Tiga Puluh Tiga

399 31 2
                                    

Ku pejamkan mataku, aku merasa lebih tenang sekarang.
Ku lihat ponselku bekerdib lagi.

---------

"Inaya?" pekikku ketika tertera namanya di layar ponselku.
Aku mengatur nafasku yang tidak beraturan, tidak biasanya dia mengirim pesan.

Inaya : Assalamu'alaikum, afwan menggagu akhiAna mau jujur sama akhi. Karna terlalu lama ana memendam. Ana hanya merasa sakit, ana sadar perasaan ana tak sepantasnya seperti ini. Tapi akhi.. Maaf ana menganggumi akhi sejak SMP kelas 8. Maaf akhi maaf ana lancang

Deg

Apa ini? Inaya mengagumiku? Jadi selama ini aku dan dia saling memendam rasa, Ya Allah swt kenapa aku baru mengetahuinya saat aku telah di jodohkan.

Ada rasa lega di hati mengetahui dia juga mencintaiku, namun saat itu juga hatiku berkecamuk dengan perjodohan ini. Aku serasa menyalahkan perjodohan ini yang mengakibatkan aku tidak bisa bersama orang yang aku cintai, orang yang ku harap jadi jodohku yang tertulis di lauhul mahfudz. Orang yang akan menjadi ibu untuk anak-anakku, ah mungkin aku hanya berhayal tinggi. Karena itu tidak mungkin.

Berat rasanya membalas pesan dari inaya, tapi aku harus membalasnya. Jari jemariku seakan malas mengetik "aku telah di jodohkan" huff.. Ku hembuskan nafas pelan setiap kali aku memiliki niat untuk mengirimkanya lantas aku mengurungkan dengan menghapus pesan itu, Ya Allah swt apa yang harus ku perbuat.

Bismillah.

Ku dongakan kepalaku ke langit, menatap indahnya bintang. Lantas berbalik kearah ponsel dan mulai mengetik lagi.

Naufal : Wa'alaikumussalam, ukhty. Tidak apa-apa ukhty. Ana sebenarnya sangat senang mendengarnya, karena ternyata selama ini perasaan ana tak bertepuk sebelah tangan. Tapi ukhty?? 😢😢

Send
Selang beberapa menit kemudian layar ponselku berkedip.

InayaAlhamdulillah, akh.. Hmm maksut akhi apa ya?😅

Naufal : ana juga mengagumi akhi sejak kelas 8, tapi ana tidak berani mendekati ukthy. Ana takut mendapat fitnah

Ada rasa senang dalam hati ketika mengetahui dia juga mengharapkan aku sebagai jodohnya, tapi? Ya Allah swt kenapa harus sulit seperti ini.

"Arghhh" aku mulai fustasi dengan semua ini.

Inaya : 😇 makasih akhi, tapi afwan akhi atas pengakuanku ini, terserah akhi mau beranggapan bagaimana?  Aku tidak ingin memikirkan akhi secara diam-diam yang lama-lama menimbun dosa 😂

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang