kak" aku bersungut sebal.
"Udah deh, ntar telat kamu mau lomba kan?" katanya mencubit pipiku.
Akhirnya kami berangkat.
"Nggak ada yang lupa kan in"
"Aduh kak"
Kakakku menghentikan motornya"ada yang lupa?"
"Ada jejakku lupa aku bawa ckckck" godaku.
"Dasar adik tolol" kepalaku dijitaknya keras.
"Aduh sakit kak" protesku.
Kakakku tidak peduli dengan celotehku, dia mengendarai motornya dengan bersiul.
Sampai di sekolah teman-temanku sudah siap disana, aku langsung menuju ke mereka.
"Kak doain inaya ya" kataku sembari memberi salam pada kak aldhi, dia hanya senyum juga mengangguk.
Kak Aldipun pergi pulang.
"Inaya lama banget"
"Hehe maaf"
"Yaudah sekarang kita apel dulu ya" kata pak gofar pelatihku.
Kami berbaris dan melaksanakan apel, setelah itu berdoa agar di beri keselamatan dan juga kemenangan.
Kami memasukan semua barang kedalam dayhatsu, lalu berangkat untuk perang berebut piala dengan peserta lain, di dalam perjalanan aku malas untuk bicara, hanya menatap ke arah jendela mobil dan menikmati indahnya pemandangan.
Setelah sampai kamipun bersiap untuk perang, mengatur strategi.
"Cantik,fadlan dan indah ikut upacara ya" kata pak gofar.
Mereka bergegas menuju lapangan upacara, sedang kami mendirikan 2 tenda.
Setelah itu kami bersiap mengikuti peragaan busana, aku merasa tidak percaya diri saat melenggak lenggok di depan juri, dengan tepuk tangan semua penonton yang menyasikan perlombaan ini, 'wajahku pasti sangat konyol'pikirku.
*
(Pagi harinya)
Jumbara ini seperti perkemahan, banyak sekali yang mengikuti, dari SD, wira (SMA) dan madya (SMP).
Kami berusaha keras untuk memenangkan lomba, kami berjalan menuju pos-pos yang ada.
Kali ini kami menuju dimana aku harus berjuang demi teman-temanku, kali ini giliran aku yang maju, pos PRS ini membuatku gugup ketika melihat peserta lain yang begitu semangat dan gembira, penampilan mereka cukup maksimal, dan kali ini giliranku, dengan semua yang ada aku berusaha mendapatkan nilai yang bagus, namun mengecewakan ketika ku dapat nilai ku yang tak cukup menyenangkan, semua temanku memelukku memberi semangat, kamipun melanjutkan ke pos berikutnya.
Kami saling berkenalan dengan peserta lain, saling bercerita juga bercanda.
Semua telah usai, hari sudah menjelang sore, esok tinggal perlombaan mading, alat bencana alam, dan lcc.
Kami membersihkan diri, dan beristirahat di dalam tenda, kami bercerita dan bermain agar tidak jenuh.
Hari sudah larut mbak hikmah menyuruh kami untuk tidur, kamipun tidur mempersiapkan energi untuk perang lagi esok.
"In bangun in!"kata indah
Aku tidak peduli dengan panggilan itu, aku benar-benar lelah, namun indah tak kehabisan akal dia menghantamku dengan anduk, seakan tidak rela terabaikan olehku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
SpiritualNadia Amartya Inaya hanya seorang wanita yang mencintai Naufal Bandoyo, Namun dia tidak ada keberanian mendekatinya, **** Naufal Bandoyo seorang lelaki yang memiliki sifat diam dan tidak banyak bicara, dia sangat cuek terhadap wanita. copyright ©R...